Pipa PVC (polyvinyl chloride) saat ini memang semakin banyak digunakan sebagai pengganti pipa besi. Pasalnya, pipa dengan beberapa tipe dan bentuk tersebut dikenal ringan, ekonomis, tidak berkarat, dan mudah dalam hal instalasi. Saat ini, ada banyak merk pipa PVC yang dijual di pasaran, seperti Wavin, Rucika, dan Intilon, dengan harga mulai puluhan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung ukuran dan jenisnya.
Pembuatan Pipa PVC
Seperti dijelaskan sebelumnya, pipa PVC adalah pipa yang terbuat dari bahan plastik dan beberapa kombinasi vinyl lainnya. Memiliki sifat yang tahan lama dan tidak gampang rusak, pipa PVC juga tidak berkarat atau membusuk. Karena itu, pipa PVC ini paling sering digunakan dalam sistem irigasi atau perairan dan sebagai pelindung kabel.
Pipa PVC sendiri diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2 = CHCl). Karena 57 persen massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku minyak bumi terendah di antara polimer lainnya. Proses produksi yang dipakai pada umumnya adalah polimerisasi suspensi.
Pada proses ini, monomer vinyl klorida dan air diintroduksi ke reaktor polimerisasi dan inisiator polimerisasi, bersama bahan kimia tambahan untuk menginisiasi reaksi. Kandungan pada wadah reaksi terus-menerus dicampur untuk mempertahankan suspensi dan memastikan keseragaman ukuran partikel resin PVC.
Reaksinya adalah eksotermik, dan membutuhkan mekanisme pendinginan untuk mempertahankan reaktor pada temperatur yang dibutuhkan. Karena volume berkontraksi selama reaksi (PVC lebih padat daripada monomer vinyl klorida), air secara kontinu ditambah ke campuran untuk mempertahankan suspensi. Ketika reaksi sudah selesai, hasilnya, cairan PVC harus dipisahkan dari kelebihan monomer vinyl klorida yang akan dipakai lagi untuk reaksi berikutnya. Lalu, cairan PVC yang sudah jadi dipisahkan dari kelebihan air. Cairan lalu dikeringkan dengan udara panas dan dihasilkan butiran PVC. Pada operasi normal, kelebihan monomer vinyl klorida pada PVC hanya sebesar kurang dari 1 PPM.
Proses produksi lainnya, seperti suspensi mikro dan polimerisasi emulsi, menghasilkan PVC dengan butiran yang berukuran lebih kecil, dengan sedikit perbedaan sifat dan juga perbedaan aplikasi. Produk proses polimerisasi adalah PVC murni. Sebelum PVC menjadi produk akhir, biasanya membutuhkan konversi dengan menambahkan heat stabilizer, UV stabilizer, pelumas, plasticizer, bahan penolong proses, pengatur termal, pengisi, bahan penahan api, biosida, bahan pengembang, dan pigmen pilihan.
Jenis dan Bentuk Pipa PVC
Ada tiga jenis pipa PVC yang paling umum beredar di pasaran. Pipa PVC tipe AW, merupakan pipa paling tebal yang diklaim mampu menahan tekanan hingga 10 kg per cm2. Pipa jenis ini baik untuk saluran air minum, terutama bagi penghisapan hingga saluran air ke keran. Pipa ini umumnya memiliki ukuran setengah inci sampai dengan 12 inci.
Tipe yang banyak beredar di pasaran lainnya adalah tipe D. Ini adalah pipa PVC yang dirancang memiliki ketebalan sedang dan diklaim mampu menahan tekanan hingga 5 kg per cm2. Pipa jenis ini cocok untuk saluran pembuangan dan limbah, selain juga dipakai sebagai pipa ventilasi. Di pasaran, pipa PVC tipe D biasanya berukuran 1,25 inci sampai dengan 12 inci.
Kemudian, pipa PVC lainnya adalah tipe C, yang merupakan pipa PVC paling tipis. Pipa ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan perlunya pelindung atau selubung untuk kabel listrik dan telekomunikasi atau untuk penyaluran air tanpa tekanan. Umumnya, pipa PVC tipe C (atau tipe OD) memiliki ukuran 5/8 inci sampai dengan 4 inci.
Selain terbagi menjadi beberapa tipe, pipa PVC juga memiliki beberapa bentuk yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Pipa PVC polos misalnya, memiliki diameter yang sama dan untuk menyambungnya, diperlukan pipa penyambung (increaser). Kemudian, pipa MOF, adalah pipa yang memiliki ujung dengan diameter lebih besar sehingga tidak perlu increaser untuk menyambung dua pipa. Selain itu, ada pipa fitting yang digunakan untuk menyambung dua hingga empat pipa dengan beragam bentuk mulai increaser, T, L, dan lain-lain, serta pipa talang yang memiliki penampang seperti huruf U dan umum digunakan untuk mengalirkan air hujan.
Review Pipa Wavin
Berbicara mengenai pipa PVC dalam pasar dalam negeri, Wavin menjadi salah satu merk yang paling populer. Pasalnya, pipa ini sudah eksis di Indonesia sejak tahun 1973 silam yang didistribusikan oleh PT Wavin Duta Jaya. Sebagai perusahaan resmi, produk yang ditawarkan PT Wavin Duta Jaya berada di bawah pengawasan atau lisensi langsung Wavin BV Holland, salah satu produsen pipa PVC terbesar di dunia.
Dalam rangka memperkuat posisi dan daya saing di bisnis industri pipa PVC di dalam negeri, pada tahun 2017 lalu, PT Wavin Duta Jaya menggabungkan dua produk pipa merk Wavin dan Rucika menjadi Rucika Wavin. Keputusan menggabungkan dua merek tersebut adalah sebagai strategi perusahaan dengan melihat perkembangan peta persaingan bisnis industri pipa PVC di Tanah Air yang semakin kompetitif.
Harga Pipa PVC Wavin
Ukuran Pipa PVC Wavin | Tipe Pipa PVC Wavin | |
AW | D | |
1/2 inch | Ro31.500 | โ |
3/4 inch | Rp42.700 | โ |
1 inch | Rp58.400 | โ |
1-1/4 inch | Rp87.200 | Rp54.800 |
1-1/2 inch | Rp100.200 | Rp61.900 |
2 inch | Rp128.100 | Rp79.400 |
2-1/2 inch | Rp186.400 | Rp107.200 |
3 inch | Rp262.900 | Rp142.300 |
4 inch | Rp435.500 | Rp223.800 |
5 inch | Rp689.900 | Rp344.500 |
6 inch | Rp967.600 | Rp454.300 |
8 inch | Rp1.623.500 | Rp798.800 |
10 inch | Rp2.510.000 | Rp1.315.700 |
12 inch | Rp3.539.300 | Rp1.846.700 |
Harga pipa PVC merk Rucika Wavin di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko material dan situs jual beli online, dengan panjang pipa 4 meter per batang. Jika dibandingkan ketentuan tahun lalu, harganya rata-rata memang mengalami kenaikan. Harga pipa Rucika Wavin AW 1 inch misalnya, semula Rp55 ribu dan sekarang menjadi Rp58 ribuan per batang, sedangkan harga pipa Rucika Wavin D ukuran 2 inch naik dari Rp62 ribu menjadi Rp79 ribuan per batang.
(Panca)