Dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat akan beras yang berkualitas, PT Indo Beras Unggul memproduksi beras yang diberi merek Maknyuss. Selain itu, perusahaan tersebut juga memproduksi barang sejenis dengan merek cap Ayam Jago.
Kedua merek beras tersebut dijual ke pasaran dengan harga di atas rata-rata pasaran. Beras ini dicap sebagai beras premium namun tetap terjangkau. Harga beras Maknyuss dan Ayam Jago dinilai lebih murah dibanding dengan beras premium lain, misalnya Cap Topi Koki (Rp 133.750/5kg) dan Si pulen (Rp 179.400/5kg).
Untuk harga beras Maknyuss dengan kemasan 5kg sendiri dijual seharga Rp 82.000. Anda dapat membelinya di alfamart. Beras ini diklaim tanpa pemutih, pengawet dan pewangi. Selain itu, terbuat dari padi pilihan dan diolah secara higienis sehingga menghasilkan beras bermutu tinggi.
Keistimewaan yang ditawarkan oleh beras Maknyuss ini adalah proses produksi dengan teknologi modern tanpa bahan kimia untuk menghasilkan beras putih alami, selain itu juga tanpa bahan pengawet dengan tingkat pengeringan optimal sehingga beras tahan lama.
Kemasan beras juga dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menjamin aroma alami beras tetap terjaga tanpa menggunakan pewangi. Beras ini dapat Anda beli di Alfamart baik secara langsung atau melalui pengiriman via alfacart.com.
Sebelum melepas beras ke konsumen, PT IBU terlebih dahulu menghitung berapa harga jual beras yang sesuai. Selain itu, perhitungan harga jual beras juga mempertimbangkan harga pokok produksi (HPP), misalnya harga gabah kering giling (GKG) yang mereka beli dari petani secara kemasan.
Dalam menentukan strategi harga penjualan, pihak perusahaan memperhatikan harga pasar yang ada untuk produk beras yang beredar dengan mengikuti mekanisme pasar. Hampir seluruh kelas medium dan premium berasal dari gabah Varietas Unggul Baru (VUB) yang diproduksi dan dijual di kisaran Rp 3.500-4.700/kg gabah.
Gabah diolah/digiling menjadi beras di petani berkisar Rp 6.800-7.000/kg dan petani menjual beras dengan kisaran harga Rp 7.000/kg dan penggilingan/pedagang kecil menjual seharga Rp 7.300/kg ke Bulog (HPP Beras).
PT IBU diperkirakan membeli gabah/beras jenis VUB dari petani, penggilingan, pedagang, selanjutnya dengan prosessing/diolah menjadi beras premium dan dijual dalam kemasan 5kg atau 10kg ke konsumen harga Rp 23.000-26.000/kg.
Setelah dihitung, terdapat disparitas harga beras premium antara harga di tingkat petani dan konsumen berkisar 300 persen. Sedangkan dijumpai di perusahaan lain, mereka membeli gabah ke petani dengan harga relatif sama, diproses menjadi beras premium.
Selanjutnya, beras tersebut dijual dengan harga normal medium rata-rata Rp 10.519/kg. Diperkirakan disparitas harga beras medium ini di tingkat petani dan konsumen sebesar 44 persen atau Rp 3.219/kg.
