Pecinta buah durian sudah pasti tak asing dengan ragam dan jenis durian yang ada di Indonesia maupun negara lain. Salah satu jenis buah durian yang menjadi unggulan para penggemar durian mungkin di antaranya adalah durian monthong asal Thailand dan durian Musang King asal Malaysia. Meski harga jual dari kedua varian ini tergolong lebih mahal, namun tetap saja tidak menyurutkan niat konsumen untuk membelinya.
Jika dibandingkan dengan jenis durian lokal Indonesia, Musang King merupakan durian lokal Malaysia memiliki biji tipis, berbeda dengan durian lokal Tanah Air yang memiliki biji berukuran cukup besar. Di negara asalnya, durian Musang King termasuk ke dalam jenis durian unggul.
Teksturnya juga padat dan lembut saat dimakan. Rasanya memiliki campuran pahit dan manis yang menyatu di mulut. Bahkan berdasarkan keterangan para penjual durian, Musang King dinilai memiliki kandungan alkohol yang lebih banyak jika dibandingkan dengan durian lokal Indonesia. Daging buahnya berwarna kekuningan, sedikit kering menyerupai kunyit. Tidak heran jika di Malaysia, durian ini terkenal dengan julukan durian raja kunyit.
Selain digemari oleh masyarakat lokal Malaysia, maupun beberapa negara tetangga, masyarakat Tiongkok juga menyukai jenis durian Musang King yang rasanya manis bercampur pahit ini. Jika durian disebut rajanya buah, maka Musang King adalah rajanya durian. Keistimewaan durian varietas unggul ini memiliki daging buah yang tebal berwarna kuning dan biji kempis.
Tak hanya bisa dibudidayakan di Negara Jiran, durian unggulan Malaysia ini ternyata juga bisa dikembangkan di Indonesia, dan menghasilkan durian yang berbeda. Namun, meski banyak wilayah penghasil durian di Indonesia yang coba mengembangkan Musang King, salah satu yang berhasil adalah di daerah Rancamaya, Bogor.
Durian tersebut berhasil tumbuh dan menjadi salah satu durian unggul juga di tanah Rancamaya. Rasanya manis, dan sedikit berbeda dari Musang King aslinya. Namun tentu tak kalah lezatnya.
Jika dilihat dari penampilannya, durian hasil Rancamaya ini memang tak beraturan, ada yang bulat, ada yang bergelombang seperti monthong, dan ada juga yang lonjong ke bawah seperti di negara aslinya. Besarnya, berdiameter mulai 20 hingga 30cm. Perbedaan unik yang sangat terlihat ialah memiliki tangkai buah yang panjang. Tangkai tempat bergantung buah Musang King di Indonesia, bisa sepanjang 15cm. Berbeda dengan lazimnya durian lokal, yang 5-10cm saja.
Di balik durinya yang rapat, ternyata menyimpan warna daging oranye kekuningan. Semakin matang, warnanya akan semakin oranye, sedangkan saat belum matang akan cenderung kuning.
Harga jual durian Musang King sendiri memang cukup mahal. Di beberapa pasar swalayan di Singapura dan Malaysia, durian Musang King dibanderol dengan harga Rp250.000 per buah. Rata-rata per satu kilogram durian Musang King dijual seharga 25RM hingga 38RM (sekitar Rp80 ribu sampai Rp123 ribuan). Sedangkan durian lainnya paling mahal dijual Rp100.000 per buah.
Tak hanya bisa didapatkan di pasaran Singapura atau Malaysia saja, nyatanya durian Musang King asli juga telah hadir di pasaran Indonesia. Bahkan, buah yang satu ini tergolong buah kesayangan dengan permintaan yang cukup tinggi. Di sejumlah swalayan di Jakarta mematok jenis durian Musang King hingga Rp300 ribuan per buah. Sementara untuk bibitnya, dijual dengan harga Rp115 ribuan.
