Bagi Anda yang mengaku penggemar tanaman umbi-umbian, pasti sudah tidak asing lagi dengan ubi ungu. Ini adalah salah satu umbi yang, seperti namanya, berwarna ungu dan sering dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi. Punya tekstur lembut dan legit serta rasa yang manis, Anda dapat membelinya di berbagai pasar tradisional atau bahkan lewat platform e-commerce dengan harga cukup terjangkau.
Apa Itu Ubi Ungu?
Ubi ungu, ada juga yang menyebutnya ubi jalar ungu atau ubi jalar ungu, merupakan tanaman yang diduga berasal dari Benua Amerika. Punya nama Latin Ipomea batatas L., para ahli botani memperkirakan daerah asal ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah, lantas menyebar pertama kali ke Spanyol melalui Tahiti, Kepulauan Guan, Fiji, dan Selandia Baru. Orang-orang Spanyol dianggap berjasa menyebarkan ubi jalar ke daerah Asa, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia.[1]
Dalam bahasa Inggris sering disebut purple sweet potato atau sweet potato saja, warna merah dan ungu pada bunga, batang, daun, dan umbi ubi ungu akibat adanya senyawa antosianin. Keberadaan senyawa antosianin pada ubi jalar ungu (atau ubi jalar merah) dapat berfungsi sebagai komponen pangan sehat dan paling lengkap.[2] Antosianin pada ubi ungu ini dikatakan tidak kalah banyak dibandingkan pada tumbuhan jenis lain, berkisar antara 14,68 sampai 210 mg per 100 gram bahan baku.[3]
Manfaat Ubi Ungu
Selain antosianin, ubi ungu juga mengandung banyak zat bergizi lainnya. Dalam 100 gram ubi ungu yang telah dimasak, dikatakan terkandung 87 kalori, 2 gram protein, 20 gram karbohidrat, 3,3 gram serat, lemak kurang dari 1 gram, tembaga sebanyak 21 persen dari kebutuhan harian, potasium sebanyak 8 persen dari kebutuhan harian, vitamin B6 sebanyak 18 persen dari kebutuhan harian, vitamin C sebanyak 14 persen dari kebutuhan harian, dan mineral seperti mangan dan zat besi.
Dengan berbagai kandungannya, ubi ungu diklaim kaya manfaat untuk kesehatan. Secangkir ubi kayu mengandung 26 persen kebutuhan serat harian, yang baik untuk pencernaan Anda. Sementara itu, vitamin A dan vitamin C di dalamnya berguna sebagai antioksidan untuk meningkatkan imunitas tubuh dan membantu tubuh agar terhindar dari infeksi.
Dalam 100 gram ubi ungu, juga mengandung sekitar 20 gram karbohidrat kompleks, yang bisa memberikan Anda asupan energi tambahan yang menyebabkan tubuh Anda membakar lebih banyak kalori di antara waktu makan. Selain itu, kandungan karbohidrat sehat ini juga bisa membantu otak Anda memproduksi glukosa, yang dapat menjaga konsentrasi dan membuat Anda fokus.
Mengonsumsi ubi ungu pun disebutkan mampu meningkatkan kesehatan pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah Anda. Pasalnya, ubi ungu kaya akan potasium yang terbukti ampuh menurunkan tekanan darah. Sebuah studi menyebutkan bahwa mengonsumsi ubi ungu selama empat minggu secara rutin dapat menurunkan tekanan darah. Panganan tersebut dikatakan menurunkan tekanan sistol sebanyak 3,5 persen dan diastole sebanyak 4,3 persen.
Nah, apabila Anda tertarik dengan segala kelebihan yang ditawarkan ubi ungu, Anda dapat mengonsumsinya sebagai pangan seperti pemanfaatan tepung ungu sebagai substitusi roti, juga potensial sebagai pewarna merah yang sehat dalam bentuk ekstrak ubi ungu. Aplikasi ekstrak ubi ungu sebagai pewarna merah pada pangan telah berembang, termasuk pewarna tahu, sirup, pewarna jelly dan agar, serta pewarna yogurt jagung manis.
Seperti disinggung di atas, tidak susah mendapatkan ubi ungu. Pasalnya, Anda sudah bisa membeli bahan pangan ini di berbagai pasar tradisional terdekat di daerah Anda. Bahkan, sekarang banyak pedagang yang menawarkan ubi ungu melalui sejumlah situs jual beli online. Lalu, berapa harga ubi ungu di pasaran dalam negeri saat ini?
Harga Ubi Ungu
| Kemasan Ubi Ungu | Harga |
| Ubi Ungu 250 gr | Rp6.000 |
| Ubi Ungu 500 gr | Rp7.500 – Rp10.000 |
| Ubi Ungu 1 kg | Rp13.000 – Rp18.000 |
| Ubi Ungu 2 kg | Rp23.950 – 27.000 |
Harga ubi ungu di atas sudah kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk swalayan dan sejumlah platform e-commerce. Perlu Anda catat bahwa harga ubi ungu tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Selain itu, harga di masing-masing pedagang bisa saja berbeda, ada yang lebih murah dan ada pula yang mungkin lebih mahal.
[1] Rukmana, R. 1997. Ubi Jalar Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius.
[2] Hambali, M., F. Mayasari, F. Noermansyah. 2015. Ekstraksi Antosianin dari Ubi Jalar dengan Variasi Konsentrasi Solven dan Lama Waktu Ekstraksi. Teknik Kimia Universitas Sriwijaya, Vol. 20(2): 25-35.
[3] Kristijanti, A. P. dan A. Arlene. 2012. Isolasi Zat Warna Ungu pada Ipomea Batatas Poir dengan Pelarut Air. Universitas Katolik Parahyangan: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
