Sebagai sebuah salah satu alat penting di dapur, bahkan di setiap rumah, saat ini memang tidak sulit menemukan kompor, baik itu kompor gas maupun kompor bertenaga listrik. Ada banyak merk yang dapat Anda jadikan pilihan. Nah, jika kebetulan anggaran Anda terbatas tetapi memerlukan kompor dengan segera, mungkin kompor DNS bisa dijadikan referensi. Pasalnya, walaupun punya harga hemat, produk buatan lokal ini ternyata sudah memenuhi standar SNI.
Kompor, dikutip dari Wikipedia, berasal dari bahasa Belanda, komfoor, yakni alat masak yang menghasilkan panas tinggi. Kompor umumnya memiliki ruang tertutup atau terisolasi dari luar sebagai tempat bahan bakar diproses untuk memberikan pemanasan bagi barang-barang, seperti panci atau wajan, yang diletakkan di atasnya.
Mulanya, kompor menggunakan tungku dan kayu bakar untuk menghasilkan api. Kabarnya, tungku api mulai berkembang di kawasan Asia Timur, seperti China dan jepang, dengan tungku api dari tanah liat pertama diperkirakan berasal dari zaman Dinasti Qin. Selain itu, Jepang juga memiliki alat bernama kamado, berbentuk persegi panjang dengan bahan bakar kayu atau batubara.
Namun, kompor dengan metode tradisional ini menyisakan sejumlah kelemahan. Tungku api tradisional yang memakai kayu bakar dikatakan tidak mudah apabila dipakai untuk menstabilkan besar dan kecilnya nyala api, membutuhkan energi tambahan (biasanya minyak tanah) untuk menyalakan api, serta cukup sulit mematikan nyala api.[1]
Lalu, sekitar abad ke-19, hadir kompor menggunakan bahan bakar, biasanya menggunakan minyak tanah, yang juga tersedia di Indonesia dan kala itu dibawa penjajah Belanda. Selama berpuluh-puluh tahun, kompor minyak tanah menjadi varian yang sangat populer di dalam negeri karena mudah diperoleh, punya harga yang murah, serta operasional yang cukup simpel.[2]
Sayangnya, karena stok minyak semakin berkurang karena merupakan sumber mineral yang tidak dapat diperbarui, bahan bakar untuk kompor jenis ini pun menjadi langka dan mahal. Untuk menyiasatinya, pemerintah akhirnya mengonversi kompor minyak menjadi kompor gas. Program konversi minyak tanah ke Liquified Petroleum Gas (LPG) ini sudah menjangkau lebih dari 48 juta kepala keluarga dan UKM di hampir seluruh Indonesia.[3] Kenapa kompor gas begitu diminati, salah satunya karena diklaim lebih hemat. Konon, dengan kompor LPG, biaya untuk merebut lima liter air hanya sebesar Rp11,6 per menit.
Selain itu, dengan hanya menyalakan pemantik, api berwarna biru akan muncul di atas kompor. Pengguna bisa mengatur seberapa banyak gas yang terpakai dengan cara membesarkan atau mengecilkan nyala api. Karena cara kerjanya yang begitu mudah, kompor gas memiliki tingkat efisiensi yang tergolong tinggi, terutama jika dibandingkan dengan kompor minyak tanah. Biaya untuk membeli gas pun tidak terlalu mahal jika dilihat dari penggunaan minyak tanah yang boros.
Varian Kompor DNS
Saat ini, sudah banyak merk kompor gas yang dapat dipilih, dan salah satu yang cocok untuk mereka yang ingin berhemat adalah DNS. Kompor gas buatan asli Indonesia ini dikatakan memiliki kualitas yang sudah tidak perlu diragukan lagi dan telah mengantongi standar SNI. Beberapa produk kompor gas keluaran DNS terbuat dari bahan stainless steel yang menjamin bebas karat dan lebih tahan lama.
Kelebihan lainnya kompor DNS adalah jenis api yang dikeluarkan diklaim ekonomis sehingga pengeluaran untuk membeli gas sebagai bahan bakar masih bisa dihemat. Telah hadir selama bertahun-tahun, sekarang kompor gas DNS pun mengadopsi model tanam sesuai dengan tren yang sekarang berkembang di masyarakat.
Di dalam situs resminya, DNS saat ini setidaknya menghadirkan dua tipe kompor gas. Varian pertama adalah DNS 702 TRV, sebuah kompor dua tungku dengan Tubing System yang dipakai pada pengapian kompor tanam. Sementara, model kedua adalah DNS 9901 RZV, sebuah kompor dua tungku yang terbuat dari baja sehingga kokoh dan mudah dibersihkan.
Nah, apabila Anda tertarik membeli kompor DNS, tidak sulit mendapatkan produk ini. Pasalnya, Anda sudah bisa membelinya di berbagai toko perabotan rumah tangga, agen resmi, atau lewat sejumlah situs jual beli online. Seperti disinggung sebelumnya, harga kompor produksi DNS umumnya cukup terjangkau. Lalu, berapa harganya di pasaran?
Harga Kompor DNS
Tipe Kompor DNS | Harga |
Kompor DNS 700 TRV | Rp650.000 |
Kompor DNS 800 VRZ | Rp850.000 |
Kompor DNS 702 TRV | Rp950.000 |
Kompor DNS 9901 RZV | Rp1.000.000 |
Harga kompor gas produksi DNS di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs resmi perusahaan, toko perabotan dapur, serta situs jual beli online. Perlu Anda ketahui bahwa harga kompor DNS tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, harga kompor DNS 700 TRV naik dari Rp350 ribu sampai Rp450 ribu menjadi Rp650 ribu hingga Rp975 ribuan pada 2022. Sebaliknya, harga kompor DNS 800 VRZ turun dari Rp1 juta menjadi Rp850 ribuan. Harga tersebut masih relatif stabil sampai tahun 2023.
[Update: Dian]
[1]Alvenher, E. 2012. Pengaruh Lebar Celah dan Tinggi Selimut Panci terhadap Kinerja Tungku Rumahan (Skripsi). Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
[2]Sudarno. 2007. Peningkatan Efisiensi Kompor Minyak Tanah Bersumbu dengan Cara Meningkatkan Luas Area Api Sekunder. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, Vol. 10(2): 94-106.
[3]Kurniawan, M. Andri& Gunawan Tjahjadi. 2016. Pengaman Otomatis Kompor Gas LPG Satu Tungku Berbasis MikrokontrolerAtmega 16. JETri Vol. 14(1): 19-34.