Bagi Anda yang sering menderita sesak napas atau asma, suatu saat Anda akan memerlukan oksigen portable sebagai pertolongan pertama sebelum mendapatkan perawatan obat di rumah sakit. Alat ini bisa Anda beli di apotek atau di toko yang menjual alat-alat kesehatan dengan harga mulai puluhan ribu rupiah per tabung.
Cara menggunakan oksigen portable adalah dengan membuka tutup kecil di bagian atas kaleng, kemudian lekatkan pada kepala kaleng sebagai masker. Tutup hidung dengan masker, dan tekan kepala kaleng, hirup dalam-dalam selama 2 detik.
Tabung oksigen portable dinilai praktis, karena bentuknya yang kecil dan bisa dibawa ke mana saja. Biasanya, alat ini hanya digunakan di rumah sakit. Namun, dengan adanya kabut asap yang cukup tebal dan membuat warga merasa sesak napas, maka mereka membeli oksigen portable tersebut untuk membantu pernapasan. Selain penderita asma atau sesak napas, tabung oksigen juga digunakan untuk pasien rawat jalan.
Dikarenakan sifatnya yang praktis, oksigen portable juga menjadi salah satu barang yang disarankan untuk dibawa ketika mendaki gunung. Oksigen berukuran kecil ini dinilai akan membantu pendaki, karena banyak gunung yang memiliki kandungan asap belerang yang tinggi. Selain itu, disarankan juga untuk memakai masker untuk mencegah keracunan akibat asap dari kawah gunung.
Harga Oksigen Portable
Harga oksigen portable di apotek cukup beragam. Sebagai contoh, oksigen tabung merk Oxycan 500 ml di Apotek K24 dijual dengan harga Rp54.087. Sementara itu, di situs jual beli online, produk ini dijual dengan harga mulai Rp41.000 hingga Rp73.200 per tabung. Harga oksigen ini tidak terikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, Oxycan 500 ml dijual dengan harga Rp48.000 hingga Rp50.944.
Tips Pemakaian Oksigen Portable
- Jangan digunakan di tempat yang panas atau dekat api. Oksigen bertekanan tinggi di dalam tangki akan sangat memungkinkan untuk memuai apabila terkena panas berlebih dan terbakar dengan cepat bila terkena api. Oleh sebab itu, hindarkan atau selalu jaga jarak dari api atau sumber panas jika Anda menggunakan alat bantu oksigen.
- Jangan mengubah besar-kecilnya oksigen tanpa instruksi yang jelas. Hal ini karena besar kecilnya tekanan udara yang diisap bisa memengaruhi kondisi kestabilan alat pernapasan Anda, khususnya paru-paru. Selain itu, ini dapat memengaruhi jumlah oksigen yang dihirup oleh tubuh.
- Taruh tanda di pintu kamar. Alat bantu oksigen merupakan perangkat yang cukup sensitif, dan akan menjadi sesuatu yang berbahaya jika diberi perlakuan yang salah. Hal tersebut yang mendorong perlunya tanda di kamar, supaya anggota keluarga lain di rumah dapat berhati-hati.
Alat tersebut dinilai akan membantu agar pernapasan pasien tetap terjaga alirannya. Akan tetapi, dalam menggunakan dan merawatnya, Anda perlu berhati-hati, supaya kegunaannya dapat terjaga serta tidak membahayakan bagi pasien maupun orang sekitar.
[Update: Almas]