Berawal dari banyaknya pengguna yang mengisi ulang tinta printer dengan metode infus secara ilegal, Epson sebagai salah satu merk printer yang cukup populer menghadirkan printer L100 dengan metode sistem tangki tinta dengan kapasitas lebih besar. Bahkan, Epson menjadi satu-satunya brand printer yang kala itu hadir dengan tangki tinta original dan resmi. Itulah sebabnya, printer Epson seri L100 menjadi produk Epson yang cukup populer, terutama di Indonesia. Produk ini sendiri dijual dengan harga yang cukup bersahabat.
Sebagian besar dari Anda pasti sudah tidak asing atau malah sangat familiar dengan piranti bernama printer. Printer dapat dikatakan sebagai alat yang berfungsi untuk mencetak data dari komputer/laptop ke media berupa kertas atau sejenisnya dengan hasil berupa teks, gambar, atau grafis.[1] Jika data yang dihasilkan berupa teks, biasanya dibuat dengan Microsoft Office, bisa dengan Word, Excel, atau Power Point, walaupun ada juga yang hanya menggunakan notepad sederhana.
Di Indonesia sendiri, sudah ada banyak merk printer yang telah beredar, dan salah satu yang cukup populer adalah Epson. Epson adalah perusahaan elektronik asal Jepang yang memang populer sebagai produsen printer komputer dan peralatan informasi yang berhubungan dengan gambar. Sudah ada banyak model printer yang mereka luncurkan, termasuk inkjet, dot matrix, dan laser printer.
Keunggulan Epson L100
Nah, dari sekian banyak printer yang sudah dirilis di pasaran dalam negeri, salah satu yang cukup terkenal adalah Epson L100. Produk ini dilengkapi dengan teknologi FIT (Fast Ink Top-Up), yang memiliki tiga komponen yang didesain secara khusus yakni tangki tinta, selang tinta terintegrasi, serta katup penutup khusus (choke valve). Ketiga komponen ini berguna untuk memudahkan pengguna dalam refill tinta. Selain itu, bentuk tangki didesain sedemikian rupa untuk mencegah tumpahnya tinta saat printer dibawa bepergian. Pada bagian tangki tinta ini, terselip selang tinta yang akan mengalir ke print head untuk kemudian mencetak.
Seperti disinggung di atas, Epson L100 hadir dengan sistem tangki tinta dengan kapasitas lebih besar. Dengan adanya sistem tangki tinta ini, pengguna lebih mudah untuk mengisi ulang sendiri tinta printernya ketika sudah habis. Dengan daya tampung tangki yang besar, setiap botol dapat menampung tinta kurang lebih 70 ml.
Epson L100 diklaim mampu mencetak hingga beberapa kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan cartridge. Bahkan, atas kemampuannya dalam mencetak dalam jumlah besar (menggunakan tinta orisinal), Epson sempat masuk dalam rekor MURI. Beberapa pengguna kemudian mengujinya, dan ditemukan meski telah mencetak beberapa gambar berwarna ukuran A4 dan foto dengan kualitas baik, indikator tinta tidak menunjukkan penurunan yang drastis.
Meski menggunakan sistem tangki yang dapat diisi ulang, tetapi Anda harus menggunakan tinta resmi dari Epson. Setiap kali mengisi ulang, Anda juga harus mengaktifkan nomor seri yang terdapat pada botol tinta refill melalui aplikasi Windows. Jika tidak, maka printer tidak akan mengeluarkan tinta meskipun proses cetak berlangsung. Hal tersebut digunakan untuk mencegah penggunaan tinta non-Epson.
Tak hanya sisi praktisnya yang membuat Epson L100 lebih unggul dari produk lain, tetapi karena seri ini juga memiliki kualitas resolusi yang cukup tinggi, yakni 5.760 dpi, melebihi merk lain yang hanya beresolusi 4.800 dpi. Kualitas cetak berbasis teks dan dokumen printer Epson L100 dinilai cukup baik, tajam dan rapi. Tidak menampilkan rembesan tinta, khususnya saat mencetak font kecil. Mencetak gambar atau foto pun bisa dilakukan dengan baik. Terlebih jika dipadukan dengan kertas khusus dari Epson, membuahkan hasil cetak foto yang memiliki detail yang bagus dengan gradasi yang halus. Meski demikian, warna yang dihasilkan cenderung gelap dan kuat. Karena itu, untuk hasil yang lebih baik, Anda bisa menyunting terlebih dahulu gambar atau foto yang akan dicetak.
Spesifikasi Epson L100
Metode Cetak | Inkjet Warna |
Konfigurasi Nozzle | 90 nozzle hitam,29 nozzle per warna |
Ukuran Minimum Droplet | 4 pl |
Jumlah Tinta | 4 tangki (hitam, cyan, magenta, kuning) |
Resolusi Maksimum | 5760ร1440 dpi |
Memori | Tidak ada |
Antarmuka | USB 2.0 |
Dukungan jaringan | Tidak ada |
Sistem Operasi | Windows 2000/XP/Vista |
Kapasitas Kertas | 100 lembar |
Jenis Kertas | plain/glossy/premium/matte |
Ukuran Kertas Maksimal | A4 |
Dimensi | 61,6 x 32,2 x 21,4 cm |
Berat | 2,8 kg |
Konsumsi Listrik | (off/sleep/ready/active) 0,6/1,2/2,5/10,1 watt |
Tingkat kebisingan | 5.6 B (A) / Photo RPM mode โ 38 dB (A) |
Kecepatan Cetakan | 92 detik per 10 x 15 cm foto (Epson Premium Glossy Photo Paper), 15 halaman per menit berwarna (kertas polos 75 g/m2, 27 halaman per menit, 27 halaman per menitย monokromย (kertas polos 75 g/m2) |
Harga Epson L100
Saat pertama kali dirilis, Epson L100 ditawarkan dengan harga Rp1.375.000 per unit. Sayangnya, seri yang satu ini sudah tidak diproduksi lagi oleh Epson dan digantikan oleh seri-seri yang lebih anyar. Namun, jika Anda mengidamkan perangkat tersebut, masih bisa memperoleh produk bekasnya dengan harga Rp500 ribu hingga Rp1 jutaan pada 2022, tergantung kondisi barang. Tahun sebelumnya, harga Epson L100 second berkisar Rp700 ribuan. Sedangkan pada 2023, harga printer Epson L100berkisar mulai Rp400 ribuan sampai Rp950 ribuan.
Inovasi Epson L100 dirasa cocok bagi Anda yang sering mencetak data dalam jumlah besar dengan biaya operasional yang rendah. Selain mampu menghasilkan foto yang cukup bagus, harga tintanya pun terjangkau. Apalagi dalam pembelian pertama, Epson sudah menyertakan 4 botol tinta serta 2 botol tambahan warna hitam.
Harga Tinta Epson L100
Varian Tinta Epson L100 | Harga |
Epson 664 Black Original | Rp85.000 โ Rp147.500 per botol |
Epson 664 Warna Original | Rp89.000 โ Rp147.500 per botol |
Epson 664 Set (Black & Warna) Original | Rp325.000 โ Rp389.000 per botol |
Informasi harga tinta Epson 664 original untuk printer Epson L100 di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah toko ATK (alat tulis kantor) dan beberapa situs jual beli online pada 2023. Perlu Anda catat bahwa harganya bisa saja berubah sewaktu-waktu. Sebagai perbandingan, tahun 2022 harga tinta Epson L100 hitam (black) berkisar mulai dari Rp80 ribu sampai Rp120 ribu. Sedangkan tahun sebelumnya, tinta untuk Epson L100 ditawarkan mulai Rp76 ribuan per botol.
Cara Mengoperasikan Epson L100
Bagi Anda yang baru memakai printer jangan khawatir, karena Epson L100 didesain secara user friendly, sehingga proses instalasinya cukup mudah. Anda cukup memasukkan CD instalasi yang tersedia di Package Printer, masukkan dan install dengan Easy Install, cukup tekan next dan proses instalasi pun selesai.
Setelah proses instalasi, Anda belum bisa memakai printer Epson L100. Yang pertama dilakukan adalah pastikan Anda sudah memasukkan semua tinta pada tangki. Setelah memasukkan semua tinta, klik Start pada komputer, lalu klik printers, fax and devices. Setelah itu, klik kanan Epson L100 Series, kemudian klik Printing Preferences, klik Maintenance, dan klik Epson Status Monitor 3.
Setelah itu, silakan Anda masukkan nomor id tinta masing-masing warna. Setelah semua kode masuk, Anda tinggal tekan lanjutkan dan tunggu sekitar setengah jam untuk proses instalasi tinta. Setelah proses instalasi tinta selesai, Epson L100 sudah dapat Anda gunakan untuk mencetak dokumen atau mungkin gambar.
Kelemahan Epson L100
Dengan banyaknya kelebihan yang dimiliki, bukan berarti Epson L100 lepas dari kekurangan. Kelemahan yang paling terasa adalah pada awal proses cetak yang menimbulkan suara yang keras. Dari sisi waktu cetak, printer ini juga tergolong lambat. Kemudian, jika dibandingkan dengan printer Canon yang 90% kerusakannya hanya pada cartridge (jika menggunakan sistem infus), spare part Epson dirasa lebih rentan rusak (jangka waktu yang cukup lama atau tergantung pemakaian) sehingga beberapa spare part di dalam printer harus diperbaiki atau diganti. Namun, tidak perlu khawatir, karena spare partnya mudah sekali didapat.
[Update: Dian]
[1]Kurniawan, B. dan BustonKholik. 2017. Rancang Bangun Perangkat Wireless untuk Printer Konvensional Berbasis Wi-Fi. Jurnal Telekontran, Vol. 5(2): 95-105.