Menjelang Hari Raya Idul Adha sebulan lagi, permintaan terhadap sapi dan kambing semakin meningkat. Hal ini dirasakan oleh pedagang hewan ternak di Kabupaten Aceh Tenggara. Pada hari biasa, penjualan kambing hidup berkisar antara lima sampai sebelas ekor. Namun, menjelang Idul Adha, penjualannya mencapai lima belas ekor.
Peningkatan penjualan bukan saja terjadi pada hewan kambing, tetapi juga sapi. Salah satu pedagang setempat, Roy, mengaku jika pada hari biasa, ia biasanya dapat menjual sapi sebanyak satu sampai dua ekor dalam seminggu. Tetapi, mendekati Idul Adha ini, ia bahkan bisa menjual hingga empat ekor dalam sehari.
Walaupun permintaan kambing yang masih hidup meningkat, tidak membawa pengaruh terhadap harganya sendiri. Satu ekor kambing jantan umur dua tahun dijual dengan kisaran harga Rp 1.500.000-2.000.000 per ekor.
Sama halnya dengan harga sapi. Sapi jantan umur dua tahun dengan bobot 60kg dijual di kisaran harga Rp 13.000.000-14.000.000 per ekor.
Kambing biasa dimanfaatkan dagingnya untuk diolah menjadi masakan, seperti rendang, gulai, dan sate. Dari 1 kg daging kambing, biasanya mampu diolah jadi 150-200 tusuk sate. Sebagai informasi mengenai harga daging kambing per 1 kilonya di pasaran, berikut akan ditampilkan informasinya untuk daerah Jakarta.
Daftar Harga Daging Kambing Wilayah DKI Jakarta
Nama Pasar | Harga Daging Kambing Per Kilo | Keterangan |
Mayestik | 125.000 | Harga Tertinggi |
Petojo Ilir | 90.000 | Harga Terendah |
โ | 111.167 | Harga Rata-rata |
Sedangkan, untuk harga daging kambing di wilayah jawa timur, termasuk kota Surabaya, berdasarkan sumber dari RPH (Rumah Pemotongan Hewan) menyatakan harganya stabil di angka Rp 80.000.
Peningkatan permintaan hewan kurban juga terjadi di wilayah lain di Jawa Timur, yaitu Kediri. Tetapi, walaupun begitu, Dinas Peternakan setempat menyatakan persediaan di peternakan lembu maupun kambing di Kabupaten Kediri dinilai masih mampu memenuhi kebutuhan daging kurban.
Di Medan, untuk menanggulangi adanya lonjakan harga daging kambing, pemerintah setempat melalui Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) menggandeng perusahaan dari Malaysia, Electronic Fertilizer & Agro-Base R & D Sdn Bhd untuk memasok sapi dan kambing ke Kota Medan.
Walikota Medan Akhyar Nasution mengatakan bahwa kerjasama tersebut diharapkan dapat menjadi aktivitas bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak. PD RPH dalam jangka panjang diharapkan akan berkembang, tidak hanya memotong hewan saja tetapi dapat bekerjasama dengan pihak lain dalam pengadaan hewan sehingga menjaga suplai dan stabilitas harga daging di Kota Medan.
Ada tiga momen penting di Medan memicu terjadinya kenaikan harga daging yaitu Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Penandatanganan nota kesepahaman tersebut diharapkan bisa menyelesaikan masalah kenaikan harga daging.