Material peredam suara saat ini menjadi bahan yang cukup penting bagi masyarakat perkotaan yang membutuhkan privasi atau untuk kebutuhan mengurangi kebocoran suara di suatu ruangan. Bahan peredam suara yang umum digunakan oleh masyarakat ada bermacam-macam, mulai dari karet busa, gabus, busa telur, rockwool, hingga glasswool, yang dijual dengan harga mulai puluhan ribu rupiah.
Bahan-bahan tersebut diperlukan untuk ruangan-ruangan yang fungsinya tidak boleh terganggu oleh suara bising dari luar ruangan, misalnya saja studio rekaman, gedung bioskop, studio musik, apartemen, kamar-kamar hotel berbintang, atau sebagainya. Karakteristik utama yang harus dimiliki oleh bahan peredam suara tentu saja tidak boleh menjadi penghantar energi suara (mekanik) yang baik, atau tidak mudah bergetar jika terpapar energi akustik (suara). Dari semua bahan tersebut, glasswool termasuk bahan yang banyak dipakai.
Glasswool adalah bahan peredam suara yang berbahan dasar dari serat kaca. Fungsi utama glasswool adalah mengurangi intensitas suara dari resonansi panel yang sampai ke telinga (soundproofing) dan fungsi pendukungnya sebagai penahan panas. Bahan peredam suara umumnya adalah material yang bersifat lembut serta berpori, seperti busa dan sejenisnya. Karena, selain sangat efektif menurunkan intensitas suara, bahan tersebut juga bersifat elastis.
Ciri-ciri glasswool menyerupai selimut tebal berwarna kuning. Glasswool kerap dijual dalam bentuk lembaran dan juga dalam kuantitas besar berwujud roll. Material ini biasanya mempunyai ukuran ketebalan antara 25 mm hingga 50 mm dengan densitas permukaan mulai dari 25 gram per m2 hingga 75 gr per meter persegi.
Glasswool dikenal sebagai bahan insulasi atau peredam panas dan suara yang sangat baik. Produk satu ini mudah digunakan dan sifatnya elastis, sehingga mudah dalam pemasangan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Glasswool dibuat dari serat fiberglass yang diproses melalui proses tertentu hingga teksturnya menyerupai wol. Material satu ini kerap dimanfaatkan sebagai lapisan di bawah rumah, perkantoran, studio musik, ruang rekaman, pelapis pipa, saluran AC, saluran udara di pabrik, pelapis kabel, hingga untuk knalpot mobil dan sepeda motor.
Selain glasswool, ada pula material bernama rockwool yang juga sama-sama berfungsi sebagai bahan peredam suara. Lalu, apa perbedaan glasswool dengan rockwool? Sesuai dengan namanya, rupanya perbedaan mendasar antara kedua material itu adalah bahannya. Jika glasswool terbuat dari bahan serat kaca, maka rockwool terbuat dari bahan dasar bebatuan.
Manfaat Glasswool
- Mampu menjaga suhu udara dengan tepat. Penggunaan glasswool disebut-sebut dapat menjaga suhu udara dalam ruangan dan dapat terhindar dari suhu udara yang terlalu dingin atau terlalu panas.
- Lebih hemat listrik. Salah satu kegunaan glasswool adalah untuk meredam panas. Dengan pemakaian glasswool, Anda dapat lebih menghemat listrik karena penggunaan AC atau kipas angin bisa diminimalkan.
- Tidak berbau. Glasswool dikenal sebagai bahan yang tidak menimbulkan bau-bauan aneh, sehingga relatif aman dan nyaman untuk digunakan.
Kemudian, untuk kelebihan, glasswool menawarkan berbagai keunggulan, mulai dari daya konduksi yang rendah, bebas digunakan pada temperatur 100-250 derajat Celcius, tidak mudah terbakar, tidak berkarat atau berjamur, memiliki daya fleksibilitas yang baik, dan juga bebas perawatan. Tak heran jika glasswool banyak dicari dan digunakan sebagai bahan peredam suara.
Meski punya banyak manfaat dan kelebihan, pengaplikasian glasswool harus dilakukan secara berhati-hati. Pasalnya, glaswool seringkali rontok dan menempel di kulit, sehingga dapat menyebabkan kulit terasa gatal atau perih seperti tertusuk jarum. Yang lebih berbahaya lagi, jika serbuk-serbuk kaca tersebut tersedot masuk ke paru-paru, bisa berpotensi melukai serabut paru-paru yang halus dan mengganggu sistem pernapasan.
Selain itu, glasswool memiliki sifat atau karakteristik menyerap uap air. Dalam keadaan lembap, kemampuan meredam suara dari glasswool bisa berubah. Glasswool yang lembap dapat berjamur dan beratnya menjadi 5 sampai 7 kali lebih berat dari berat aslinya. Faktor kelembapan bisa sangat memengaruhi usia glasswool, dan glasswool yang lembap akan mudah lapuk dan hancur seperti pasir.
Peredam suara atau glass wool biasanya dijual ecer per meter persegi (m2), per roll (gulungan), atau bahkan dijual dalam bentuk potongan ukuran kecil. Pada tahun 2022 lalu, glasswool dengan ketebalan 7 mm x 1,35 m dijual dengan harga Rp28 ribuan, sedangkan harga glasswool 2 m x 7 mm berkisar Rp1,5 jutaan per rolll. Lalu, berapa harga glaswool untuk saat ini?
Harga Glasswool
Jenis & Ukuran Glasswool | Harga |
Glasswool 7 mm x 1,35 m | Rp30.000 |
Glasswool 7 mm x 2 m | Rp72.000 |
Glasswool 8 mm | Rp115.000 โ Rp173.000 per m |
Glasswool NS 30 m x 1,2 m x 25 mm 16 kg/m3 | Rp697.500 per roll |
Glasswool NS 30 m x 1,2 m x 25 mm 24 kg/m3 | Rp708.000 per roll |
Glasswool Rollan 15 m x 1,2 m x 50 mm | Rp725.000 per roll |
Glasswool Aluminium Foil 30 m x 1,2 m x 25 mm | Rp800.000 per roll |
Glasswool 2 m x 7 mm | Rp1.390.000 per roll |
Produk glasswool saat ini cukup mudah ditemukan di pasaran. Selain bisa dibeli secara offline di sejumlah distributor glasswool yang ada di tempat tinggal Anda, Anda juga bisa membeli glasswool secara online melalui sejumlah situs e-commerce. Namun, perlu diketahui bahwa harga glasswool bisa mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Selain itu, harga glasswool yang berlaku di setiap tempat bisa saja berbeda-beda, tergantung dari penawaran pihak penjual.
(Panca)