Bagi pencinta burung kicau, pasti sudah tidak asing lagi dengan poksay. Ini adalah varian yang pernah menjadi idola pada era 1990-an dan masih digemari hingga detik ini. Ada banyak jenis poksay yang dapat ditemukan di dalam negeri, salah satunya poksay mantel. Punya kombinasi warna bulu burung yang unik serta variasi kicau, harga burung tersebut memang cukup lumayan, rata-rata ratusan ribu rupiah per ekor.
Seperti unggas lainnya semacam ayam dan bebek, burung juga dipelihara untuk diambil daging dan telurnya. Meski demikian, kebanyakan memelihara burung karena ingin mendengarkan kicauannya yang merdu dan tampilannya yang elok. Kabarnya, mendengarkan kicau burung ketika jenuh dengan aktivitas harian bisa membantu seseorang untuk meredam rasa stres dan membuat pikiran menjadi lebih rileks.[1]
Setidaknya, ada lima alasan orang memelihara burung. Ada yang menyukai burung karena suaranya, ada yang memelihara burung karena penampilannya, ada yang merawatnya karena kepandaian terbang serta kecerdikannya, ada pula yang melihat faktor keunikan dan kelangkaan, dan ada juga yang memelihara burung karena fungsi dan untuk keperluan tertentu, seperti upacara adat.[2]
Dari sekian alasan tersebut, kebanyakan memang menyukai karena alasan suaranya. Perkembangan burung kicau di Indonesia pun tak pernah mati. Bahkan, dengan semakin banyaknya kontes yang digelar, memelihara burung kicau sekarang bukan cuma sekadar hobi, melainkan juga sudah menjadi gaya hidup, yang secara tidak langsung dapat mengembangkan pengetahuan tentang berbagai jenis burung, tingkah laku burung, serta penangkaran dan perawatan burung.[3]
Ciri Poksay Mantel
Dari sekian burung kicau yang telah beredar, salah satu yang menjadi favorit adalah poksay. Seperti disinggung di atas, poksay adalah jenis burung yang sempat populer di kalangan kicau mania pada dekade 1990-an. Saat ini, penggemar poksay memang masih ada, tetapi jumlahnya mungkin sedikit menurun dibandingkan dua dekade sebelumnya.
Secara tampilan, poksay dapat dibilang punya bentuk dan warna yang sederhana. Namun, burung ini disukai lantaran mampu mengeluarkan suara yang merdu. Kicau burung poksay diklaim bisa bervariasi. Beberapa jenis poksay pun tidak hanya dapat menghasilkan suara yang enak, tetapi juga lantang. Sementara itu, varian yang lain, terutama impor, punya warna yang cukup indah.
Poksay sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, salah satunya poksay mantel. Punya nama latin Garrulax palliatus, ini adalah spesies burung dalam keluarga Leiothrichidae. Selain di Indonesia, terutama di sumatera dan Kalimantan, poksay mantel juga dapat ditemukan di beberapa daerah di Malaysia dan Brunei Darussalam.
Umumnya, poksay mantel memiliki ukuran tubuh sedang, sekitar 24 sampai 25 cm. Warna tubuh burung tersebut cokelat muda hingga kehitaman, dengan ciri khas garis putih melingkar yang menghiasi matanya, yang sekilas mirip dengan kacamata. Paruh jenis ini didesain khusus untuk memakan berbagai serangga seperti kimbang dan ngengat, walau juga dapat mengonsumsi ulat hongkong dan biji-bijian.
Habitat alami poksay mantel adalah di hutan dataran rendah lembap subtropis atau tropis dan hutan pegunungan lembab subtropis atau tropis. Di Pulau Sumatera, burung ini sebagian besar hidup di pegunungan dengan ketinggian 850 hingga 2.200 meter di atas permukaan laut. Sementara itu, poksay mantel yang ada di Kalimantan bisa ditemukan di hutan hujan pegunungan dan terkadang di hutan perbukitan bawah pegunungan pada ketinggian 300 hingga 2.010 meter di atas permukaan laut.
International Union for Conservation of Nature (IUCN) sempat memasukkan poksay mantel ke dalam daftar hewan yang terancam punah (Near Endangered/EN) hingga akhirnya kembali masuk ke dalam daftar aman atau Least Concern (LC). Meski demikian, populasi poksay mantel memang terus terancam akibat aktivitas manusia seperti perburuan, penebangan hutan, dan penangkapan ilegal.
Apabila Anda berminat memelihara burung poksay mantel, disarankan untuk membeli hasil penangkaran atau rawatan, alih-alih hasil tangkapan alam. Di pasaran dalam negeri, termasuk di situs jual beli online, sudah banyak pedagang yang menawarkan poksay mantel hasil penangkaran. Sebagai referensi, berikut kisaran harga burung tersebut saat ini.
Harga Poksay Mantel
Jenis Poksay Mantel | Harga |
Poksay Mantel Betina | Rp200.000 โ Rp350.000 per ekor |
Poksay Mantel Jantan | Rp280.000 โ Rp415.000 per ekor |
Poksay Mantel Rawatan Bunyi | Rp448.000 โ Rp630.000 per ekor |
Daftar harga burung poksay mantel di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk beberapa situs e-commerce dalam negeri. Perlu Anda ingat bahwa harga poksay mantel tersebut tidak mengikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Untuk informasi lebih detail, Anda bisa berkunjung ke pasar burung terdekat di daerah Anda.
[1] Sudradjad. 1997. Petunjuk Memilih Burung Ocehan Bakalan. Depok: Penebar Swadaya.
[2] Basuni, Sambas & Gunawan Setiyani. 1989. Studi Perdagangan Burung di Pasar Pramuka Jakarta dan Teknik Penangkapan Burung di Alam. Media Konservasi, Vol. 2(2): 9-18.
[3] Wibowo, Suryo Adi, Deddy Rudhistiar, Kartiko Ardi Widodo. 2022. Implementasi Low Cost Smart Farming dalam Penangkaran Burung Kicau. Jurnal MNEMONIC, Vol. 5(1): 72-79.