Sablon masih menjadi salah satu bisnis yang cukup menjanjikan dan tidak mudah tergerus zaman. Namun, alih-alih menggunakan metode manual, sekarang banyak pengusaha yang beralih memakai mesin digital printing untuk usaha sablon mereka karena lebih efektif dan efisien. Di pasaran sendiri, sudah tersedia banyak mesin printer untuk tujuan ini, termasuk model DTF, walau harganya memang dapat dikatakan lumayan mahal.
Cetak sablon adalah salah satu teknik cetak yang terus berkembang. Sering juga disebut cetak saring, sablon merupakan teknik cetak yang paling sederhana dan memungkinkan untuk dikerjakan secara manual.[1] kegiatan mencetak sablon ini biasanya menggunakan alat dasar saringan (screen) dengan kerapatan tertentu.[2]
Dalam proses cetak sablon manual, screen tersebut diberi model cetakan atau mal yang berasal dari negative desain yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah melalui proses penyinaran (exposure), akan terbentuk bagian-bagian yang dapat dilalui dan tidak dapat dilalui oleh tinta. Prosesnya adalah dengan menuangkan tinta di atas screen dan disapu menggunakan rakel yang terbuat dari karet.
Apa Itu Sablon Printing?
Karena efektivitas model manual dinilai kurang, seiring waktu, dan juga perkembangan zaman, sekarang banyak pengusaha cetak sablon yang beralih ke sablon digital atau printing. Ini adalah metode sablon yang terutama dilakukan dengan menggunakan komputer dan printer. Pada teknik ini, operator hanya bertanggung jawab terhadap dua perangkat dan beberapa fungsi lainnya.
Karena menggunakan mesin digital, kualitas sablon printing dikatakan memiliki kualitas hasil cetak yang lebih baik dibandingkan metode manual. Selain itu, warna yang dihasilkan juga lebih baik daripada model manual, dengan kompleksitas serta gradasi warna yang jauh lebih akurat. Proses sablon printing yang cukup cepat pun cocok untuk mereka yang mengutamakan efisiensi waktu.
Jenis Sablon Printing
- Sablon DTF (Direct Transfer Film), yakni proses sablon dengan desain sablon dicetak melalui komputer menggunakan mesin cetak khusus yang sudah diisi pada selembar kertas film. Kertas film ini kemudian ditempelkan pada kain atau kaos yang akan disablon. Setelah itu, di-press menggunakan mesin pemanas atau heat press agar desain gambar yang ada pada film menempel pada baju.
- Sablon DTG (Direct to Garmen), yakni proses pencetakan kaos menggunakan komputer dan printer DTG. Berbeda dengan sablon DTF yang menggunakan media kertas transfer atau film untuk mencetak, sablon DTG menggunakan printer. Kaos yang akan dicetak akan ditempatkan pada printer untuk dilakukan proses sablon seperti halnya mencetak kertas.
- Sablon Sublimasi, merupakan metode pencetakan yang mentransfer desain ke dalam bahan atau kain dengan menggunakan tinta dan panas. Cara kerjanya, desain dicetak pada kertas khusus. Tinta yang digunakan berubah menjadi gas apabila dibawa di bawah panas, kemudian digabungkan dengan kain dan dicetak secara permanen pada kain. Sayangnya, metode sablon ini hanya cocok digunakan pada kain berbahan polyester.
Apabila Anda tertarik menggunakan metode sablon DTF, Anda memerlukan mesin atau printer khusus. Printer DTF ini menggunakan tinta yang dapat menempel pada bahan dan memastikan bahwa hasil cetak akan berkualitas dan tidak akan pudar atau luntur dalam waktu yang lama. Proses kerja printer DTF dimulai dengan mencetak desain ke kertas film, lalu ditekan dengan mesin heat press agar menempel ke kain. Metode ini cocok untuk mencetak desain atau gambar pada bahan-bahan seperti kaos atau T-shirt, kanvas, katun, spunbond, dan lainnya.
Sudah ada sejumlah printer DTF yang dapat ditemukan di pasaran dalam negeri. Untuk Anda yang berkantong tebal, printer DTF Rhinotec bisa menjadi pilihan yang menarik. Printer ini sudah memakai print head Epson i3200 sehingga hasil cetak akan lebih maksimal. Tanpa harus melewati tahap cutting dan weeding, printer ini membutuhkan daya 1.400 Watt, dengan area cetak hingga 62 cm.
Sementara itu, untuk yang ingin lebih hemat, bisa memilih model seperti printer DTF Wiramatech XP600. Dengan harga berkisar Rp38 jutaan per unit, varian ini dikatakan dibuat dengan bahan aluminium terbaik, punya desain simpel dan heavy duty, dan memiliki ketahanan untuk produksi dalam jumlah yang besar karena menggunakan komponen berkualitas tinggi.
Harga Mesin Sablon Printing DTF
Merk Mesin Sablon Printing DTF | Harga |
Riecat Lite A4 | Rp11.500.000 |
Epson L1800 Modifikasi DTF | Rp12.300.000 |
Riecat Alfa Gen 2 | Rp25.000.000 |
Riecat Alfa Gen 3 | Rp27.500.000 |
Wiramatech XP600 | Rp38.000.000 |
Innojet DTF A3 Single Head | Rp65.000.000 |
Rhinotec A3 DTF | Rp68.000.000 |
Zericho XP600 + Press | Rp67.000.000 |
Zericho XP600 + Press + Oven | Rp69.350.000 |
Zericho XP600 + Press + Drying | Rp77.500.000 |
Texco Imogen AY | Rp90.000.000 |
EDS 3200 Pro Series | Rp125.000.000 |
Texco Primo | Rp136.000.000 |
Focus Nebula 42F 2 Head | Rp144.900.000 |
Atlas DTF PDF X | Rp177.499.000 |
Beyond X2 | Rp189.334.430 |
Atlas PDF New | Rp194.999.000 |
Focus Nebula 62F 2 Head | Rp194.999.000 |
Atlas PSD V3 | Rp215.000.000 |
Texco Evo-A602 | Rp240.000.000 |
Focus Nebula 62F 4 Head | Rp294.999.000 |
Daftar harga mesin sablon printing DTF di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko alat percetakan dan sejumlah situs jual beli online. Perlu Anda ingat bahwa harga mesin sablon printing DTF tersebut tidak mengikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Selain itu, harga di masing-masing tempat bisa berbeda meskipun produk yang ditawarkan sama.
[1] Luzar, Laura Christina. 2010. Kreasi Cetak Sablon Mudah dan Berkualitas Tinggi pada Kaos. Humaniora, Vol. 1(2): 778-791.
[2] Ibid.