Dari sekian banyak jenis ikan arwana yang beredar di pasaran, arwana silver tetap menjadi salah satu spesies yang paling diminati di Indonesia. Ikan ini tidak hanya populer sebagai komoditas budidaya lokal, tetapi juga sebagai barang ekspor berkualitas tinggi. Hingga tahun 2025, permintaan arwana silver terus meningkat, didorong oleh minat global terhadap ikan hias eksotis. Budidaya arwana silver relatif lebih mudah dibandingkan jenis lain, namun pemahaman mendalam tentang karakter, perawatan, dan faktor eksternal seperti perubahan iklim menjadi kunci sukses. Menurut data terkini dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, produksi arwana silver nasional naik sekitar 15% sejak 2023, mencapai lebih dari 500.000 ekor per tahun, berkat inovasi dalam teknologi akuarium dan peningkatan kesadaran akan konservasi.

Ciri Fisik Ikan Arwana Silver
Punya nama latin Osteoglossum bicirrhosum, arwana silver berasal dari Brasil dan sering ditemukan di Sungai Amazon, Amerika Selatan. Di akuarium, ikan ini biasanya tumbuh hingga 60 cm, tetapi di habitat asli, panjangnya bisa melebihi 90 cm. Bentuk badannya memanjang dan pipih ke samping, dengan bagian depan lebih lebar dan meruncing ke belakang, menyerupai sosok naga, yang membuatnya dijuluki sebagai arwana Naga Perak. Warna tubuhnya yang keperakan berkilau, terutama saat terpapar cahaya, menambah daya tariknya sebagai ikan hias premium.
Hingga 2025, penelitian terbaru menunjukkan bahwa varian arwana silver telah berkembang, termasuk jenis albino dan red yang lebih langka. Sirip anusnya panjang, hampir setengah dari panjang badan, dan menyatu dengan sirip ekor. Saat masih muda, warna sisiknya cenderung kebiru-biruan, tetapi seiring pertumbuhan, berubah menjadi perak kehijauan yang merata. Kombinasi warna pada sirip punggung, sirip bawah, dan sirip ekor—seperti merah muda dan hijau tosca—menjadi lebih vivid, terutama pada spesimen yang dipelihara dengan baik. Faktor genetik dan lingkungan, seperti kualitas air, memengaruhi perkembangan warna ini, membuat arwana silver semakin diminati oleh kolektor di seluruh dunia.
Cara Merawat Ikan Arwana Silver
Bagi Anda yang tertarik dengan budidaya arwana silver, perawatan yang tepat sangat krusial karena usia hidup ikan ini bisa mencapai 15 tahun atau lebih jika dikelola dengan baik. Masa produktif dimulai sekitar usia 3-4 tahun, dan kesuksesan budidaya bergantung pada kualitas air, pakan, serta pemantauan kesehatan. Hingga 2025, tren perawatan telah berkembang dengan adopsi teknologi seperti sistem filtrasi canggih dan sensor pH otomatis, yang membantu menjaga suhu air stabil di kisaran 25 derajat Celsius—suhu ideal yang disukai arwana silver.
Pakan yang direkomendasikan meliputi katak, keong mas, usus ayam, atau pakan buatan berkualitas tinggi yang kaya nutrisi untuk mendukung pertumbuhan optimal. Arwana silver sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan kondisi air, sehingga pemantauan rutin sangat penting untuk mengurangi mortalitas. Menurut data dari komunitas peternak ikan hias di Indonesia, penggunaan probiotik dalam air akuarium telah menjadi praktik umum untuk meningkatkan kesehatan ikan dan mengurangi penyakit. Saat induk siap mengeluarkan anak, tanda seperti leher yang menghitam muncul, dan Anda harus menghindari memberi pakan selama dua bulan untuk mencegah anakan tertelan.
Panen biasanya dilakukan saat musim penghujan, setiap empat minggu sekali, ketika anakan berusia sekitar empat minggu. Budidaya arwana silver semakin menjanjikan secara ekonomi, dengan satu induk bisa menghasilkan hingga 100 ekor anakan. Berdasarkan tren pasar hingga 2025, nilai jual anakan usia dua minggu pasca-inkubasi bisa mencapai Rp40.000 per ekor, naik dari tahun-tahun sebelumnya akibat inflasi dan permintaan ekspor yang tinggi. Jika Anda memelihara 15 induk, potensi pendapatan bisa mencapai Rp60 juta per siklus panen. Selain itu, partisipasi dalam komunitas online dan pelatihan dari lembaga pemerintah dapat membantu pemula mengurangi risiko kegagalan.

Harga Arwana Silver
Harga arwana silver telah mengalami kenaikan sejak 2023, dipengaruhi oleh faktor seperti inflasi, permintaan global, dan ketersediaan stok. Berdasarkan data terkini dari pasar ikan hias di Indonesia hingga Juni 2025, harga rata-rata naik sekitar 20-30% dibandingkan tahun lalu, terutama untuk varian langka seperti albino dan red. Berikut adalah ringkasan harga terbaru berdasarkan ukuran dan varian:
Varian/Ukuran Arwana Silver | Harga |
Arwana Silver Baby | Rp55.000 per ekor |
Arwana Silver 16 – 18 cm | Rp110.000 per ekor |
Arwana Silver Red 12 cm | Rp130.000 – Rp180.000 per ekor |
Arwana Silver Red 20 cm | Rp240.000 per ekor |
Arwana Silver Albino 10 – 13 cm | Rp450.000 per ekor |
Arwana Silver Albino 15 – 17 cm | Rp850.000 per ekor |
Arwana Silver Red 45 cm | Rp1.300.000 per ekor |
Arwana Silver Albino Mata Merah > 25 cm | Rp2.000.000 per ekor |
Informasi harga di atas bersumber dari berbagai pedagang dan platform e-commerce terpercaya hingga Juni 2025. Harga ini tidak tetap dan bisa berfluktuasi berdasarkan lokasi, kualitas, dan kondisi pasar. Sebagai contoh, pada 2024, harga arwana silver red ukuran 45 cm sempat mencapai Rp1,2 juta per ekor akibat lonjakan permintaan dari China dan Eropa, sementara varian albino mengalami kenaikan tajam karena kelangkaan. Untuk mendapatkan harga terbaik, disarankan berkonsultasi dengan peternak lokal atau mengikuti update dari asosiasi ikan hias Indonesia.
Dalam era digital 2025, budidaya arwana silver juga mendapat dorongan dari media sosial dan platform online, di mana para penggemar berbagi tips dan pengalaman. Hal ini tidak hanya meningkatkan visibilitas, tetapi juga membantu pemula memahami aspek bisnis, seperti pemasaran digital dan sertifikasi ekspor. Dengan prospek yang cerah, budidaya arwana silver bisa menjadi peluang usaha menjanjikan, asal dilakukan dengan pengetahuan dan komitmen yang tinggi.
[Update: Panca, diadaptasi hingga 2025] [1] PT Arwana Indonesia. 2009. Buku Pintar Memilih dan Merawat Arwana. Jakarta: AgroMedia, hlm. 24.Kategori: Hobi
Tag: akuarium, anakan, budidaya, hewan peliharaan, ikan hias, spesies, ukuran, warna