Update Harga Ornamen Gigi Balang di Rumah Adat Betawi

Setiap adat dari berbagai suku bangsa di Indonesia ternyata memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Rumah adat Joglo di Jawa misalnya, punya tiga bagian utama, yaitu pendopo, pringgitan, dan juga omah ndalem. Sementara, rumah adat suku Betawi di Jakarta punya ornamen unik bernama gigi balang, yang biasanya terselip di bagian lisplang. Di pasaran, ornamen ini dijual dengan di kisaran harga ratusan ribu per meter, tergantung ukuran dan jenis material yang digunakan.

Ornamen gigi balang di rumah adat Betawi (sumber: dekoruma.com)
Ornamen gigi balang di rumah adat Betawi (sumber: dekoruma.com)

Tentang Ornamen Gigi Balang di Rumah Betawi

Dikutip dari situs resmi Jakarta Tourism, rumah adat suku Betawi biasanya disebut dengan Rumah Bapang atau Rumah Kebaya. Bentuknya tergolong simpel dan sederhana, dengan bentuk dasar kotak. Layaknya rumah tinggal, Rumah Bapang ini juga memiliki ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi, dapur, dan juga ada tambahan teras di depan rumah.

Bacaan Lainnya

Di samping Rumah Bapang, dikenal juga Rumah Gadang. Namun, berbeda dengan Rumah Gadang khas suku Minangkabau di Sumatera Barat yang memiliki atap berbentuk melengkung, mirip kapal, dan punya ruangan lepas kecuali kamar tidur, Rumah Gadang di Betawi berbentuk persegi panjang yang memanjang dari depan hingga ke belakang. Atap rumah tampak seperti pelana kuda atau perisai, dan di bagian muka rumah terdapat atap kecil yang berfungsi sebagai penahan air hujan atau cahaya matahari.

Layaknya rumah adat di daerah lainnya, rumah adat khas Betawi juga memiliki filosofi tersendiri, yang disimbolkan dengan area rumah maupun ornamen atau pernak-pernik yang ditaruh di tempat tinggal tersebut. Pagar di sekeliling teras misalnya, merupakan perwujudan bahwa orang Betawi akan membatasi dari hal-hal yang negatif, terutama dalam sisi keagamaan. Budaya yang buruk akan mereka buang dan tinggalkan, sedangkan budaya yang baik akan mereka junjung dan ikuti.

Selain itu, rumah adat Betawi juga memiliki ornamen-ornamen, yang tidak hanya sebagai dekorasi untuk memperindah bagian rumah, melainkan juga menyimpan filosofi yang mendalam. Ornamen gigi balang misalnya, memiliki makna bahwa hidup selalu jujur, rajin, ulet, dan sabar. Ornamen ini merupakan hiasan berupa papan kayu berbentuk segitiga terbalik berjajar yang terpasang pada bagian lisplang rumah Betawi.

Filosofi ini diambil dari kebiasaan belalang yang hanya bisa mematahkan kayu jika dikerjakan secara terus-menerus, dan biasanya dalam waktu yang lama. Namun, secara keseluruhan, bisa juga bermakna sebagai pertahanan yang kuat dan keberanian. Itu adalah prinsip utama yang dipegang teguh oleh masyarakat Betawi asli dari dulu hingga saat ini.

Selain di rumah-rumah adat khas Betawi, ornamen gigi balang ini juga bisa ditemukan di sepanjang jalan layang Seskoal jalur Transjakarta koridor XII Ciledug-Tendean. Memiliki motif berwarna hijau dan kuning, ornamen gigi balang tersebut tidak hanya memperindah jalan, yang menarik perhatian banyak pengguna, melainkan juga menyiratkan makna yang mendalam.

Bentuk ornamen gigi balang berupa segitiga berjajar menyerupai gigi belalang itu melambangkan bahwa hidup harus selalu rajin, jujur, ulet, dan sabar. Selain itu, kuning pada ornamen itu melambangkan kehangatan, cerdik, dan berbakat dalam hal bisnis, sedangkan warna hijau menyiratkan harmoni atau keseimbangan dalam perbedaan, mengingat Jakarta adalah dengan penduduk yang beragam.

Ilustrasi: Pemasangan Ornamen Gigi Balang di Rumah Adat Betawi (sumber: Ilustrasi: Pemasangan Ornamen Gigi Balang di Rumah Adat Betawi (sumber: senibudayabetawi.com)
Ilustrasi: Pemasangan Ornamen Gigi Balang di Rumah Adat Betawi (sumber: Ilustrasi: Pemasangan Ornamen Gigi Balang di Rumah Adat Betawi (sumber: senibudayabetawi.com)

Harga Gigi Balang Rumah Betawi

Harga gigi balang rumah Betawi bervariasi, tergantung material dan ukurannya. Jika dulu gigi balang rumah adat Betawi dibuat dari material kayu asli, maka kini gigi balang Betawi yang dijual di pasaran biasanya terbuat dari bahan GRC (Glass Reinforced Concrete) yang relatif lebih ringan.

Bahan GRC kini banyak dipilih sebagai bahan gigi balang karena diyakini lebih awet, anti-rayap, dan tahan api. Harga ornamen gigi balang rumah Betawi ukuran panjang 240 cm dan lebar 30 cm pada 2020 berkisar Rp200 ribuan hingga Rp350 ribuan per meter. Sebagai perbandingan, tahun 2019, harga gigi balang rumah Betawi dengan ukuran yang sama berkisar Rp150 ribuan hingga Rp400 ribuan.

Kemudian, pada 2021 harga lisplang gigi balang dari bahan kayu mahoni ukuran 200 x 20 cm dengan tebal 2 cm dijual Rp75 ribu per meter. Sedangkan yang dari bahan GRC harganya per meter berkisar mulai Rp180 ribu, lebih murah dari harga tahun 2020.

Sementara itu, di tahun 2022, harga lisplang gigi balang kayu mahoni ukuran 200 x 20 cm dengan tebal 2 cm dibanderol Rp80 ribu per meter. Sedangkan dari bahan GRC harganya Rp35.900 per 50 cm atau sekitar Rp71.800 per meter.

Filosofi Lain Rumah Adat Betawi

Gigi Balang Rumah Betawi - rebanas.com
Gigi Balang Rumah Betawi – rebanas.com

Rumah Betawi memiliki penamaan tersendiri untuk pembagian tata ruang. Layaknya rumah modern, rumah tradisional ini juga memiliki ruang publik, ruang privat, dan area servis. Di rumah khas Betawi, ruang publik berada di teras depan, yang biasanya disebut dengan amben. Sementara, ruang pribadi berada di bagian tengah, biasanya terdapat kamar yang disebut dengan pangkeng, sedangkan area servis atau dapur terletak di sisi belakang yang disebut dengan srondoyan.

Letak kamar mandi rumah adat khas Betawi awalnya berada di bangunan rumah, tepatnya di bagian belakang. Ada alasan tersendiri meletakkan kamar mandi di bagian ini, salah satunya adalah prinsip hidup suku Betawi yang berasumsi bahwa segala kotoran harus disingkirkan dari bangunan utama, sehingga siapa saja yang tinggal di dalam rumah senantiasa bersih, baik lahir maupun batin.

Di samping lisplang gigi balang, rumah adat Betawi juga punya beberapa ornamen kaya filosofi lainnya, salah satunya ukiran bunga matahari. Biasa terletak di bagian atas pintu ruang tamu, ornamen ini melambangkan bahwa kehidupan pemilik rumah harus menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar. Ukiran bunga matahari juga bermakna sebagai penerang yang akan menerangi pikiran dan hati para penghuni rumah.

Selain itu, terdapat pula motif ukiran bunga melati yang biasanya diaplikasikan pada tiang rumah. Tidak hanya mempercantik dekorasi, ukiran ini juga merupakan petuah yang berbunyi bahwa pemilik rumah harus memiliki hati atau perasaan yang harum selayaknya aroma bunga melati yang sedang mekar. Ornamen lainnya adalah ukiran bunga tapak dara yang bermakna pengharapan agar semua penghuni rumah selalu sehat dan ukiran motif timpal yang melambangkan kekuatan alam.

[Update: Almas]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *