Update Harga KeloPlast di Apotek (5 x 6 cm dan 6 x 10 cm)

Plester telah menjadi salah satu alternatif banyak orang untuk menutup sekaligus menyembuhkan luka di kulit. Di pasaran sendiri, sudah ada banyak merk plester yang beredar, yang menawarkan keunggulan masing-masing. Nah, salah satu brand yang diklaim mampu menghilangkan luka dan mencegah pembentukan keloid adalah KeloPlast. Untuk asli atau original, plester ini dijual dengan harga puluhan ribu rupiah per , dan bisa Anda dapatkan di apotek atau situs e-commerce.

Plester KeloPlast (twitter: @nourish_id)
Plester KeloPlast (twitter: @nourish_id)

Seperti disampaikan di atas, untuk menutup bekas luka, akibat terjatuh atau kondisi lainnya, banyak masyarakat yang memanfaatkan barang bernama plester. Dilansir dari Wikipedia, plester dikatakan sebagai perban kecil yang digunakan pada luka yang tidak begitu serius untuk diberi perban besar. Plester ini berguna untuk melindungi luka dari terbentur, rusak, atau kotor.

Bacaan Lainnya

Plester menjadi salah satu dari beberapa pita perekat yang sering digunakan dalam perawatan luka.[1] Umumnya, plester yang dipakai adalah plester cokelat, yang terdiri dari bahan tenunan katun sewarna kulit dengan perekat zinc oksida berpori dengan daya lekat kuat, tetapi tidak sakit ketika dilepas. Plester ini diindikasikan untuk plester serbaguna, retensi bantalan penutup luka, dan fiksasi infus.

Selain itu, ada juga plester luka non-woven, yang terbuat dari bahan akrilik yang hipoalergenik. Kertas pelindung terbuat dari bahan silikon bergaris dan memiliki crack back, yang memudahkan pemakaian (teknik asepsis), mengikuti lekuk tubuh, menyeluruh untuk mencegah kontaminasi. Plester ini memiliki daya lekat optimal (tidak terlalu lengket di kulit tetapi tidak mudah lepas) serta diindikasikan untuk retensi bantalan penutup luka.

Review KeloPlast

Di pasaran sendiri, tidak susah menemukan plester untuk menutup luka, karena sudah ada banyak brand yang dijual bebas. Nah, salah satu produk yang diklaim mampu menghilangkan bekas luka sekaligus mencegah pembentukan keloid adalah KeloPlast. Bernama lengkap KeloPlast Silicone Keloid Reduction, plester ini diproduksi oleh PT Nutrisains Indonesia.

Dilansir dari situs resminya, KeloPlast Silicone Keloid Reduction diklaim sebagai penghilang bekas luka, berbentuk lembar yang lembut, elastis, berperekat sendiri, terbuat dari silicone gel medis yang bermanfaat untuk menghilangkan bekas luka berupa warna kemerahan, kulit gelap, serta mencegah pembentukan keloid dan luka hipertrofik dari luka terbakar, luka tergores, atau luka bekas jahitan/operasi.

Jika Anda belum familiar dengan keloid, ini adalah suatu benjolan padat di kulit (berwarna kecoklatan, kemerahan) yang merupakan pertumbuhan berlebihan jaringan fibrosa kulit setelah penyembuhan luka, dan terjadi pertumbuhan berlebihan jaringan kolagen yang meluas keluar dari batas luka. Adanya keloid cukup mengganggu penampilan karena bentuknya yang tebal dengan warna yang kontras dengan kulit sekitarnya.

Keloid juga dapat dikatakan sebagai jaringan parut yang tumbuh melebihi area luka atau cedera pada kulit yang mulai sembuh, sedangkan keloidosis adalah keloid multiple atau pertumbuhan berulang keloid meski tidak pada tempat yang sama.[2] Pendapat yang lain mengatakan, keloid adalah tumor jinak jaringan ikat yang tumbuh secara berlebihan meluas melewati area asal.[3]

Hampir senada, Alodokter.com juga menuliskan bahwa keloid dapat dikenali sebagai tonjolan jaringan parut pada bekas luka yang tumbuh berlebihan, melebihi ukuran luka yang ada sebelumnya. Keloid akan tumbuh secara perlahan, yaitu dalam waktu 3-12 bulan, bahkan hingga bertahun-tahun. Keloid awalnya muncul sebagai tonjolan jaringan parut dengan warna muda, merah, atau keunguan. Seiring waktu, keloid dapat berubah warna menjadi lebih gelap. Bila disentuh, keloid akan terasa lebih lembut dan licin dibanding kulit di sekitarnya. Keloid juga terasa padat dan posisinya tidak berpindah-pindah, serta dapat menimbulkan rasa gatal dan nyeri.

Ilustrasi: memasang plester untuk keloid (sumber: schriphessco.com)
Ilustrasi: memasang plester untuk keloid (sumber: schriphessco.com)

Cara Menggunakan KeloPlast

Kembali lagi ke produk KeloPlast, cara menggunakan plester ini terbilang simpel. Anda cukup memotong KeloPlast sesuai bentuk dan ukuran keloid. Tempelkan pada keloid di hari pertama dan kedua selama empat jam, kemudian di hari ketiga dan keempat selama 8 jam, dan durasi pemakaian ditambahkan 2 jam setiap 2 hari berikutnya hingga 12 jam. KeloPlast ini dapat dicuci dan dikeringkan untuk dipakai kembali selama kondisinya masih baik (kurang lebih 2 minggu). Selanjutnya, pemakaian secara teratur selama 12 jam tiap harinya sampai keloid kempis.

Untuk diperhatikan, gunakan KeloPlast Silicone Keloid Reduction pada bekas luka hingga 12 jam untuk mendapatkan hasil yang optimal. Cuci produk dengan menggunakan larutan sabun ringan dan keringkan pada suhu ruangan. Untuk hasil optimal, jangan gunakan bersamaan dengan obat-obat salep, kosmetik , dan produk-produk perawatan kulit tapi dapat digunakan saat KeloPlast Silicone Keloid Reduction dilepas. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dibutuhkan kepatuhan dan keteraturan dalam pemakaian KeloPlast Silicone Keloid Reduction.

Harga KeloPlast

Ukuran KeloPlastHarga
KeloPlast 5 x 6 cmRp73.260
KeloPlast 6 x 10 cmRp128.000

Informasi harga KeloPlast di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah apotek. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga produk ini sebenarnya cenderung stabil. Harga KeloPlast 5 x 6 cm misalnya, tahun lalu Rp50 ribu sampai Rp72 ribuan dan sekarang berkisar Rp73 ribuan. Untuk info lebih detail, Anda dapat mendatangi apotek terdekat.

Apabila Anda rentan mengalami keloid, sebaiknya jangan menindik atau membuat tato di tubuh dan wajah, serta jangan lupa memberitahukan kondisi ini ke dokter. Bila mengalami luka, jagalah kebersihan luka selama penyembuhan, dan jangan sampai luka terpapar sinar matahari selama kurang lebih 3 bulan. Meski tidak berbahaya, keloid dapat menimbulkan masalah hingga memengaruhi kualitas hidup penderitanya.

[1] Knottenbelt, Dereck. 2003. Hand Book of Equine Wound Management. UK: Elsevier Science Limited.

[2] Sudjatmiko, Gentur. 2011. Petunjuk Praktis Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi (Edisi 3). Yayasan Khazanah .

[3] Kakar, Ajab Khan, Muhammad Shahzad, Tahir Saeed Haroon. 2006. Keloids: Clinical Features and Management. Journal of Pakistan Association of Dermatologists, Vol. 16(2).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *