Gambar: Viostin DS (sumber: tokopedia)
Nyeri sendi bisa berlangsung dalam waktu singkat atau kronis, dengan tingkat keparahan yang bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala umum meliputi kemerahan, bengkak, sensasi hangat saat disentuh, dan demam. Jika Anda mengalami kondisi mendadak seperti sendi yang tidak bisa digerakkan, perubahan bentuk sendi, atau rasa sakit yang tak tertahankan, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Penyebab nyeri sendi bisa berasal dari cedera pada bursa, ligamen, tulang rawan, tendon, atau tulang di sekitar sendi. Berdasarkan jumlah sendi yang terpengaruh, nyeri sendi dibagi menjadi dua kategori utama: nyeri pada satu sendi dan nyeri pada beberapa sendi.
Penyebab Nyeri pada Satu Sendi
- Chondromalacia patellae: Kerusakan tulang rawan di belakang tempurung lutut, sering disebabkan oleh aktivitas berulang seperti berlari atau squat.
- Haemarthrosis: Perdarahan di dalam ruang sendi, biasanya akibat patah tulang atau robekan ligamen, dan lebih umum pada orang yang menggunakan obat antikoagulan seperti warfarin.
- Penyakit asam urat (gout): Penyebab umum nyeri sendi dengan gejala kambuhan, kemerahan, dan panas di sekitar sendi, sering dimulai dari jempol kaki. Faktor risiko termasuk diet tinggi purin dan obesitas, yang semakin relevan dengan tren pola makan modern di Indonesia.
- Pseudogout: Mirip dengan gout, tetapi disebabkan oleh kristal kalsium, biasanya menyerang sendi lutut terlebih dahulu. Penelitian terbaru menunjukkan peningkatan kasus ini seiring dengan penuaan populasi.
- Traumatic synovitis: Peradangan pada jaringan pelapis sendi akibat cedera, yang bisa dicegah dengan olahraga yang tepat.
- Penyakit Osgood-Schlatter: Umum pada remaja aktif, ditandai dengan nyeri dan bengkak di bawah tempurung lutut.
- Patah tulang atau septic arthritis: Infeksi bakteri yang bisa berasal dari luka terbuka, memerlukan penanganan medis segera.
- Dislokasi berulang, kanker, infeksi, hemofilia, atau avascular necrosis: Kondisi ini melibatkan kurangnya pasokan darah ke tulang, yang semakin dipahami melalui penelitian mutakhir.
Gambar: Merasa Sakit pada Bagian Sendi - www.healthshots.com
Penyebab Nyeri pada Beberapa Sendi
- Osteoarthritis: Pembengkakan jaringan akibat kerusakan tulang rawan, diperburuk oleh obesitas, cedera, dan usia lanjut. Data dari 2025 menunjukkan peningkatan kasus di Asia Tenggara karena gaya hidup sedentary.
- Psoriatic arthritis: Menyerang penderita psoriasis, menyebabkan nyeri, kaku, dan peradangan, dengan risiko lebih tinggi jika tidak dikelola psoriasis dengan baik.
- Rheumatoid arthritis: Penyakit autoimun dengan gejala hilang timbul, sering menyerang sendi jari, pergelangan tangan, dan kaki. Pengobatan modern seperti biologi therapy semakin efektif menekan gejala.
- Peradangan jaringan ikat: Seperti skleroderma dan lupus, yang memerlukan pendekatan multidisiplin dalam pengobatan.
- Infeksi virus: Misalnya rubella atau hepatitis, yang bisa dicegah melalui vaksinasi.
- Artritis langka: Seperti reactive arthritis, juvenile arthritis, atau ankylosing spondylitis, yang semakin dipantau melalui program kesehatan nasional.
- Kanker, peradangan pembuluh darah, sarkoidosis, hypertrophic pulmonary osteoarthropathy, atau efek obat: Obat seperti hydralazine dan kortikosteroid dapat memicu nyeri sendi, sehingga konsultasi dokter penting sebelum penggunaan.
Komposisi Viostin
Viostin DS mengandung Glucosamine HCl (dari sumber udang) 500 mg, Chondroitin sulfate (dari kartilago sapi) 50 mg, Vitamin C 50 mg, Mangan 50 mg, Magnesium 10 mg, dan Zinc 5 mg. Berdasarkan update hingga 2025, produsen telah memastikan sumber bahan baku lebih berkelanjutan dan bebas kontaminasi, sesuai dengan standar internasional.Indikasi Viostin
- Membantu mengatasi kaku dan nyeri pada persendian serta osteoarthritis.
- Mengurangi peradangan sendi dan mendukung pemulihan.
- Menyediakan nutrisi esensial untuk pembentukan tulang rawan, terutama bagi mereka dengan aktivitas fisik tinggi.
Gambar: Kapsul obat
Dosis Viostin
Untuk pencegahan atau pemeliharaan, konsumsi 1 kaplet sehari. Bagi pengobatan, dosis 2-3 kaplet per hari setelah makan. Konsumsi rutin disarankan untuk hasil optimal, tetapi selalu ikuti anjuran dokter untuk menghindari overdosis.Harga Viostin DS di Indomaret
| Kemasan Viostin | Harga |
| Viostin per strip isi 5 tablet | Rp42.000 |
| Viostin per dus isi 30 kaplet | Rp250.000 |
Harga Viostin DS di Alfamart
| Kemasan Viostin | Harga |
| Viostin per strip isi 5 tablet | Rp41.500 |
| Viostin per dus isi 30 kaplet | Rp248.000 |
Gambar: Viostin DS (sumber: shopback.co.id)
Efek Samping Viostin
Efek samping umumnya ringan, seperti gatal-gatal, diare, mual, atau sakit kepala. Studi terbaru hingga 2025 menunjukkan bahwa risiko efek samping rendah jika dikonsumsi sesuai dosis. Namun, bagi penderita penyakit hati atau diabetes, konsultasi dokter dianjurkan untuk menghindari komplikasi. Pharos telah meningkatkan kualitas produksi untuk meminimalkan risiko ini.Suplemen Viostin DS Sempat Dilarang Beredar
Pada 2018, BPOM menarik Viostin DS dari pasaran karena ditemukan kontaminasi DNA babi. Namun, hingga 2025, produk ini telah direformulasi dan memperoleh sertifikasi halal MUI serta standar internasional. Pharos kini menggunakan bahan baku dari sumber halal, seperti Brasil, dan menjalani pengawasan ketat. Ini menjadikan Viostin lebih aman dan terpercaya, dengan penjualan yang kembali stabil. Untuk mencegah nyeri sendi, terapkan gaya hidup sehat seperti olahraga rutin, diet seimbang rendah gula dan lemak, serta menjaga berat badan ideal. Jika Anda memilih suplemen, pilih yang teruji klinis seperti Viostin. Harga yang tertera bisa berubah, jadi pantau update melalui sumber resmi untuk pengeluaran yang efisien.Kategori: Kesehatan
Tag: jaringan, konsumsi, nutrisi, obat, penderita, pengobatan, penyakit, produk, suplemen, toko