Menghiasi rumah dengan batuan alam seperti granit, marmer, atau travertine memang bisa menambah kesan sejuk dan mewah dari sebuah bangunan. Apalagi karena batu-batu alam itu terbentuk secara alami dan memiliki corak atau motif yang sangat indah. Tak heran bila kemudian batuan alam seperti travertine bisa dijual dengan harga yang cukup mahal, mencapai jutaan rupiah per slab atau per lembarnya.
Travertine yang terdiri dari calcium carbonate (CaCO3), merupakan batuan karbonat. Batuan travertine umumnya terbentuk dalam gua batu gamping dan juga di kawasan air panas (hot springs).[1] Dilansir dari Wikipedia, travertin sering memiliki penampilan berserat atau konsentris dan ada yang berwarna putih, cokelat, dan varietas berwarna kremโโ. Hal ini dibentuk oleh suatu proses pengendapan cepat kalsium karbonat, sering di mulut sumber air panas atau di gua kapur. Pada keduanya dapat membentuk stalaktit, stalagmit, dan speleothem lainnya.
Batu ini sering digunakan di Italia dan di tempat lain sebagai bahan bangunan.Travertine biasa digunakan sebagai komponen hiasan kamar mandi, lantai, dan juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan monumen patung. Apabila ditinjau berdasarkan finishing di permukaannya, travertine dibedakan ke dalam dua jenis dan berikut ulasannya.
Jenis Travertine
- Unfilled Surface Travertine, seperti namanya, setelah dipotong menjadi lembaran slab, bagian berlubang dari travertine tak diisi dengan material apapun. Lubang-lubang itu memang sengaja dibiarkan terbuka dan dipoles kilap atau di-honed supaya permukaannya bisa memberikan kesan natural.
- Filled Surface Travertine, merupakan tipe travertine yang lubang-lubang pada permukaannya diisi supaya tertutup rata dan setelahnya baru dipoles halus. Material penutup filled surface travertine ini bisa berupa resin atau sejenis polimer transparan atau dengan tambahan pigmen warna. Travertine jenis ini kerap diaplikasikan untuk area interior bangunan, misalnya saja dinding dan lantai.
Kelebihan Travertine
- Mudah untuk dipotong atau dibentuk.
- Ramah lingkungan.
- Mempunyai bentuk dan pola yang indah.
- Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap goresan atau retakan.
- Mudah diperbaiki.
- Efek pelapukan yang terjadi setelah penggunaan dalam waktu yang lama justru bisa memberi kesan arsitektur kuno yang indah.
- Bisa bertahan sampai bertahun-tahun.
Kekurangan Travertine
- Mempunyai banyak pori, sehingga bisa timbul masalah pada travertine bila terkena zat cair.
- Bobotnya cukup berat, sehingga pemasangannya merepotkan.
- Permasalahan bobot itu pula yang menyebabkan travertine jarang dipakai untuk interior lantai atas bangunan.
- Harga travertine relatif mahal.
- Ketika udara sedang panas, maka travertine juga akan menjadi panas, demikian pula sebaliknya.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, travertine merupakan batuan yang terbentuk karena proses alam, sehingga ukurannya pun cenderung tidak seragam. Oleh sebab itu, beberapa penjual travertine kerap menginformasikan di awal bahwa travertine per slabs yang mereka jual ukurannya bisa saja random (acak) atau tidak sama antara satu dengan lainnya. Agar Anda memperoleh gambaran, berikut ini kami rangkum daftar harga travertine dalam berbagai varian di pasaran Indonesia.
Harga Travertine
Varian Travertine | Harga |
Travertine Gold | Rp690.000 per slab |
Travertine Labrador | Rp750.000 per slab |
Travertine Beige | Rp795.000 per slab |
Travertine Marble | Rp795.000 per slab |
Travertine Noche | Rp850.000 per slab |
Travertine Red | Rp950.000 per slab |
Travertine Titanium | Rp1.250.000 per slab |
Travertine Grey | Rp1.250.000 per slab |
Travertine Romano Silver | Rp1.500.000 โ Rp2.000.000 per slab |
Travertine Onyx | Rp1.600.000 per slab |
Travertine Black | Rp2.520.000 per slab |
Informasi harga travertine di atas dirangkum dari berbagai sumber. Perlu Anda ketahui bahwa harga travertine dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, harga travertine saat ini sebenarnya cenderung stabil. Namun, ada pula yang turun, seperti harga Travertine Onyx yang semula Rp1,995 juta dan sekarang menjadi Rp1,6 juta per slab. Sementara itu, harga Travertine Grey turun dari Rp1,495 juta menjadi Rp1,25 jutaan.
Selain bisa berubah, perlu diingat juga bahwa harga travertine yang berlaku di setiap tempat bisa saja berbeda-beda, tergantung dari penawaran pihak penjual. Jika Anda tertarik untuk membeli batuan travertine, Anda bisa mencarinya di toko bahan bangunan atau distributor marmer terdekat yang ada di sekitar tempat tinggal Anda. (Update: Panca)
[1] Noor, D. 2014. Pengantar Geologi. Yogyakarta: Deepublish, hlm. 211.