Anda pasti sudah familiar dengan temulawak. Ini adalah bahan yang telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pada masa pemulihan. Berdasarkan bukti empiris, ilmiah, dan klinis, temulawak terbukti aman dan memberikan manfaat daya tahan tubuh.[1] Tak heran jika kemudian permintaan temulawak sempat meningkat di masa pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, sehingga membuat harga jualnya per kg di pasaran melambung tinggi.
Apa Itu Temulawak?
Mempunyai nama ilmiah Curcuma xanthorrhiza Roxb, temulawak adalah tanaman obat-obatan yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Temulawak banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis, juga berkembang-biak di tanah tegalan sekitar permukiman, terutama pada tanah yang gembur, sehingga buah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar. Selain di dataran rendah, juga dapat tumbuh baik sampai pada ketinggian tanah 1.500 meter di atas permukaan laut.
Temulawak rupanya memiliki sebutan yang berbeda-beda di setiap daerah. Jika di Jawa disebut temulawak, maka di wilayah Jawa Barat (Sunda), tumbuhan obat ini lebih dikenal dengan sebutan koneng gede, sedangkan di Madura disebut dengan nama temu labak. Merupakan tanaman asli Indonesia, temulawak banyak ditemukan terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, Yogyakarta, Bali, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Rimpang temulawak mengandung antioksidan. Antioksidan dapat mencegah terjadinya kerusakan sel pada mukosa lambung akibat radikal bebas sebagai bahan sampingan fagositosis, contohnya pada pemakaian aspirin yang berkepanjangan. Komponen senyawa yang bertindak sebagai antioksidan dari rimpang temulawak adalah flavonoid, fenol dan kurkumin. Selain itu, rimpang temulawak juga mengandung pati, kurkuminoid, serat kasar, abu, protein, mineral, serta minyak atsiri yang terdiri dari d-kamfer, siklo isoren, mirsen, tumerol, xanthorrhizol, zingiberen, dan zingiberol. Dari uji praklinik, temulawak dapat dipergunakan sebagai obat antioksidan, hepatoproteksi, antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antimikroba, antihiperlipidemia, anti kolera, antibakteri.[2]
Di Indonesia, bagian rimpang temulawak lebih banyak dimanfaatkan. Rimpang temulawak kerap diekstrak untuk membuat jamu rebus. Selain itu, ada juga yang mengolah minuman ekstrak rimpang temulawak berkarbonasi atau yang lebih populer disebut limun temulawak. Minuman penyegar ini konon telah diproduksi sejak akhir tahun 1960-an.
Manfaat Temulawak
Khasiat utama temulawak adalah sebagai hepatoprotektor (mencegah penyakit pada hati) dan menambah nafsu makan. Selain itu, temulawak juga bersifat sebagai perangsang keluarnya cairan empedu, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan panas (antipiretik), serta sebagai antibakteri.[3]
Kandungan curcumin dalam rimpang temulawak berkhasiat sebagai antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-tumor. Selain itu, temulawak juga berkhasiat menghilangkan rasa nyeri dan sakit karena kanker. Ekstrak temulawak berguna untuk mencegah penyakit hati, termasuk hepatitis B yang menjadi salah satu faktor risiko timbulnya kanker hati.[4]
Jika melihat di pasaran, Anda mungkin akan lebih banyak menemukan temulawak dijual dalam wujud segar atau mentah, temulawak yang sudah diiris tipis dan dikeringkan, temulawak bubuk yang lebih praktis, atau bahkan yang sudah diolah menjadi minuman temulawak dalam botol. Nah, sebagai gambaran, berikut kami rangkum harga temulawak per kg.
Harga Temulawak per Kg
Jenis Temulawak | Harga |
Temulawak Segar Organik | Rp11.000 per kg |
Temulawak Mentah Segar | Rp12.100 per kg |
Temulawak Kering Kupas Kulit | Rp30.000 per kg |
Temulawak Kering | Rp45.000 per kg |
Temulawak Iris Rajang Kering | Rp74.000 per kg |
Temulawak Koin Super Grade A | Rp77.000 per kg |
Temulawak Bubuk Murni | Rp144.000 per kg |
Daftar harga temulawak per kg di atas telah kami rangkum dari berbagai sumber. Perlu Anda ingat bahwa harga temulawak per kg tersebut tidak mengikat dan dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Sebagai perbandingan, tahun lalu temulawak mentah segar per kg dijual dengan harga Rp15 ribuan, sedangkan harga temulawak bubuk murni kering iris berkisar Rp70 ribuan per kg.
Anda bisa membeli temulawak di berbagai pasar tradisional terdekat di daerah Anda. Selain itu, temulawak juga sudah dijual di sejumlah swalayan modern. Apabila masih kesulitan, Anda mungkin bisa menelusuri beberapa situs jual beli online untuk menemukan bahan berkhasiat yang satu ini.
(Panca)
[1] Sudarsana, I Ketut. 2020. COVID-19: Perspektif Agama dan Kesehatan. Jakarta: Yayasan Kita Menulis, hlm 51.
[2] Bintari, Gina Sonia, dkk. 2014. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) sebagai Pencegah Kerusakan Mukosa Lambung. Jurnal Kedokteran UNILA, Vol. 3(5): 77-84.
[3] Mangan, Yellia. 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Jakarta: AgroMedia Pustaka, hlm 42.
[4] Ibid, hlm. 43.