Sudah banyak material yang dapat dimanfaatkan sebagai atap rumah. Jika Anda ingin tampilan hunian lebih tahan terhadap hawa panas dan dingin, tetapi tidak mengesampingkan nilai estetika, Anda bisa memanfaatkan sirap sebagai atap rumah Anda. Biasanya berbahan dasar kayu ulin, harga material ini ternyata dapat dikatakan relatif terjangkau.
Fungsi Atap Rumah
Seperti yang kita ketahui, secara umum, struktur bangunan terdiri atas pondasi, dinding, kolom, lantai, dan kuda-kuda atap.[1] Struktur sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yakni sub struktur atau struktur bagian bawah berupa landasan utama berdirinya sebuah bangunan dan upper struktur atau struktur atas.[2] Nah, atap, bersama dengan kolom, balok pemikul, dan rangka, merupakan bagian dari struktur atas.
Atap dapat dikatakan sebagai penutup atas suatu bangunan yang memiliki fungsi utama untuk melindungi bagian dalam bangunan dari hujan, panas, atau salju. Atap juga dapat disebut sebagai bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya dari pengaruh panas, hujan, angin, debu, dan untuk keperluan perlindungan.[3]
Bentuk atap ada yang datar dan ada yang miring. Selain itu, ada pula atap sandar untuk bangunan tambahan, atap pelana yang kerap dipasang di gudang-gudang menggunakan rangka baja konvensional, atap tenda yang terdiri dari empat buah segitiga, atap limas yang terdiri dari dua segitiga dan dua trapesium, serta atap kombinasi pelana dan limas.
Kelebihan Atap Sirap
Selain dibedakan berdasarkan bentuknya, atap juga dapat dikategorikan berdasarkan material pembuatnya. Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan atap genteng tanah liat tradisional, yang terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar, yang dikatakan punya kekuatan cukup baik dan dapat dipasang pada kemiringan lebih dari 15 derajat.[4] Selain itu, ada pula atap genteng keramik, atap aluminium, atap genteng beton, hingga atap rumbia dan genteng aspal.
Ada juga yang dinamakan atap sirap, yakni penutup atap yang terbuat dari kepingin tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri), yang punya ketahanan tergantung kondisi lingkungan. Meski demikian, atap sirap dikatakan mampu bertahan hingga 25 tahun, bahkan lebih.[5] Tentu saja, ketahanan atap sangat bergantung pada perawatan material.
Dilansir dari Dekoruma, atap sirap diklaim dapat menahan hawa panas dari sinar matahari secara maksimal dibandingkan atap berbahan seng atau keramik. Hasilnya, atap ini bisa memberikan efek yang sangat menyejukkan pada hunian, membuat penghuni rumah tidak perlu terus-terusan menyalakan pendingin ruangan sehingga menghemat pemakaian listrik.
Atap sirap juga punya bobot yang jauh lebih ringan jika dibandingkan atap alderon, atap dari tanah liat, atap keramik, atau genteng aspal. Dengan bobotnya yang ringan ini, instalasi atap ringan dapat dilakukan jauh lebih mudah dan cepat, sehingga menghemat biaya pengeluaran pembangunan atau renovasi rumah, terutama untuk membayar tukang.
Seperti yang sempat disinggung di atas, material kayu ulin pada atap sirap telah teruji kekuatannya. Alhasil, atap sirap diklaim lebih awet dan bisa digunakan dalam waktu yang lama hingga puluhan tahun, bahkan semakin lama penggunaan atap sirap, akan memberikan nilai seni yang tinggi pada bangunan. Jadi, meski harganya lebih tinggi ketimbang atap tanah liat, tetapi sangat sepadan dengan durabilitas yang dihasilkannya.
Jika Anda tertarik menggunakan sirap untuk atap hunian Anda, tidak sulit menemukan material ini. Anda sudah bisa membelinya di sejumlah toko bahan bangunan. Jika kesulitan, Anda pun bisa berburu sirap kayu ulin di sejumlah situs jual beli online dalam negeri. Harga yang dipatok memang bervariasi, tetapi dapat dikatakan cukup terjangkau.
Harga Sirap Kayu Ulin
Kapasitas Sirap Kayu Ulin | Harga |
1 Ikat | Rp250.000 per ikat |
50 Ikat | Rp180.000 per ikat |
100 Ikat | Rp175.000 per ikat |
200 Ikat | Rp170.000 per ikat |
400 Ikat | Rp165.000 per ikat |
800 ikat | Rp160.000 per ikat |
Harga sirap kayu ulin di atas sudah kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk beberapa toko kayu dan sejumlah situs jual beli online. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga sirap kayu ulin di pasaran saat ini cenderung naik. Misalnya, 1 ikat sirap ulin yang semula dijual Rp180 ribu hingga Rp200 ribu, kini menjadi Rp250 ribu per ikat. Begitu pula harga 100 ikat sirap ulin yang naik dari Rp157.500 menjadi Rp175 ribu per ikat. Perlu Anda catat bahwa harga sirap kayu ulin tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Sebagai informasi tambahan, biasanya, ukuran sirap kayu ulin adalah 60 cm x 8 cm x 0,5 cm. Satu ikat sirap kayu ulin bisa berisi 80 sampai 100 buah kayu. Sementara itu, biaya pemasangan sirap ulin berkisar Rp120 ribu hingga Rp150 ribu per meter, tergantung model bangunan, jarak, dan volume pasang. Untuk info lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi mebel kayu ulin terdekat.
[Update: Ditta]
[1] Frick, H. 1999. Ilmu Konstruksi Bangunan Jilid 1 dan 2. Yogyakarta: Kanisius.
[2] Rifai, Andi Jiba. 2010. Perkembangan Struktur dan Konstruksi Rumah Tradisional Suku Bajo di Pesisir Pantai Parigi Moutong. Jurnal Ruang Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Vol. 2(1): 31-38.
[3] Rahayu, Sherly Anggun. 2015. Analisis Perbandingan Rangka Atap Baja Ringan dengan Rangka Atap Kayu terhadap Mutu, Biaya dan Waktu. Jurnal Fropil Vol. 3(2): 116-130.
[4] Prianto, Eddy dan Agung Dwiyanto. 2013. Profil Penutup Atap Genteng Beton dalam Efisiensi Konsumsi Energi Listrik pada Skala Rumah Tinggal. Modul, Vol. 13(1): 23-34.
[5] Ibid.