Industri alat masak dapur, termasuk kompor, sudah berkembang dan sangat maju. Di Indonesia sendiri, sudah banyak produk kompor bermerek dengan teknologi canggih, termasuk kompor gas dan kompor listrik. Meskipun begitu, masih banyak juga orang yang menggunakan kompor minyak. Hal ini karena kompor minyak tanah memiliki harga relatif terjangkau.
Sebelum kompor menggunakan gas, di tahun 1849, Alexis Soyer memperkenalkan kompor minyak tanah portabel, yaitu kompor dengan tekanan udara yang dicampur minyak tanah. Jenis lainnya yaitu kompor minyak tanah yang tidak bertekanan udara karena menggunakan sumbu kompor. Sayangnya, belum diketahui secara pasti kapan kompor ini ditemukan.
Kompor minyak tanah mungkin masih digunakan di daerah yang jauh dari perkotaan, atau beberapa warga di perkotaan yang lebih memilih menggunakan jenis kompor tersebut. Salah merk kompor minyak tanah yang cukup banyak dicari adalah Butterfly. Kompor tersebut tersedia dalam berbagai seri, sebagai contoh kompor minyak tanah Butterfly 2641. Selain merk ini, masih ada beberapa brand lainnya dan berikut harganya di pasaran.
Harga Kompor Minyak Tanah
Varian & Merk Kompor | Harga Sebelumnya | Harga Sekarang |
Kompor Minyak Tanah Mini | Rp42.500 | Rp49.700 |
Kompor Minyak Tanah Besi Plat Roda Diamond Butterfly | Rp77.000 | Rp78.000 |
Kompor Minyak Tanah Pusaka Sumbu 12 Bonus Sumbu 1 Guling | Rp81.500 | Rp99.000 |
Kompor Minyak Tanah Aolipu | Rp195.000 | Rp195.000 |
Kompor Minyak Tanah Butterfly 2641 | Rp210.900 | Rp210.900 |
Kompor Minyak Tanah CE ROHS | Rp222.000 | Rp222.000 |
Kompor Minyak Tanah Hock Sumbu 16 | Rp255.000 | Rp306.000 |
Kompor Minyak Tanah Butterfly 2668 | Rp255.000 | Rp320.000 |
Kompor Minyak Tanah Aluminium Hock K10 | Rp260.700 | Rp260.700 |
Kompor Minyak Tanah Emstar 203 | Rp261.000 | Rp286.000 |
Kompor Minyak Tanah Empo MT 100 | Rp410.000 | Rp391.000 |
Kompor Minyak Tanah Hock Sumbu 22 | Rp397.000 | Rp400.000 |
Kompor Minyak Tanah Butterfly 2648 | Rp475.000 | Rp450.000 |
Kompor Minyak Tanah Butterfly 2487 | Rp555.000 | Rp465.000 |
Kompor Minyak Tanah Cosmos K-H | Rp472.800 | Rp472.800 |
Kompor Minyak Tanah Hock 30 sumbu | Rp710.000 | Rp725.000 |
Informasi harga kompor minyak tanah di atas telah kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs jual beli online. Berdasarkan tabel tersebut, harga kompor minyak tanah di pasaran saat ini terpantau fluktuatif. Meski begitu, harga produk ini tidak terikat karena bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kebijakan pihak penjual. Untuk info lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi produsen kompor minyak tanah atau memesannya lewat online.
Berdasarkan sumber, mutu kompor minyak tanah di Indonesia telah distandarisasikan menurut standar industri Indonesia SII 0135-76, yang meliputi suhu, konstruksi, dan nyala api. Daya kompor akan memberi gambaran tingkat konsumsi bahan bakar minyak tanah. Kompor yang memiliki daya kompor tinggi, berarti konsumsi minyak tanahnya tinggi, dan sebaliknya kompor dengan daya kompor rendah, berarti konsumsi minyak tanahnya rendah.
Sementara, untuk efisiensi kompor, adalah perbandingan antara panas yang berguna (untuk memasak suatu makanan dalam jumlah tertentu, dari suhu awal sampai masak) terhadap nilai panas yang diberikan oleh minyak tanah. Lebih jauh, efisiensi kompor dapat digunakan untuk menentukan panas yang hilang selama kompor tersebut digunakan. Panas yang hilang ini merupakan kerugian, sehingga harus diupayakan menjadi sekecil mungkin. Kompor dengan efisiensi yang tinggi akan memiliki panas berguna yang tinggi dan memiliki kehilangan panas yang rendah.
Pada kompor minyak tanah bersumbu, minyak tanah disimpan pada sebuah tangki. Kemudian, minyak tersebut ditransportasikan dari tangki ke ruang pembakaran oleh satu atau banyak sumbu yang dapat diatur ke atas atau ke bawah dengan mekanisme pengatur nyala api, yaitu tuas pengungkit atau batang gigi (track) atau sistem engkol (crank). Gerakan sumbu ke atas menyebabkan sumbu naik ke dalam suatu ruangan melingkar yang disebut ruang pembakaran. Ruangan ini dibentuk oleh dua dinding tipis berlubang yang terbuat dari baja. Untuk menghidupkan, sumbu dinaikkan dan kemudian dinyalakan.
Udara untuk pembakaran diperoleh melalui lubang-lubang kecil pada sarangan. Akibat panas yang dibangkitkan oleh reaksi dari udara dan uap bahan bakar, maka sarangan akan berpijar dan berwarna merah. Untuk mencegah radiasi panas keluar, kompor dilengkapi dengan selubung. Jika nyala api yang dihasilkan berwarna biru dan tanpa asap, berarti akan memberikan tingkat panas optimum. Suatu pembakaran yang baik akan membebaskan semua panas yang dikandung oleh bahan bakar, dengan menekan jumlah panas yang hilang karena tidak sempurnanya pembakaran.
Seiring waktu, pemakaian kompor minyak tanah semakin berkurang, lantaran pemerintah yang menggencarkan program konversi minyak tanah ke LPG dengan tujuan untuk mengurangi subsidi. Konsumsi minyak tanah sebelum dilakukan konversi mencapai kisaran 12 juta kilo liter (KL) setiap tahun. Ketika itu, besaran subsidi bahkan mencapai Rp25 triliun.
LPG menjadi pilihan pengganti minyak tanah. Alasan terpenting adalah biaya produksi LPG lebih murah dibandingkan minyak tanah. Biaya produksi minyak tanah tanpa subsidi adalah sekitar Rp6.700/liter. Jika dengan subsidi adalah Rp2.500/liter. Untuk satu satuan setara minyak tanah, biaya produksi LPG tanpa subsidi adalah Rp4.200/liter, sedangkan LPG dengan subsidi adalah Rp2.500/liter. Pemanfaatan LPG dinilai tepat mengurangi konsumsi subsidi minyak tanah.
[Update: Ditta]