Harga Kentrung Senar 3 di Pasaran (Triplek dan Kayu)

Ukulele merupakan salah satu instrumen musik yang sangat penting, khususnya dalam genre keroncong. Bisa dibilang, ukulele menjadi nyawa dari musik yang konon berasal dari Portugis tersebut. Selain ukulele, Indonesia juga sering menyebut alat ini sebagai kentrung. Di pasaran, kentrung dengan senar 3 sekarang ditawarkan di kisaran harga puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

Pengertian Kentrung

Ilustrasi: memainkan kentrung senar 3 (youtube: PP Channel)
Ilustrasi: memainkan kentrung senar 3 (youtube: PP Channel)

Sebenarnya, jika Anda menelusuri berbagai situs online, ada sedikit kerancuan mengenai pengertian kentrung. Mayoritas menyebut kentrung sebagai seni sastra lisan atau seni bertutur yang diiringi tabuhan terbangan dan kendang berbagai ukuran, yang berasal dari Tuban. Seni ini sendiri menyebar pada masa penyebaran agama Islam di zaman wali songo. Pemberian nama kentrung ini berawal dari suara yang dihasilkan alat musik tradisional tersebut, yang berbunyi trung-trung.

Bacaan Lainnya

Kentrung adalah merupakan kesenian tradisional sastra lisan yang mewujudkan sarana rakyat melalui simbol-simbol. Simbol digambarkan lewat penokohan dan kehidupan masyarakat. Selain itu, juga politik, , ideologi, sosial, budaya, dan keamanan. Pertunjukan kentrung dimainkan oleh dalang dan panjak yang mendongeng tanpa menggunakan wayang. Musik yang mengiringi kendang dan tamburin serta instrumen lain seperti jidor, terbang, templeng, dan gong. Kesederhanaan tampilan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan dialek daerah mudah dimengerti sehingga ceritanya mudah diterima masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah.

Nah, selain merupakan sebuah seni tradisional, kentrung juga sering diartikan sebagai salah instrumen musik. Banyak yang menyamakan alat ini dengan ukulele. Ukulele sendiri adalah alat musik petik sejenis gitar berukuran kecil, sekitar 20 inci, dan merupakan alat musik asli Hawaii yang ditemukan sekitar 1879 silam.

Kala itu, imigran Portugis dari Madeira (Azores) dan Portugal melakukan perjalanan melalui Afrika Selatan ke Hawaii antara tahun 1878 hingga 1913 sebanyak 20.000 orang. Salah seorang bernama Joao Fernandez membawa gitar kecil yang disebut Braginho di Braga (Portugal) dan menjadi alat musik populer di Hawaii dengan ukuran yang lebih kecil, mudah dibawa dengan 4 senar saja, yang lantas disebut ukulele.

Masih menurut sumber yang sama, pada tahun berikutnya, ukulele kemudian dibawa ke Pulau Ambon, lalu mampir ke Makassar, dan akhirnya menjadi alat utama untuk musik keroncong di Kampung Toegoe (Cilincing, Jakarta Utara). Di dalam musik keroncong, ukulele menjadi alat musik utama yang mengeluarkan suara crong, crong, crong, sehingga musik tersebut kemudian disebut dengan ‘keroncong’ sejak tahun 1880.

Karena memiliki ukuran yang kecil, hanya sekitar 20 inci, dan mudah dibawa ke mana saja dalam perjalanan, tidak mengherankan jika kemudian ukulele disebut dengan nama ‘bayi gitar’. Dalam perkembangannya, ukulele juga menyebar ke berbagai tempat, dari sebelah timur Amerika Serikat menuju Jepang dan Eropa. Bahkan, pemain seperti Lyle Ritz, Led Kaapana, Herb Ohta, Chino Montero, Troy Fernandez, Ben Chong, Peter Moon, Byron Yasui, Andy Sexton, B.B. Shawn, Moe Keale, Tracey Terada, hingga Jake Shimobokura membuktikan bahwa ukelele telah mendapat tempat dan akan selalu mendapat tempat teratas di jajaran alat musik bersenar.

Ilustrasi: berbagai jenis ukulele (sumber: ukulelechannel.com)
Ilustrasi: berbagai jenis ukulele (sumber: ukulelechannel.com)

Berdasarkan ukurannya, ukulele dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu soprano, concert, tenor, baritone, dan bass. Selain berbeda ukuran, jenis ukulele yang berbeda juga memiliki tuning yang tidak sama. Jenis soprano, concert, dan tenor memiliki tuning yang sama, yaitu G-C-E-A, sedangkan jenis baritone (dan juga bass) memiliki tuning sendiri.

  • Soprano, merupakan ukulele yang paling kecil dengan ukuran fingerboard 33 cm. Karena ukurannya yang kecil, tipe ini sangat mudah untuk dibawa ke mana saja. Ukulele ini sangat cocok untuk mereka yang memiliki jari-jari tangan yang kecil. Jika dibandingkan dengan jenis lainnya, ukulele soprano ini sangat direkomendasikan bagi para pemula yang ingin memulai belajar ukulele. Untuk jenis ukulele yang satu ini, memiliki suara dan bentuk yang sangat khas. Bentuk serta suaranya mirip dengan ukulele tradisional yang sering digunakan di Hawaii.
  • Concert, memiliki fingerboard sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan ukulele soprano. Bedanya memang tidak terlalu banyak, yakni hanya sekitar 3 cm saja. Sebab, ukurannya yang tak terlalu jauh berbeda, suara yang dihasilkannya pun masih serupa. Ini merupakan pilihan terbaik untuk mereka yang memiliki jari-jari tangan yang lebih besar. Dengan ukuran fingerboard yang lebih panjang, maka dapat memudahkan Anda mengatur pitch. Tipe ini merupakan tipe yang paling banyak digunakan.
  • Tenor, ini merupakan tipe yang paling cocok untuk mereka yang ingin memainkan ukulele pada yang lebih luas. Ukuran badan tenor yang besar membantu menghasilkan suara yang lebih kuat. Dengan ukuran fingerboard 43 cm, membuat Anda dapat memainkan pitch dengan lebih stabil. Selain dari segi ukuran, yang membedakannya juga ada pada suara yang dihasilkan. Suara ukulele dengan jenis ini lebih mirip gitar. Ukulele tenor sangat cocok untuk mereka yang senang bermain dengan melodi.
  • Baritone, merupakan ukulele dengan tuning yang sama dengan gitar, yaitu D-G-B-E, tetapi memiliki ukuran fingerboard yang lebih kecil yaitu sekitar 50 cm. Tipe ini  merupakan ukulele yang paling sedikit dimainkan jika dibandingkan dengan 3 tipe ukulele lainnya. Awalnya, jenis ukulele ini menjadi fungsi bass dalam susunan ukulele. Namun, sejak kehadiran jenis bass, jenis baritone menjadi semacam penengah dari keduanya. Meski begitu, karena ukulele jenis bass masih belum familiar, banyak orang yang masih menggunakan fungsi ukulele baritone sebagai ukulele bass.
  • Bass, merupakan sebuah inovasi alat musik baru yang berbeda dari ukulele biasanya. Ide ukulele bass pertama kali dicetuskan oleh sebuah perusahaan kecil bernama Road Toad. Pada tahun 2007, Road Toad bekerja sama dengan Kala, salah satu pembuat ukulele tersohor, memproduksi ukulele bass dengan harga yang terjangkau. Ukulele bass memiliki ukuran sebesar baritone, tetapi dengan suara bass tentunya dengan tuning E-A-D-G.

Di samping dari segi bentuk dan suara yang dihasilkan, ukulele sekarang tidak melulu menampilkan empat senar seperti pertama kali ditemukan. Dalam perkembangannya, ukulele sudah ada yang dibekali dengan enam senar dan tiga senar. Nah, model yang membawa tiga senar ini lantas juga sering diartikan sebagai alat musik kentrung.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak toko alat musik yang menjual kentrung dengan tiga senar. Selain itu, Anda pun bisa membelinya di berbagai situs jual beli online atau e-commerce populer. Sebagai referensi, berikut kami sajikan informasi terbaru kisaran harga kentrung 3 senar yang saat ini dipasarkan di dalam negeri.

Harga Kentrung Senar 3

Kentrung senar 3 (sumber: Tokopedia)
Kentrung senar 3 (sumber: Tokopedia)
Model Kentrung Harga
Kentrung 3 Senar Triplek Mulai Rp67.500
Kentrung 3 Senar Yamaha Custom Rp100.000
Kentrung 3 Senar Kayu Mulai Rp164.500
Kentrung 3 Senar Packing Kayu Mulai Rp225.000
Kentrung 3 Senar Mahoni Mulai Rp700.000

Harga kentrung senar 3 di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko peralatan musik dan situs jual beli online. Harga kentrung senar 3 tersebut tidak mengikat dan bisa berbeda-beda di masing-masing tempat. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa datang langsung ke toko instrumen musik terdekat di kota Anda.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *