Siapa yang tidak mengenal trembesi? Trembesi merupakan tumbuhan yang pernah populer sebagai tanaman peneduh. Hingga saat ini, masih banyak ditemukan tumbuhan trembesi di beberapa spot populer, seperti di alun-alun kota atau di pinggir jalan. Kayu trembesi pun banyak digunakan untuk kebutuhan furniture, meski harganya memang cukup lumayan.
Trembesi atau ki hujan atau pohon hujan merupakan sebuah tumbuhan pohon besar, tinggi, dengan tajuk yang sangat melebar. Pohon ini mempunyai beberapa julukan nama seperti Saman, Pohon Hujan, dan Monkey Pod, serta ditempatkan dalam genus Albizia. Nama trembesi sendiri berasal dari air yang sering menetes dari tajuknya karena kemampuannya menyerap air tanah yang kuat serta kotoran dan tonggeret yang tinggal di pohon.
Ciri pohon trembesi ini sangat mudah dikenali dari karakteristik dahan pohonnya yang akan membentuk seperti bentuk payung. Pohon trembesi ini akan tumbuh melebar melebihi ketinggian pohonnya. Di negara asalnya, pohon ini dipergunakan sebagai pohon penyejuk di perkebunan maupun taman. Karena itu, pohon ini banyak ditemukan di ruang-ruang publik yang sangat luas.
Selain kelebihan di atas, ternyata pohon trembesi juga mampu menyerap CO2 puluhan kali dari pohon biasa. Pohon trembesi diklaim dapat menyerap 28,5 ton karbondioksida setiap tahunnya (diameter tajuk 15 meter). Bandingkan dengan pohon biasa yang rata-rata “hanya” mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya. Selain itu, pohon trembesi juga mampu menurunkan konsentrasi gas secara efektif, tanpa penghijauan dan memiliki kemampuan menyerap air tanah yang kuat.
Untuk kayu trembesi, kayu ini sering dikatakan memiliki nilai komersial yang cukup baik di pasaran. Di Indonesia, kayu trembesi berasal dari beberapa pulau seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku, hingga Nusa Tenggara. Persebaran yang cepat membuat pohon trembesi dapat tumbuh luas di berbagai daerah di Tanah Air.
Kayu trembesi sendiri umumnya banyak digunakan sebagai bahan baku mebel atau furniture untuk menggantikan kayu jati yang persediaannya semakin berkurang (dan harganya yang semakin mahal). Biasanya, furniture yang terbuat dari kayu trembesi memiliki kesan kokoh pada desain, yang membedakannya dengan furniture yang terbuat dari kayu jati.
Sayangnya, kayu trembesi tidak memiliki kandungan resin yang akan membasmi rayap, sehingga kayu ini lebih mudah terkena serangan rayap daripada kayu jati. Kelemahan kayu trembesi lainnya adalah mudah retak apabila terkena panas dengan intensitas sering. Kelemahan inilah yang membuat kayu trembesi jarang digunakan untuk luar ruangan.
Harga Kayu Trembesi
Ukuran Kayu Trembesi | Kisaran Harga |
Log 40 cm | Rp1.500.000 – Rp1.900.000 |
Log 50 cm | Rp2.300.000 |
Log 60 cm | Rp3.000.000 |
Log 70 cm | Rp3.800.000 |
Informasi harga kayu trembesi di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs jual beli online. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, harga kayu trembesi ini masih belum terlalu banyak berubah. Log trembesi berdiameter 40 cm misalnya, awalnya dijual Rp1,8 juta dan sekarang sekitar Rp1,5 juta sampai Rp1,9 jutaan.
Harga Papan Kayu Trembesi
Ukuran Papan Kayu Trembesi | Harga |
Papan Trembesi 100 x 30 x 4 cm | Rp215.000 |
Papan Trembesi 120 x 40 x 6 cm | Rp649.900 |
Papan Trembesi 200 x 90 x 8 cm | Rp4.000.000 |
Papan Trembesi 200 x 100 x 8 cm | Rp5.500.000 |
Papan Trembesi 300 x 90 x 8 cm | Rp6.500.000 |
Papan Trembesi 300 x 120 x 8 cm | Rp10.500.000 |
Papan Trembesi 400 x 100 x 10 cm | Rp12.950.000 |
Harga papan kayu trembesi di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs e-commerce. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga papan trembesi saat ini terpantau mengalami kenaikan. Papan trembesi ukuran 300 x 90 x 8 cm misalnya, awalnya dijual Rp6 juta dan sekarang naik menjadi Rp6,5 jutaan. Sementara itu, harga papan trembesi 120 x 40 x 6 cm yang semula Rp479 ribu sampai Rp599 ribu, saat ini sekitar Rp649 ribuan.
(Panca)