Update Harga Kapulaga Kering per Kg (Lokal dan India)

Masih banyak orang suka dengan tanaman rempah-rempah sebagai salah satu bahan penyedap makanan, apalagi jika Anda akan memasak masakan khas Timur Tengah, seperti kare, gulai, nasi briyani, dan lainnya. Nah, dari semua jenis rempah-rempah yang ada, kapulaga memiliki peranan penting di setiap resep masakan khas Timur Tengah. Di pasaran sendiri, kapulaga yang sudah kering dijual dengan harga mulai puluhan ribu rupiah per kg.

Kapulaga (sumber: nuisonk.com)
Kapulaga (sumber: nuisonk.com)

Apa Itu Tanaman Kapulaga?

Anda mungkin sudah sering mendengar nama kapulaga, tetapi apakah Anda tahu tentang tanaman tersebut? Dilansir dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, kapulaga adalah tanaman perdu yang tumbuh baik pada kondisi ternaungi. Tanaman kapulaga menghendaki tanah subur, gembur, dan  punya drainase baik. Tanah seperti ini banyak di Indonesia pada berbagai ketinggian di bawah 1000 m di atas permukaan laut, dengan curah hujan 2000 hingga 4000 mm per tahun.

Bacaan Lainnya

Di Indonesia sendiri, terdapat dua jenis kapulaga, ada kapulaga lokal dan juga kapulaga sabrang dari India. Meski demikian, sebagian besar yang diusahakan petani adalah kapulaga lokal. Padahal, sebenarnya kapulaga sabrang punya kandungan atsiri yang lebih tinggi, yakni sekitar 5 sampai 8 persen dengan bau aromatik, dibandingkan 2 hingga 3,5 persen saja pada kapulaga lokal.

Ada banyak manfaat yang dihasilkan kapulaga. Buah kering kapulaga dapat digunakan sebagai rempah-rempah, misalnya dalam bumbu kari dan bumbu kue.[1] Sementara itu, minyak atsiri dari biji kapulaga bisa dipakai sebagai penyedap kue-kue, gula-gula, parfum, dan obat-obatan yang ingin menyembunyikan rasa pahit. Ada pula kapulaga yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan oil of cardamom yang dijual lagi sebagai penyedap minuman botol dan makanan kaleng.[2]

Manfaat Kapulaga

  • Salah satu manfaat kapulaga untuk kesehatan adalah mengurangi stres. Bagi Anda yang sering stres, bahkan mudah depresi, bisa mengonsumsi makanan atau minuman yang berbahan dasar kapulaga. Hal ini karena kapulaga memiliki sifat terapeutik yang bermanfaat mengurangi ketegangan saraf penyebab stress dan depresi. Sudah banyak minuman serta hidangan dengan bahan kapulaga, seperti teh kapulaga. Teh kapulaga terbuat dari biji kapulaga kering dan dicampur dengan daun teh kering. Untuk mengonsumsinya, Anda bisa menyeduh teh dalam cangkir seperti biasanya.
  • Bagi Anda yang ingin mengatasi masalah susah buang air besar atau sembelit, bisa mencoba membuat minuman seduhan dari kapulaga. Minuman ini tentunya tidak disaring, karena Anda juga harus mengonsumsi biji kapulaga. Kapulaga sendiri mengandung serat sebanyak 2 gr, kadar serat cukup tinggi untuk setiap bijinya. Serat inilah yang akan membantu sistem pencernaan Anda untuk memproses sari-sari makanan lebih baik.
  • Bagi Anda yang sering mengalami nyeri saat menstruasi, Anda bisa mencoba membuat jamu khusus untuk meredakan nyeri. Jamu dibuat dengan menumbuk biji kapulaga sebanyak 5 hingga 7 butir dan menyeduhnya dengan air panas. Minumlah ramuan ini selagi hangat agar efeknya semakin baik. Bagi Anda yang ingin rasanya lebih enak, bisa menambahkan sedikit madu dan jahe.
  • Dengan kandungan anti-inflamasi dan minyak atsiri, minuman kapulaga juga bisa mengatasi rasa nyeri yang tidak diakibatkan oleh menstruasi, seperti nyeri otot, sendi, tulang, gigi, gusi, dan lainnya.
  • Kapulaga merupakan salah satu jenis rempah serbaguna yang bisa dimanfaatkan sebagai obat. Salah satu penyakit yang dapat disembuhkan hanya dengan mengonsumsi kapulaga adalah pilek dan batuk, terutama batuk berdahak. Minyak atsiri dan berbagai komponen lain pada kapulaga akan membantu mengencerkan dahak, sehingga dahak mudah dikeluarkan.
  • Kapulaga juga bermanfaat untuk kecantikan, yaitu membuat Anda selalu tampil awet muda dan mencegah osteoporosis. Kandungan vitamin C serta antioksidan tinggi pada kapulaga dapat membantu proses regenerasi sel kulit lebih cepat dan baik. Bagi Anda yang ingin selalu tampil awet muda, bisa mengonsumsi makanan atau minuman dengan bahan dasar kapulaga.
  • Kapulaga memiliki kandungan vitamin D cukup tinggi, vitamin ini sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah pengeroposan tulang atau biasa disebut osteoporosis.
Kapulaga kering (sumber: manmatters.com)
Kapulaga kering (sumber: manmatters.com)

Harga Kapulaga

Varian/Kemasan KapulagaHarga
Kapulaga Lokal Kering 50 grRp10.000 – Rp20.000
Kapulaga Lokal Kering 100 grRp17.500 – Rp33.000
Kapulaga Lokal Kering 250 grRp25.000 – Rp41.000
Kapulaga Lokal Kering 500 grRp50.000 – Rp79.000
Kapulaga Lokal Kering 1 kgRp120.000 – Rp145.000
Kapulaga India Kering 100 grRp53.430
Kapulaga India Kering 250 grRp132.610
Kapulaga India Kering 500 grRp263.700 – Rp395.000
Kapulaga India Kering 1 kgRp575.000 – Rp789.000
Kapulaga Hijau 10 grRp12.500
Kapulaga Hijau 100 grRp79.800
Kapulaga Hijau 250 grRp160.000 – Rp199.500
Kapulaga Hijau 500 grRp217.500 – Rp230.000
Kapulaga Hijau 1 kgRp550.000

Harga kapulaga di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs jual beli online. Perlu Anda catat bahwa harga kapulaga tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sebagai perbandingan, tahun sebelumnya, kapulaga lokal kering 500 gram dijual dengan harga mulai Rp74 ribu, sedangkan harga kapulaga India kering too gram berkisar Rp263 ribuan.

Tanaman kapulaga (sumber: istockphoto)
Tanaman kapulaga (sumber: istockphoto)

Cara Budidaya Kapulaga

Jika Anda kebetulan memiliki lahan yang cukup luas, tidak ada salahnya untuk membudidayakan tanaman kapulaga sendiri. Tanah yang cocok untuk ditanami kapulaga adalah tanah latosol, andosol, aluvial, podsolik merah kuning, dan mediteran, yang memiliki humus tebal, serta punya drainase baik. Jika ditanam pada tanah lempung liat atau lempung berpasir, harus dilakukan pengolahan tanah  terlebih dahulu.

Bahan tanam dari biji memerlukan persemaian lebih dahulu dan memakan waktu 3 sampai 4 bulan, tergantung tanam. Bahan tanam dari biji dipindahkan ke lapangan, menunggu hingga tinggi mencapai 30 sampai 50 cm. Tanaman kapulaga selama tumbuhnya menghendaki lindungan/naungan. Karena itu, sebelum ditanam =m terlebih dahulu dipersiapkan pohon . Pohon pelindung dapat berupa pohon sengon, kelapa, petai, dan sebagainya.

Seperti tanaman pada umumnya, pemupukan kapulaga juga merupakan upaya untuk meningkatkan kebutuhan hara agar tanah menjadi lebih subur. Pemupukan diberikan awal tanam dengan pupuk organik di sekitar tanaman. Selain pupuk organik, dapat diberikan pupuk anorganik. Pupuk anorganik dapat diberikan dengan dosis 40 gram urea dan 40 gram TSP.

Selain pemupukan, pemeliharaan meliputi, penyiraman, penyulaman, penyiangan, dan penggemburan. Penyulaman ditujukan untuk mengganti tanaman yang mati atau tidak baik tumbuhnya. Penyiraman diperlukan pada saat tanaman masih muda dan kondisi kering. Sementara, penyiangan dilakukan untuk menghilangkan gulma yang tumbuh di sekitarnya, sedangkan penggemburan dilakukan agar tanaman dapat berbuah lebih banyak dan akar tumbuh dengan baik. Penggemburan dapat dilakukan pada saat musim hujan.

Panen kapulaga dilakukan setelah tanaman berumur 1,5 atau 2 tahun sampai umur 10 atau 15 tahun. Buah berbentuk bulat berukuran 1 cm yang bergerombol di atas permukaan tanah, jumlahnya berkisar 10 sampai 20 buah per gerombol. Buah yang dipanen dipipil (dilepas dari tangkai). Kotoran buah dibersihkan dan dicuci. Setelah itu, diletakkan pada tampah atau tempat lainnya untuk siap dijemur. Buah yang sudah bersih, dijemur hingga kering di bawah sinar matahari.

Pengolahan hasil umumnya dilakukan berulang-ulang hingga beberapa hari. Pada kondisi cuaca baik (tidak hujan), penjemuran dilakukan 4 sampai 5 hari, sedangkan bila cuaca agak kurang baik atau musim penghujan, pengeringan memerlukan waktu 6 sampai 8 hari. Selama proses pengeringan, penyimpanan ketika malam hari, buah tidak ditumpuk, melainkan tetap pada tempat penjemurannya, agar buah tidak busuk.

[1] Fachriyah, Enny dan Sumardi. 2007. Identifikasi Minyak Atsiri Biji Kapulaga (Amomum cardamomum). Jurnal Sains & Matematika Universitas Diponegoro, Vol. 15(2): 83-87.

[2] Suratman, E. Djauhariya dan Sudiarto. 1997. Plasma Nutfah Kapulaga dalam Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. III(1). Semarang: Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, hlm. 22.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *