Kebakaran menjadi salah satu hal yang paling dihindari, tidak hanya di kantor dan pabrik, tetapi juga rumah tangga. Nah, untuk meminimalkan kemungkinan bahaya tersebut, Anda bisa memasang heat dan smoke detector yang berguna untuk mendeteksi adanya gumpalan asap serta hawa panas di dalam ruangan. Di pasaran, harga alat ini ternyata sangat terjangkau, meski ada pula yang ditawarkan dengan harga jutaan rupiah.
Hampir setiap hari, kita membaca di koran atau melihat berita di televisi yang menyiarkan musibah kebakaran, baik di dalam rumah penduduk, gedung perkantoran, hotel, pertokoan, maupun pasar. Bencana kebakaran sendiri sangat berbahaya karena tidak hanya dapat memakan korban jiwa, namun menyebabkan kerugian material dan ekonomi yang besar.
Berdasarkan data dari Pusat Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, kebakaran yang terjadi di Indonesia sebanyak 2.033 kasus selama rentang 1990 hingga 1996, dan 1.121 kasus pada tahun 1997 hingga 2001. Sementara, di amerika Serikat, seperti yang dilaporkan NFPA (National Fire Protection Association), terjadi 1.687.500 kasus kebakaran pada 2002, sedangkan di Inggris tercatat 519.400 kasus.[1]
Dari data tersebut, kontribusi utama kasus kebakaran adalah terjadi pada bangunan gedung. Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS), rata-rata kebakaran yang terjadi di DKI Jakarta pada tahun 2004, sekitar 70 persen di antaranya adalah kebakaran bangunan gedung.[2] Sementara, laporan statistik yang dirilis NFPA mengungkapkan bahwa selama 2004, ada lebih dari 1,5 juta kasus kebakaran bangunan di Amerika Serikat.
Tidak hanya api, jika dilihat secara komprehensif tentang tingginya bahaya yang menyebabkan kematian dalam kebakaran suatu bangunan, asap merupakan faktor paling utama penyebab jatuhnya korban jiwa. Tingginya bahaya dan risiko kematian yang diakibatkan oleh asap umumnya karena temperatur gas yang tinggi serta adanya gas berbahaya dan beracun yang terkandung dalam asap tersebut, seperti gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan gas beracun lainnya.[3]
Saat ini, memang sudah banyak gedung yang memasang alat penyemprot air otomatis, guna menangani kebakaran yang mungkin terjadi pada malam hari. Meski demikian, pemilik bangunan tetap perlu mendapatkan berita kebakaran tersebut secara lebih cepat agar bisa mengambil tindakan lebih lanjut untuk mencegah kerugian lebih besar dan membantu usaha pemadaman api serta memudahkan akses bagi pemadam kebakaran ke dalam gedung atau bangunan.[4]
Manfaat Heat and Smoke Detector
Nah, untuk meminimalkan risiko kebakaran, saat ini telah tersedia fire alarm. Umumnya, fire alarm atau alarm peringatan kebakaran ini terdiri dari dua jenis, yakni smoke detector dan heat detector. Berbeda dengan smoke detector yang dirancang untuk mengaktifkan alarm ketika mendeteksi adanya asap, maka heat detector didesain untuk mengaktifkan alarm peringatan hanya ketika alat tersebut mendeteksi adanya perubahan kenaikan suhu yang tidak wajar dalam suatu ruangan, yang umumnya merupakan pertanda timbulnya api atau terjadinya kebakaran.
Secara garis besar, heat dan smoke detector yang dipasang pada bangunan akan bekerja mendeteksi kondisi di ruangan tempat alat tersebut dipasang. Bila terdeteksi adanya kenaikan suhu dan asap, maka alat akan mengasumsikan terjadi kebakaran sehingga microcontroller akan mengirimkan pesan SMS pada telepon genggam pemilik bangunan. Pada saat bersamaan, microcontroller juga akan mengaktifkan alarm dan penyemprot air ke seluruh ruangan. Selama penyemprot air dan alarm bekerja, kedua detektor juga akan terus bekerja. Jika asap sudah tidak terdeteksi dan suhu menurun, penyemprot air dan alarm juga akan berhenti bekerja.[5]
Biasanya, heat detector akan aktif bila mendeteksi suhu yang mencapai 55 derajat Celcius sampai dengan suhu ekstrem yang mencapai titik 63 derajat Celcius, atau dapat pula aktif hanya dengan mendeteksi kenaikan suhu antara 12 derajat Celcius hingga 15 derajat Celcius. Sistem heat detector ini sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu sistem dengan fixed temperature dan system rate-of-rise (ROR).
Heat detector dengan sistem fixed temperature memiliki kinerja yang didasarkan pada adanya perubahan bentuk komponen sistem yang berperan sebagai sensor kenaikan suhu. Komponen ini akan menunjukkan perubahan dari zat padat menjadi cair tiap terjadi kenaikan suhu. Komponen tersebut disebut juga dengan komponen Heat Sensitive Eutectic Alloy, yang merupakan campuran dari zat-zat kimia yang mampu berubah bentuk ketika bertemu dengan eutectic point atau suhu-suhu tertentu.
Untuk jenis kedua, rate-of rise (ROR), akan aktif bila komponen sensor panasnya mengalami semacam efek berupa perubahan bentuk yang cenderung cepat pada komponen tersebut. Pada umumnya, heat detector dengan sistem ini memilih jenis logam atau bimetal biasa sebagai komponen penyensor panasnya. Bila bimetal mendeteksi kenaikan suhu yang tinggi, maka komponennya akan mengalami perubahan. Bimetal yang telah berubah bentuk inilah yang berperan sebagai saklar, yang mampu mengaktifkan alarm peringatan kebakaran.
Sementara itu, smoke detector mendeteksi asap yang masuk ke dalamnya. Jika kepadatan asap (smoke density) telah melewati ambang batas (threshold), maka rangkaian elektronik di dalamnya akan aktif. Karena berisi rangkaian elektronik, maka smoke detector memerlukan tegangan. Pada tipe 2-wire, tegangan ini disuplai dari panel fire bersamaan dengan sinyal, sehingga hanya menggunakan 2 kabel. Sementara, pada tipe 4-wire (12VDC), tegangan plus minus 12VDC-nya disuplai dari panel alarm biasa, sedangkan sinyal disalurkan pada dua kabel sisanya.
Jika Anda ingin meminimalkan risiko kebakaran pada rumah atau gedung perkantoran Anda, saat ini tidak susah menemukan heat dan smoke detector. Sudah banyak pabrikan yang memproduksi alat tersebut, dan bisa Anda beli di toko perkakas elektronik atau situs jual beli online. Berikut kami sajikan informasi terbaru kisaran harga heat dan smoke detector di pasaran dalam negeri.
Harga Heat & Smoke Detector

Merk & Tipe | Harga |
KONLEN Heat & Smoke Detector Wireless KLN-STD01 | Rp216.000 |
Photoelectric Smoke and Heat Detector HS-WT30L | Rp220.038 |
DEMCO H-223 Smoke & Heat Detector | Rp280.000 |
Photoelectric Smoke and Heat Detector PST-SH101 | Rp299.000 |
Chung Mei CM-WTK-55 Smoke and Heat Detector 2 Wire | Rp335.350 |
Smoke and Heat Detector SD02 | Rp400.000 |
BONLOR Smoke & Heat Detector BR-201 | Rp425.000 |
ALBOX Smoke & Heat Detector SH101 | Rp487.500 |
ASENWARE AW-STD606A Wireless Heat Smoke Detector | Rp677.000 |
Photoelectric Smoke and Heat Detector SD-651 | Rp688.190 |
LifeSOS Wireless Smoke & Heat Detector SM-3SH | Rp867.200 |
ALBOX Smoke & Heat Detector SC201 | Rp1.228.000 |
QUEENRAN Wireless Smoke & Heat Detector | Rp2.420.000 |
Solo 822 Smoke Heat Detector | Rp37.750.000 |
Solo 83-101 Smoke Heat Detector | Rp54.500.000 |
Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga heat dan smoke detector di pasaran saat ini terpantau fluktuatif. Misalnya, KONLEN Heat & Smoke Detector Wireless KLN-STD01 yang semula dijual seharga Rp281.145, sekarang hanya Rp216 ribu. Berbeda dengan harga LifeSOS Wireless Smoke & Heat Detector SM-3SH yang naik dari Rp639 ribu menjadi Rp867.200. Untuk info lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi toko peralatan elektronik terdekat.
[Update: Ditta]
[1] Musafir, Abdul Malik. 2011. Keselamatan terhadap Resiko Kebakaran pada Bangunan Ruko di Kota Makassar. Unity Jurnal Arsitektur, Vol. 2(1): 11-24.
[2] Saputra, Adhi. 2007. Analisis Pengaruh Smoke Shaft sebagai Sistem Pengendalian Asap pada Kebakaran Bangunan Ruko dengan Menggunakan Fire Dynamic Simulator (Tesis). Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
[3] Musafir, Abdul Malik. Op. cit.
[4] Wiweko dan Hang Suharto. 2008. Sistem Peringatan Dini Akan Bahaya Kebakaran. Tesla Jurnal Teknik Elektro, Vol. 10(2): 75-78.
[5] Ibid.