Info Terbaru Harga Batok Kelapa per Kg (Utuh dan Cacah)

Tempurung atau batok kelapa dikenal sebagai limbah padat dari hasil olahan kelapa yang telah diambil daging kelapanya. Meski menjadi limbah, batok kelapa tak lantas dibuang begitu saja karena dapat dimanfaatkan menjadi banyak produk. Saat ini, batok kelapa juga banyak diolah kembali menjadi aneka aksesori maupun peralatan rumah tangga, sehingga memiliki nilai jual. Batok kelapa biasanya dijual per kg atau per karung dengan harga bervariasi tergantung permintaan konsumen.

Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan salah satu tanaman industri yang memegang peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Indonesia merupakan negara penghasil kopra kedua terbesar di dunia sesudah Filipina. Pada tahun 1981, luas tanaman kelapa di Indonesia lebih dari 2 juta hektar dengan total produksi kurang lebih sebesar 1,78 juta ton kopra.

Hampir semua bagian dari tanaman kelapa bermanfaat bagi kehidupan. Kelapa bahkan sangat erat kaitannya dengan kebudayaan, dengan daun kelapa kerap digunakan sebagai bahan untuk dekorasi ruangan pada acara tertentu. Pada wilayah di dekat perkotaan, kelapa muda memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga lebih banyak dipanen pada usia muda.^[1]

Sementara itu, limbah kelapa yang sering dihasilkan oleh perusahaan agribisnis adalah tempurung kelapa. Batok kelapa dapat dimanfaatkan dalam banyak produk. Selain dimanfaatkan sebagai peralatan rumah tangga, seperti sapu, gayung air, sendok sayur, hingga aneka aksesori wanita, batok kelapa juga dapat diolah menjadi karbon aktif atau arang briket.

Arang batok kelapa memiliki sejumlah kelebihan seperti mudah terbakar dan bara apinya akan tetap menyala walaupun Anda tak perlu mengipasi. Selain itu, kadar air dalam arang batok kelapa kurang dari 10 persen, sehingga tak heran jika arang batok kelapa menghasilkan asap dan abu yang lebih sedikit dibandingkan arang kayu. Ini tentunya tidak akan mengganggu pernapasan dan aman digunakan untuk membakar bahan makanan apa pun.

Cara Membuat Arang Briket

• Siapkan bahan-bahan seperti tempurung kelapa, tepung kanji, air, dan pipa paralon.
• Serbuk gergaji dan tempurung kelapa dibuat arang dengan pengarangan manual (dibakar), langkah ini disebut sebagai pengarangan.
• Setelah selesai, Anda dapat melakukan pengayakan untuk menghasilkan serbuk gergaji dan tempurung kelapa yang lembut dan halus.
• Arang serbuk gergaji dan tempurung kelapa diayak dengan saringan ukuran kelolosan 50 mesh dan arang tempurung kelapa dengan ukuran 70 mesh.
• Langkah berikutnya adalah pencampuran media. Arang serbuk gergaji, tempurung kelapa, dan lem kanji (campuran tepung kanji dan air) dicampur dengan perbandingan serbuk gergaji 10% dan arang tempurung kelapa 90%. Saat pencampuran, ditambah dengan lem kanji sebanyak 2,5% dari seluruh campuran arang serbuk gergaji dan tempurung kelapa.
• Setelah bahan-bahan tersebut dicampur secara merata, selanjutnya dimasukkan ke dalam cetakan briket dan dikempa. Jemur di atas terik matahari sampai benar-benar kering dan arang batok kelapa siap digunakan.

Pembuatan briket dengan tempurung kelapa terhitung mudah dan sederhana. Nah, apabila Anda juga tertarik membuat briket tersebut, tentunya Anda harus membeli batok kelapanya terlebih dahulu. Untung saja saat ini sudah banyak pedagang yang menawarkan batok kelapa dalam berbagai kemasan. Lalu, berapa harganya untuk per kg?

Harga Batok Kelapa

Informasi harga batok kelapa di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs jual beli online. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, batok kelapa basah ditawarkan dengan harga Rp2.300 per kg, sedangkan harga batok kelapa cacah kering berkisar Rp6 ribu sampai Rp10 ribuan per kg.

Sementara itu, jika Anda membutuhkan batok kelapa dalam jumlah banyak, maka dapat membelinya 1 karung agar lebih hemat. Saat ini, 1 karung batok kelapa cacah dijual seharga Rp35 ribu. Berbeda dengan batok kelapa utuh yang biasanya digunakan sebagai sangkar burung, ditawarkan sekitar Rp75 ribuan per 50 gram. Nah, untuk batok kelapa yang dijadikan arang, dapat Anda beli dengan harga mulai Rp2 ribuan saja. (Panca)

^[1] Winarno. 2015. Kelapa Pohon Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hlm. 1.