Adanya bekas luka pada tubuh maupun wajah, dapat dianggap mengganggu bagi sebagian orang. Oleh sebab itu, terdapat beberapa obat yang memang ditujukan untuk masalah kulit tersebut, salah satunya adalah Dermatix Ultra.
Obat tersebut dapat dibeli dan ditemukan di apotik, seperti Kimia Farma dan K24, serta apotek lainnya yang ada di kota Anda. Harga jual Dermatix Ultra berbeda di tiap tempat. Misalnya saja di Apotek Kimia Farma, obat oles tersebut dijual seharga Rp 180.756 untuk ukuran 7gr, sedangkan untuk ukuran 15gr dijual Rp 300.960.
Di Apotek K24, obat Dermatix 7gr harganya Rp 179.342 per tube. Anda dapat menggunakan obat tersebut dengan 2 kali pemakaian yaitu pagi dan sore, dengan cara dioleskan tipis-tipis dan pijat perlahan.
Selain di kedua apotek tersebut, Anda juga bisa membelinya di tempat lain seperti Guardian, Century, Hypermart, Watsons, dan apotik lainnya seperti Medicastrore, dan tempat lainnya. Obat ini dapat dibeli tanpa menggunakan resep dokter.
Obat kulit tersebut memiliki tekstur silicon gel transparan yang mengandung formula terbaru CPX technlogy & vitamin C ester yang teruji klinis dapat memperbaiki tampilan bekas luka hingga 80%.
Dengan kandungan inovatif tersebut, Dermatix diklaim dapat melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB serta menyamarkan hiperpigmentasi. Obat ini juga memiliki kandungan anti iritasi dengan pH netral.
Obat oles tersebut diklaim merupakan rekomendasi para ahli bedah, dermatologis dan obgyn (kandungan) terkemuka di dunia, untuk mengatasi bekas luka yang menonjol. Dermatix juga telah teruji secara klinis dapat menyamarkan dan meratakan bekas luka menonjol serta menghilangkan gatal dan ketidaknyamanan. Obat ini dapat dipakai pada tubuh, termasuk wajah, sendi, dan bagian lainnya.
Keunggulan yang diklaim oleh Dermatix Ultra antara lain cepat kering, transparan, dan tidak berminyak, aman digunakan untuk anak-anak, dapat digunakan di atas kosmetik (setelah kering), dinilai cocok untuk kulit sensitif, mudah digunakan,
Dermatix juga cukup dioleskan dua kali sehari, dapat meningkatkan proses penyembuhan, ideal untuk bekas luka pada bagian tubuh yang sering bergerak misalnya sendi dan wajah. Obat bertekstur gel tersebut juga dinilai tidak menyebabkan maserasi (ketika kulit menjadi pucat, lembap, keriput dan basah akibat diplester terlalu lama).
Cara penggunaan Dermatix Ultra yang benar sesuai dengan petunjuk di website resminya yaitu, langkah awal adalah membersihkan area yang akan diobati, lalu keringkan dengan handuk. Ambil sedikit gel di ujung jari, dan aplikasikan pada bekas luka. Biarkan kering selama 1-2 menit.
Penyembuhan awal dapat dilihat setelah 12 minggu. Untuk bekas luka atau goresan besar, diperlukan waktu 3 sampai 6 bulan atau lebih untuk melihat hasil dari pemakaian obat tersebut.
Untuk memastikan Dermatix Ultra bekerja dengan baik dan merasakan manfaat maksimal, pengobatan harus dilakukan dua kali sehari. Obat ini dapat menempel pada kulit dan merawat bekas luka selama 12 jam.
Sebaiknya Anda jangan menggunakan Dermatix terlalu banyak. Dianjurkan untuk menggunakan secukupnya untuk menutupi bekas luka. Satu tube 7 gr dapat digunakan selama 1 bulan, dan satu tube 15gr dapat digunakan selama 2 bulan pada bekas luka sepanjang 15cm.
Sebelum melakukan perawatan, dan apabila Anda ingin mengetahui perkembangan bekas luka yang akan dirawat, sebaiknya mengambil foto luka menonjol, lalu diukur panjang dan tinggi bekas luka tersebut.
Beberapa luka yang diklaim dapat diobati dengan menggunakan Dermatix Ultra yaitu bekas luka bakar, bekas luka operasi, dan bekas luka gores. Obat tersebut juga dikenal sebagai obat kulit yang diklaim dapat mengatasi masalah kulit seperti keloid, luka parut, bekas luka bakar, bekas operasi dan lain-lain. Komposisi obat tersebut antara lain dimethicone dan polysiloxane.
Untuk bekas-bekas luka yang sulit hilang tersebut, sebenarnya apa penyebabnya? Ada beberapa yang dianggap menyebabkannya memerlukan waktu relatif lama untuk memudar warnanya atau tidak meninggalkan bekas di wajah.
Penyebab pertama adalah sirkulasi yang buruk. Penelitian dari Johns Hopkins Medical School menunjukkan, ketika terjadi cidera, darah yang mengangkut sel-sel pada bagian tubuh terluka akan membangun struktur jaringan lainnya. Apabila Anda memiliki sirkulasi yang buruk, darah bisa bergerak untuk cepat mengintervensi penutupan luka yang sempurna.
Kedua, adalah penumpukan cairan. Menurut Mayo Clinic, edema terjadi ketika adanya kebocoran cairan dari pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan sekresi di setiap jaringan. Alhasil, bisa terjadi benjolan besar yang rentan infeksi. Akibat penumpukan cairan ini, membuat pembuluh darah dan jaringan terkait menjadi lebih kaku, sehingga aliran darah terbatas. Inilah yang menyebabkan bekas luka tak kunjung hilang.
Beberapa peristiwa traumatis menunjukkan efek pada penyembuhan luka pasien. Menurut Klinik St Luke, ingeksi yang terjadi mencegah terjadinya regenerasi jaringan sehat. Bahkan infeksi dapat memperpanjang fase inflamasi yang dapat menghentikan tahap penyembuhan luka. Menurut Journal of Dental Research, dua infeksi bakteri yang menghambat penyembuhan luka, yakni bakteri pseudomonas aeruginosa dan staphylococcus.
Menurut dr. Irena Sakura Rini, SpBP-RE(K) mengatakan bahwa secara umum, bekas luka pada ulit orang Asia lebih sulit hilang. Hal ini terjadi karena kulit orang Asia terdapat lebih banyak sel melanin di lapisan dermisnya.
Dikarenakan lebih banyak sel melanin, luka akan sembuh lebih lama karena kulit menjadi tebal. Ketika berbekas, juga menjadi lebih gelap. Bekas luka juga akan lebih sulit hilang apabila terkena paparan sinar matahari.
Sinar matahari dapat membuat sel melanin berubah warna menjadi lebih gelap atau lebih hitam. Sebab lainnya adalah aktivitas. Bekas luka di bagian sikut atau lutut misalnya, karena berada di bagian lipatan dan sering bergerak menyebabkan proses pembentukan sel baru untuk menutup luka menjadi terhambat.
