Anda mungkin sering mendengar gangguan bernama varises, Ini adalah kondisi pelebaran pembuluh darah vena yang bisa terjadi di mana saja, tetapi umumnya lebih sering terjadi di bagian tungkai bawah, khususnya betis. Untuk mengobati atau menghilangkan varises, dapat dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari pemakaian stocking khusus hingga suntik varises atau skleroterapi yang memakan biaya jutaan rupiah per treatment.
Apa Itu Varises?
Merupakan gangguan yang umum, varises adalah vena normal yang mengalami dilatasi akibat pengaruh peningkatan tekanan vena. Varises ini juga kerap dikatakan sebagai suatu manifestasi dari sindrom insufisiensi vena, ketika aliran darah di dalam vena mengalami aliran retrograde atau aliran balik menuju tungkai, yang kemudian mengalami kongesti.[1]
Seperti disinggung di atas, meskipun bisa terjadi di area mana saja, gangguan varises umumnya lebih sering terjadi di bagian tungkai bawah. Kejadian varises tungkai bawah pada wanita biasanya terjadi pada usia 31 hingga 60 tahun, sedangkan pada kaum pria terjadi pada usia 51 hingga 70 tahun.[2] Sebuah studi Framingham menemukan bahwa kasus varises vena tungkai bawah lebih banyak dijumpai pada wanita dibandingkan kaum Adam.
Tanda-tanda varises bisa dilihat secara kasat mata, yakni terlihat dari kontur berkelok-kelok atau munculnya area berwarna kebiruan di daerah betis yang diiringi keluhan lainnya seperti nyeri tungkai usai beraktivitas dalam jangka waktu lama. Selain itu, kaki terasa berat dan tidak nyaman, pembengkakan pada area kaki, kulit di sekitar varises tampak kering dan terasa gatal, hingga kram otot kaki. Penyebab varises sendiri bermacam-macam, mulai dari terlalu banyak berdiri, faktor usia, kehamilan, obesitas, faktor keturunan, hingga masalah kesehatan lainnya.
Walau awalnya dianggap sebagai masalah kosmetik, nyatanya varises yang sudah pada tahap parah disebut-sebut bisa mengancam nyawa penderitanya. Dilansir dari Alodokter, apabila varises dibiarkan selama bertahun-tahun, maka aliran darah di dalam pembuluh vena akan terganggu dan berpotensi menimbulkan komplikasi.
Komplikasi Varises
- Kondisi ini terjadi ketika pembuluh vena yang mengalami varises pecah. Perdarahan ini bersifat ringan.
- Tromboflebitis, yaitu peradangan pada pembuluh vena yang dapat memicu terjadinya penggumpalan darah. Gejala tromboflebitis di antaranya rasa nyeri pada area varises dan kulit tampak memerah.
- Trombosis vena dalam, yaitu terjadinya penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh vena dalam yang dapat menimbulkan peradangan. Gejala trombosis vena dalam berupa pembengkakan dan nyeri pada tungkai.
- Ulkus atau luka terbuka, yaitu kondisi ini terjadi akibat meningkatnya tekanan di dalam pembuluh vena, sehingga cairan di dalam pembuluh vena akan bocor ke dalam jaringan lain dan menumpuk, serta menimbulkan luka. Seiring waktu, luka akan terbentuk pada kulit sekitar area varises dan terasa sangat sakit. Bagian tubuh yang rentan mengalami kondisi ini adalah pergelangan kaki.
- Eksim varises. Kondisi ini ditandai dengan kulit yang berwarna kemerahan, bersisik, hingga akhirnya terkelupas. Pada sebagian kasus, kulit penderita melepuh dan mengeras secara permanen.
Menurut dokter ahli bedah toraks dan kardiovaskular (BTKV), dr. Niko Azhari Hidayat Sp.BTKV, jika suatu saat sumbatan tersebut terlepas, varises dapat menyumbat pembuluh darah paru sehingga menyebabkan sesak napas berat secara mendadak atau disebut juga pulmonary embolism, maupun menyumbat pembuluh darah jantung sehingga terjadi penyakit jantung koroner. Penyakit ini lebih sering menyerang wanita dibanding pria.
Mengenal Skleroterapi
Seperti yang dipaparkan sebelumnya, salah satu metode pengobatan untuk mengatasi varises adalah dengan suntikan atau skleroterapi. Skleroterapi adalah penyuntikan cairan tertentu untuk menyumbat pembuluh darah yang membengkak. Dengan skleroterapi, pembuluh darah yang membengkak akan mengalami pengerutan.[3]
Skleroterapi kabarnya telah ada sejak abad ke-16 silam. Namun, ketika awal dikembangkan skleroterapi bukan menginjeksikan cairan sklerosan seperti saat ini. D. Zollikofer yang pertama kali melakukan skleroterapi tahun 1682 silam menyuntikkan suatu larutan ke pembuluh darah. Kemudian, pada tahun 1853, Debout dan Cassaignatic berhasil merawat pasien varises dengan menyuntikkan perchlorate of iron.
Memasuki abad ke-19, tepatnya pada tahun 1894, skleroterapi sempat ditinggalkan lantaran mempunyai efek samping yang besar. Namun, pada tahun 1940 hingga 1950-an, cairan sklerosan terus dibuat dan dikembangkan dengan kombinasi bahan kimia yang sesuai dan mampu meminimalkan efek samping yang tidak diinginkan.
Saat ini, efek samping yang mungkin dialami oleh pasien setelah melakukan metode skleroterapi antara lain bisa berupa nyeri punggung bagian bawah, sakit kepala, daya penglihatan menjadi berkurang (sifatnya sementara), mengalami perubahan warna kulit, penumpukan darah di pembuluh vena bagian tubuh lainnya, hingga pingsan.
Untuk melakukan prosedur suntik varises ini, biasanya membutuhkan waktu sekitar 30 sampai 45 menit. Ketika proses injeksi berlangsung, pasien kemungkinan dapat mengalami sensasi kram, tetapi tidak lama, hanya 1 sampai 2 menit. Bekas injeksi pun dapat menghilang dalam beberapa hari atau bulan, meski pada 5 persen kasus bisa menjadi permanen.
Dikutip dari Klikdokter, penelitian telah menunjukkan bahwa 50 sampai 80 persen vena yang disuntikkan dapat hilang dalam setiap sesi skleroterapi. Sementara itu, kurang dari 10 persen dari orang-orang yang melakukan skleroterapi tidak merespons penyuntikan sama sekali. Dalam hal ini, larutan yang berbeda dapat dicoba. Meskipun prosedur ini sukses pada kebanyakan pasien, tidak ada jaminan keberhasilan.
Suntik varises atau skleroterapi bisa dilakukan di sejumlah rumah sakit. Biaya suntik varises pun sangat beragam, tergantung di rumah sakit mana Anda melakukan pengobatan ini. Pada tahun 2020 lalu, biaya skleroterapi di Siloam Hospitals Bogor mulai Rp3.382.000, di RS Mitra Keluarga Surabaya mulai Rp3.850.000, di RS Awal Bros Bekasi Utara mulai Rp2.340.000, sedangkan di Siloam Hospitals Balikpapan dan Siloam Putera Bahagia Cirebon masing-masing mulai Rp3.552.000.’
Kemudian, pada tahun 2021, biaya suntik varises berkisar Rp2,34 juta di Primaya Hospital tangerang, Rp2,369 jutaan di Mayapada Hospital Tangerang, dan Rp3,552 jutaan di Siloam Hospitals Balikpapan. Tarifnya cenderung stabil hingga tahun 2022 kemarin. Lalu, berapa biaya suntik varises untuk saat ini?
Biaya Suntik Varises
Nama Rumah Sakit | Biaya |
RS AR Bunda Prabumulih | Suntik Varises : Rp1.250.000 |
RSU Tangerang Selatan | Skleroterapi Varises : Rp2.000.000 |
RSUD dr. M. Yunus Bengkulu | Skleroterapi Varises Esofagus : Rp2.625.000 |
RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar | Skleroterapi Varises Esofagus : Rp2.850.000 |
Skleroterapi Varises SCBA : Rp6.296.000 | |
Skleroterapi Varises SCBA + Anestesi : Rp14.570.000 | |
RSUP dr. Johannes Leimena Ambon | Skleroterapi Varises Esofagus : Rp2.813.000 |
RSUP H. Adam Malik Medan | Skleroterapi Varises Esofagus : Rp2.340.000 |
Skleroterapi Varises + Anestesi : Rp4.050.000 | |
RSUD Sanjiwani Gianyar | Skleroterapi Varises + Anestesi : Rp2.335.400 |
Penentuan harga atau tarif suntik varises ini juga didasarkan pada derajat keparahan dan luasnya varises yang dialami. Ada pula rumah sakit yang mematok biaya suntik sekitar Rp100 ribu hingga Rp200 ribuan per suntikan. Sehingga, untuk benar-benar sembuh dari gangguan tersebut, pasien memerlukan beberapa kali suntikan.
(Panca)
[1] Pratiknyo, Kuncoro Adi, Asih Budiastuti, YL. Aryoko Widodo. 2016. Faktor Resiko Terjadinya Varises Vena Tungkai Bawah (VVTB) pada Pramuniaga di Kota Semarang. Jurnal Kedokteran Diponegoro, Vol. 5(1): 25.-33.
[2] Adriana, Carina. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Varises Vena Tungkai Bawah pada Wanita Usia Produktif (Karya Tulis Ilmiah). Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
[3] Suryo, J. 2010. Herbal Penyembuh wasir dan Kanker Prostat. Sleman: Bentang Pustaka.