Hernia, atau yang biasanya banyak disebut dengan istilah turun berok, merupakan penyakit akibat turunnya buah zakar karena melemahnya lapisan otot pada dinding perut. sakit hernia biasanya banyak diderita oleh kaum laki, terutama anak-anak. Penyakit ini kerap terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian usus atau organ-organ lainnya. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan jalan operasi, tetapi biayanya memang tidak bisa dikatakan murah.
Berasal dari bahasa Latin, herniae, hernia artinya penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga tersebut. Dinding rongga yang lemah itu membentuk kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan hernia ini sering terjadi di perut dengan isi yang keluar berupa bagian usus.[1]
Sekitar 75 persen penyakit hernia terjadi di sekitar lipat paha, berupa hernia inguinal direk, indirek serta hernia femoralis; sedangkan kasus hernia insisional sekitar 10 persen, hernia ventralis berkisar 10 persen, hernia umbilikus berkisar 3 persen, dan hernia lainnya sekitar 3 persen. Untuk hernia inguinalis, lebih sering terjadi laki-laki daripada perempuan. Faktor risiko timbulnya hernia inguinalis adalah usia tua, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan fisik yang menimbulkan peningkatan tekanan intra-abdomen yang dilakukan terus-menerus, batuk kronis, dan obesitas.[2]
Hernia yang dialami oleh anak-anak umumnya disebabkan kurang sempurnanya prosesus vaginalis dalam menutup testis. Sementara itu, pada orang dewasa, hernia terjadi karena terjadinya tekanan tinggi dalam rongga perut dan bisa juga disebabkan oleh faktor usia yang membuat otot dinding perut melemah.
Gejala Penyakit Hernia
Ciri atau gejala dari penyakit hernia antara lain dapat ditandai lewat detak jantung yang lebih cepat, terdapat tonjolan di daerah tubuh tertentu, merasakan nyeri saat berjalan, mual, muntah, kesemutan, hingga merasa pangkal paha seperti sedang ditekan. Terdapat sejumlah faktor yang diperkirakan menjadi pemicu atau penyebab seseorang mengalami hernia, antara lain konstipasi, kehamilan, kenaikan berat badan secara tiba-tiba, penumpukan cairan dalam rongga perut, mengangkat beban terlalu berat, obesitas, dan batuk berkepanjangan.
Jenis sakit hernia sendiri ada banyak, mulai dari yang tarafnya ringan, sedang, hingga berat. Namun, tak peduli tarafnya masih ringan, hernia tetap harus segera menjalani penanganan berupa operasi. Pasalnya, jika tidak segera dioperasi, hernia dikhawatirkan dapat menekan pembuluh darah, saraf, atau jaringan lain yang mengakibatkan terganggunya organ tertentu.
Operasi untuk penyakit hernia secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pembedahan terbuka dan operasi laparoskopi. Di Indonesia sendiri, prosedur yang paling umum dilakukan untuk menyembuhkan gangguan ini adalah melalui pembedahan terbuka, dengan cara menyayat daerah selangkangan.
Sementara itu, operasi laparoskopi adalah mengisi perut dengan udara untuk mempermudah pengamatan organ-organ perut oleh dokter. Semacam pipa kecil dan berlampu dimasukkan ke sebuah lubang kecil yang dibuat tepat di bawah pusar. Pipa inilah yang dinamakan laparoskop. Sebelumnya, pasien harus diberikan bius total untuk membuat mereka tertidur dan menghindari rasa sakit.
Lalu, berapa total biaya yang diperlukan untuk melakukan operasi hernia? Di Indonesia, operasi hernia memang relatif mahal. Umumnya, operasi penyakit ini membutuhkan biaya di kisaran Rp5 jutaan hingga Rp7 jutaan untuk hernia yang masih dalam tingkat ringan atau sedang. Sementara itu, untuk hernia yang sudah parah, biaya operasi bisa mencapai angka belasan hingga puluhan juta rupiah.
Pada tahun lalu, biaya operasi hernia di RSU Royal Prima Medan dipatok mulai Rp4,46 juta, sedangkan biaya di RSU Bhakti Rahayu Surabaya mulai Rp6 jutaan. Sementara itu, biaya operasi di RS Citra Medika Lamongan mulai Rp5,8 juta, biaya di Ciputra Hospital Citra Garden City Jakarta mulai Rp8,6 juta, sedangkan biaya di SamMarie Wijaya Jakarta dan RSU Yarsi berkisar Rp12 jutaan. Sebagai referensi, berikut kisaran biaya operasi hernia saat ini.
Biaya Operasi Hernia
Nama Rumah Sakit | Kisaran Biaya Operasi Hernia |
RS NU Banyuwangi | Rp1.500.000 |
RSU Royal Prima Medan | Rp4.464.900 |
RS Taman Harapan Baru bekasi | Rp4.800.000 |
RS Citra Medika Lamongan | Rp5.860.500 |
RSU Bhakti Rahayu Surabaya | Rp6.000.000 |
RS Islam Sakinah Mojokerto | Rp7.800.000 |
RSU Sylvani Binjai | Rp7.930.000 |
RSAL Dr. Ramelan Surabaya | Rp9.430.000 |
Mayapada Hospital Kuningan | Rp9.825.000 |
RS Randegansari Husada Gresik | Rp10.400.000 |
RS St. Carolus Salemba | Rp11.500.000 |
RS Manyar Medical Center Surabaya | Rp11.829.000 |
RSU Yarsi | Rp12.500.000 |
RS Bedah Hasta Husada Malang | Rp15.600.000 |
RS dr. Abdul Radjak Salemba | Rp17.895.000 |
Siloam Hospitals Surabaya | Rp13.750.000 |
RS Premier Jatinegara | Rp16.288.700 |
Mayapada Hospital Jakarta Selatan | Rp22.720.000 |
Untuk mereka yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, lembaga tersebut memastikan menjamin seluruh biaya operasi kategori bedah dan non-bedah yang masuk dalam pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan selama pasien mengantongi surat pengantar dari dokter untuk dilakukan operasi. Dilansir dari CNBC Indonesia, selain operasi hernia, operasi yang juga ditanggung BPJS Kesehatan termasuk operasi batu empedu, operasi mata, operasi bedah vaskuler, operasi amandel, operasi katarak, operasi kanker, operasi kelenjar getah bening, operasi pencabutan pen, operasi penggantian sendi lutut, dan operasi timektomi.
(Panca)
[1] Aisyah, S., dkk. 2016. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Hernia Inguinal pada Laki-Laki di Rumah Sakit Umum Dr. Soedarso Pontianak. Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan, Vol. 3(2): 1-7.
[2] Amrizal. 2015. Hernia Inguinalis: Tinjauan Pustaka. Syifa Medika, Vol. 6(1): 1-12.