Info Terbaru Harga Lidah Membran RX King (Ori, KW, Racing, Fiber)

Jika Anda mengaku sebagai penggemar motor 2-tak, seperti Yamaha RX King atau Ninja 150 keluaran Kawasaki, pasti sudah tidak asing lagi dengan komponen bernama reed valve. Sering juga disebut sebagai lidah membran, ini berfungsi sebagai katup yang mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara ke mesin. Di pasaran sendiri, lidah membran biasanya dijual per set isi dua, dengan harga rata-rata ratusan ribu rupiah.

Dalam sepeda motor tipe 2-tak atau 2-stroke, lokasi lidah membran biasanya berada di antara intake manifold, sehingga memang jarang terlihat. Komponen ini, seperti disinggung di atas, memiliki fungsi sebagai katup yang mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara yang telah dicampur di karburator menuju ke ruang bakar mesin sepeda motor. Selain itu, reed valve juga berguna sebagai penghalang terbakarnya bahan bakar di luar silinder.

Reed valve ini merupakan komponen yang sangat penting pada mesin 2-langkah. Ia berguna untuk mencegah gas kembali ke karburator saat gas tersebut menerima tekanan dari torak.^[1] Dalam banyak kasus, reed valve juga dikatakan mampu mendongkrak performa mesin, sehingga tidak jarang yang mengganti membran standar dengan produk racing.

Sistem kerja reed valve sendiri tidak membutuhkan perangkat elektronik, hanya mengandalkan vakum pada gerak piston. Ketika piston naik dari TMB (Titik Mati Bawah) ke TMA (Titik Mati Atas), terjadi kevakuman, kemudian reed valve terbuka, lalu campuran bahan bakar dan udara masuk ke silinder. Sebaliknya, ketika piston turun dari TMA ke TMB, katup lidah membran ini akan tertutup.

Kerja lidah membran ini adalah untuk mengatur jumlah uap bensin terhisap ke ruang engkol atau carter dan sebagai katup penutup ruang carter saat terjadi pembilasan ke silinder. Sehingga, dengan mengganti membran standar yang ada pada mesin dengan model racing, dikatakan dapat memperbaiki proses pembilasan dan pengisian silinder.^[2]

Nah, layaknya komponen sepeda motor lainnya, reed valve juga bisa mengalami kerusakan. Salah satu yang paling umum karena faktor usia pakai yang sudah cukup lama. Selain itu, setting karburator yang terlalu irit juga mampu membuat komponen ini mengalami kerusakan. Setelah karburator yang membuat konsumsi bahan bakar menjadi irit, biasanya berimbas pada suhu mesin motor yang menjadi cepat panas. Nah, reed valve, dengan permukaan yang biasanya terbuat dari karet karbon, menjadi mudah getas dan rapuh akibat suhu panas tersebut.

Penyebab lainnya komponen ini cepat rusak adalah setting reed valve yang kurang tepat. Penyetelan stopper yang terlalu tinggi membuat lidah reed valve atau membran terbuka lebar secara ekstrem dan membuat lekukan yang membekas, kemudian rusak. Jadi, jika Anda ingin mengutak-atik komponen ini, disarankan untuk melakukannya bersama montir yang terlatih, untuk meminimalkan risiko kerusakan.

Lalu, bagaimana jika komponen lidah membran tadi cenderung sudah rusak? Jalan satu-satunya adalah mengganti dengan yang baru. Tidak perlu khawatir karena komponen ini sudah tersedia bebas di pasaran, baik di bengkel resmi maupun bengkel umum. Jika kebetulan sepeda motor Anda adalah Yamaha RX King, berikut varian lidah membran yang cocok dan kisaran harganya.

Harga Lidah Membran RX King

Harga lidah membran RX King di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah bengkel dan situs jual beli online. Dibandingkan tahun lalu, harganya ada yang naik dan ada juga yang turun. Harga SGP 13153-12B00 Lidah Membran misalnya, awalnya Rp72 ribu per set dan sekarang turun menjadi Rp61 ribu per set. Sebaliknya, harga QTT Lidah Membran RX King sedikit naik dari Rp229 ribu menjadi Rp230 ribuan per set .

^[1] Kurnia, Harjono. 2013. Pengaruh Penggantian Reed Valve Suzuki Satria 120 R terhadap Torsi dan Daya (Tugas Akhir). d3 Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

^[2] Aji, Hanang Sapto. 2010. Study Pengaruh Membran Racing terhadap Unjuk Kerja Mesin Sepeda Motor Bensin 2 Langkah 135cc dengan Variasi Bahan Bakar Premium dan Pertamax (Skripsi). Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.