Manfaat dan Info Harga Porang per Kg (Basah dan Kering) Terupdate

Beberapa dari Anda mungkin sudah mengenal tanaman porang. Meski bentuknya tak beraturan dan sering membuat gatal tangan orang yang menyentuhnya, namun porang menjadi buruan banyak investor dan China sejak beberapa tahun terakhir karena dinilai punya beragam . Jika sudah diolah, menjadi chips atau tepung misalnya, harga porang per kg bisa menjadi lebih mahal.

Ubi porang (sumber: media indonesia)
Ubi porang (sumber: media indonesia)

Tanaman porang adalah tumbuhan herba dan ‘menahun’. Tanaman ini memiliki batang semu (sebenarnya tangkai daun) yang tegak, berkulit , serta berwarna hijau pucat dan putih yang belang-belang dan berkelok-kelok. Di ujung batang, memecah menjadi tiga batang sekunder yang akan memecah lagi menjadi beberapa batang, dengan helaian daun berjajar beriringan. Pada setiap pertemuan batang, terdapat bubil/katak berwarna cokelat kehitaman sebagai bahan perkembangbiakan tanaman.[1]

Bacaan Lainnya

Di akhir musim hujan, batangnya akan rebah dan mati, selanjutnya umbi porang akan istirahat (dorman), tidak mengadakan aktivitas pertumbuhan sepanjang musim kemarau. Pada musim hujan, umbi yang dorman di dalam tanah akan tumbuh tunas baru sehingga lama-kelamaan umbi semakin mengecil dan akan semakin membesar menjelang musim kemarau dan begitu selanjutnya.[2]

Tanaman porang yang telah berumur di atas tiga tahun, akan muncul bunga yang disangga tangkai bunga tunggal yang keluar tepat di pusat umbi. Tangkai bunga akan menjulur ke permukaan tanah, panjangnya bisa mencapai 0,5 meter sampai 1,5 meter. Permukaan tangkai bunga berwarna hijau segar dan berbau tidak enak. Dari bunga ini, akan menghasilkan biji-biji yang dapat digunakan sebagai benih/bibit.

Tumbuhan ini dikatakan berasal dari daerah tropis di Afrika Barat, kemudian menyebar ke arah timur melalui Kepulauan Andaman India, Myanmar, Thailand, China, Jepang, dan Indonesia (Sumatera, Jawa, Madura, Bali, dan NTB). Di dalam negeri, porang memiliki beberapa nama daerah seperti ponang (Jawa), kruwu, lorkong, labing, subegleres, subeg bali (Madura), acung, cocoanoray (Sunda), dan badur (Nusa Tenggara Barat).[3]

Salah satu sentra porang di Indonesia ada di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Hasil panen komoditas yang dibudidayakan di bawah tegakan kayu jati wilayah KPH Saradan itu telah diekspor untuk bahan kosmetik, mie, lem, agar-agar, dan sebagainya. Komoditas porang diekspor ke beberapa negara terutama Jepang dan Tiongkok. Saat ini, sekitar 400 hektare lahan di kawasan hutan jati dijadikan kebun porang.

Manfaat Porang

Kebun tanaman porang (sumber: mediaindonesia.com)
Kebun tanaman porang (sumber: mediaindonesia.com)
  • Sebagai bahan pembuatan lem yang ramah lingkungan.
  • Campuran pada pembuatan kertas agar kuat dan lemas.
  • Pengganti media tumbuh mikroba.
  • Glucomannan pada tanaman porang yang berbentuk gel dapat dimanfaatkan sebagai pengganti gel silikon yang sangat baik sebagai isolator listrik.
  • Bahan campuran pembuatan komponen pesawat terbang dan parasut.
  • Di Jepang, bahan makanan ini banyak disukai untuk mie shirataki atau konyaku.
  • Sebagai penjernih air.
  • Pengikat formulasi tablet.
  • Sebagai pengental sirup dan perekat pada es krim sehingga tidak mudah/tidak cepat meleleh.
  • Mengurangi kadar dalam darah dan memperlambat pengosongan dan mempercepat rasa kenyang sehingga cocok untuk makanan diet bagi penderita diabetes.
  • Porang merupakan serat yang secara alami dapat larut dalam air dan tembus cahaya serta bersifat seperti agar-agar dan tidak berbau sehingga dapat digunakan sebagai pengganti agar-agar.
  • Mengandung vitamin A dan B lebih tinggi dari kentang.
  • Kandungan karbohidratnya lebih dari 80 persen.
  • Bahan campuran pembuatan pengilap kain, perekat kertas, cat, kain katun dan wol, dan bahan imitasi yang memiliki sifat lebih baik dari amilum serta harganya lebih murah.
  • Pengganti gelatin sebagai bahan pembuat negatif film, isolator, dan seluloid karena sifatnya yang mirip selulosa. Sehingga dapat sebagai pengganti selulosa dalam film.
  • Larutan mannan jika dicampur dengan gliserin atau natrium hidroksida bisa dibuat bahan kedap air.
  • Mannan juga dipergunakan untuk menjernihkan air dan memurnikan bagian-bagian keloid yang terapung dalam industri bir, gula, minyak dan serat.
  • Porang dipakai industri tekstil dipakai sebagai pengganti kanji sehingga kain katun, linen, wol dan kain-kain dari bahan imitasi lebih mengilap.

Lalu, berapa harga porang per kg (kilogram) yang ditawarkan di pasaran saat ini?

Daftar Harga Porang per Kg

Ubi porang (sumber: tirto.id)
Ubi porang (sumber: tirto.id)
Varian Porang Kisaran Harga (Rp)
Porang basah 1 kilogram 2.200
Porang iris kering kering per kilo 22.000
Bibit tanaman porang 1 kg isi 50 bibit 10.000
Katak porang super 1 kg 50.000
Tepung Porang per kg 160.000
Bibit tanaman porang katak super per kg isi 150 bibit 15.000 – 50.000

Harga porang di pasaran terpantau mengalami perubahan hampir setiap tahun. Pada 2019, tercatat harga porang basah sekitar Rp4.000 per kilogram. Sedangkan untuk porang iris kering sekitar Rp35 ribuan per kg. Harga tersebut kemudian naik pada 2020, untuk porang basah dijual seharga Rp10 ribu hingga Rp13 ribuan per kg dan untuk porang kering naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2019 lalu yang sekitar Rp35 ribuan per kg.

Memasuki 2021, harga porang relatif tetap dibandingkan 2020 lalu. Namun, kenaikan harga terjadi pada bibit porang di pasaran. Misalnya, bibit porang katak yang semula dijual dengan harga Rp250 ribuan per kg, menjadi Rp305 ribu isi 150 bibit. Sedangkan untuk bibit porang 1 kg isi 50 yang awalnya ditawarkan seharga Rp35 ribu menjadi Rp45 ribu.

Sayangnya, pada 2022 rupanya harga porang basah, kering, dan juga bibitnya mengalami penurunan yang drastis jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Porang basah yang sebelumnya bisa mencapai belasan ribu rupiah, kini anjlok jadi Rp2.200 saja per kilo. Demikian pula dengan porang kering yang turun drastis dari Rp55 ribu – Rp65 ribu jadi Rp22 ribu saja per kg. Perlu diingat, harga tersebut dapat berbeda-beda di setiap wilayah.

[Update: Dian]

[1]Suroso.Strategi Pengembangan Tanaman Porang (Amorphophallus Oncophyllus) di Desa Kalirejo Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo DIY.Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

[2] Ibid.

[3]Dwiyono, K. 2009. Tanaman Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume) dan Beberapa Manfaatnya. Ilmu Budaya Vol. 29(16): 1523-1526.

Pos terkait