Manfaat dan Update Harga Minyak Nilam per Kg

Minyak nilam merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia. Memiliki banyak manfaat, seperti sebagai bahan baku kosmetik, bahan baku parfum, pembunuh serangga, hingga bermanfaat pula sebagai obat-obatan, minyak ini telah diekspor ke berbagai negara di dunia dengan harga mulai ratusan ribu per kilogram-nya.

Minyak nilam (sumber: suluh.id)
Minyak nilam (sumber: suluh.id)

Sekilas Tentang Minyak Nilam

Minyak nilam, atau istilah Inggrisnya, Patchouli oil, merupakan salah satu minyak atsiri, yang seperti namanya, dihasilkan dari pohon nilam (Pogostemon cablin). Tumbuhan ini sendiri merupakan keluarga labiatae, dan memiliki kekerabatan dengan lavender, mint, dan sage. Tumbuhan nilam berbentuk seperti semak lebat dengan batang kaku, mampu tumbuh mencapai 60 cm hingga satu meter, dan memiliki bunga kecil merah muda pucat.

Bacaan Lainnya

Nilam merupakan tanaman asli daerah tropis di Asia, dan kini secara luas dibudidayakan di China, India, , Indonesia, Mauritius, Filipina, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Di Tanah Air, nilam ditanam dengan luas tanam 9.600 meter persegi dengan produksi sebesar 2.100 ton minyak nilam per tahun. Amerika Serikat menjadi negara impor terbesar untuk minyak nilam dari Indonesia, disusul oleh Inggris, Prancis, Swiss, Jerman, Belanda, dan lainnya.

Sebelum Perang Dunia II, Indonesia mampu menghasilkan 80 sampai 90 persen minyak nilam yang hampir memenuhi kebutuhan dunia. Lebih dari 80 persen produksi minyak nilam berasal dari Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang sebagian besar hasilnya diekspor ke luar negeri. Daerah lain yang menghasilkan minyak nilam adalah Bengkulu, Lampung, beberapa daerah di Jawa, Jambi, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.

Di Indonesia, ada tiga jenis nilam yang paling banyak dibudidayakan, yakni Pogostemon heyneanus (nilam Jawa), Pogostemon hortensis (nilam sabun), dan Pogostemon cablin (nilam Aceh). Dari ketiga jenis nilam tersebut, yang paling dibudidayakan adalah Pogostemon cablin karena dikatakan sebagai varietas terbaik ditinjau dari segi mutu dan kadar minyaknya, sehingga minyak dari varietas inilah yang lebih diminati di pasar dunia atau dalam dunia perdagangan minyak atsiri.[1]

Tanaman ini telah lama dipakai secara umum sebagai obat-obatan Asia, terutama di China, India, dan Arab karena konon berkhasiat sebagai afrodisiak (obat kuat), penangkal stres, antiseptik, hingga meringankan sakit kepala dan demam. Sementara, minyak nilam digunakan untuk aromaterapi, minyak wangi, merawat kulit dengan cara meregenerasi kulit, hingga menghilangkan bekas eksim, jerawat, serta gigitan serangga.[2]

Cara Memanen Nilam

Tanaman nilam biasanya dipanen pada usia tujuh sampai sembilan bulan, dan bisa dipanen sekali lagi dalam rentang tiga sampai empat bulan berikutnya. Panen dilakukan ketika bagian bawah tumbuhan menguning dan harus dilakukan pada pagi atau sore hari. Pasalnya, jika panen dilakukan siang hari, kandungan minyaknya akan berkurang.

Nilam (sumber: islandthymesoap.com)
Nilam (sumber: islandthymesoap.com)

Ketika memanen tanaman ini, semua cabangnya harus digunting, terkecuali satu untuk merangsang pertumbuhan cabang baru. Nilam dipanen menggunakan sabit atau ani-ani. Jika menggunakan sabit, harus benar-benar tajam, karena kalau tumpul, seluruh tumbuhan nantinya akan terangkat dan tidak baik dalam penumbuhan tunas yang baru. Namun, jika menggunakan sabit, bisa menyebabkan batang dan daun tercampur sehingga kadar minyaknya berkurang.

Setelah dipanen, daun nilam sebaiknya dikeringkan dulu. Pada zaman dulu, masyarakat Indonesia mengeringkan daun nilam dengan cara menjemur menggunakan bambu hingga betul-betul kering dan beratnya kurang dari setengah dari berat semula. Daun nilam ini dihamparkan dalam jemuran dan dibolak-balik, antara lima sampai delapan jam. Kemudian, daun yang sudah layu diangin-anginkan di atas rak bambu. Waktu pengeringan sendiri sekitar tiga sampai empat hari, dan setelahnya, baru bisa disuling.

Cara Memperoleh Minyak Nilam

  • Direbus. Pertama-tama, daun dimasukkan ke dalam ketel berisi air, dan panaskan. Ketel harus terbuat dari bahan anti-karat seperti stainless steel, tembaga berlapis aluminium, dll. Dari proses ini, akan keluar uap yang dialirkan ke kondensor. Uap akan mengandung zat cair yang berisi campuran air dan minyak nilam dan barulah dilakukan pemisahan.
  • Dikukus. Mirip dengan cara pertama, tetapi antara daun dan minyak, dibuat pemisah. Daun nilam di atasnya, sedangkan air di bawahnya pada saat berada di ketel.
  • Penyulingan dengan cara uap. Untuk cara ini, diperlukan dua buah ketel, yang satu berisi air yang didihkan, sedangkan yang lain berbentuk silinder. Agar tidak kehilangan panas, ketel-ketel tersebut dibungkus zat penahan panas, seperti karung goni. Alat pendinginnya berupa bak pendingin yang terdapat pipa spiral dari stainless steel, dan berfungsi untuk mengubah zat tadi menjadi cairan. Kemudian ditampung, dan dipecah menjadi dua zat yang berlainan, yakni air dan uap, dan minyak nilam itu sendiri.

Setelah diperoleh minyak nilam, sebaiknya disimpan di dalam botol-botol berukuran kecil. Sementara, jika produksinya banyak, dapat dimasukkan ke dalam drum. Namun, yang perlu diingat, tempat penyimpanan harus bersih dari zat yang tercampur pada tempat penyimpanan. Drum sebaiknya dijemur dulu di bawah terik matahari agar zat yang menempel bisa menguap.

Manfaat Minyak Nilam

Ilustrasi: Manfaat Minyak Nilam (credit: naturallivingfamily)
Ilustrasi: Manfaat Minyak Nilam (credit: naturallivingfamily)
  • Minyak nilam dikatakan mengandung alkohol nilam (patchouli alcohol), kamper nilam (patchouli camphor), cadinene, benzaldehida, eugenol, dan cinnamic aldehyde. Di samping itu, di dalam minyak nilam juga terdapat zat patchouli alcohol (disingkat PA) yang teramat berguna pada dunia internasional. Minyak nilam yang baik adalah yang mengandung PA sekitar 30 persen.
  • Minyak nilam ini umumnya digunakan dalam aromaterapi karena sifat antidepresan yang dimilikinya. Menghirup minyak nilam disebutkan mampu mendorong pelepasan serotonin dan dopamine, hormon yang mengurangi perasaan marah dan kecemasan. Ini sebabnya kenapa minyak nilam sering digunakan dalam ritual berdoa atau meditasi.
  • Selain itu, minyak nilam juga disebutkan mampu menenangkan dalam tubuh. Dengan peradangan merupakan akar dari banyak penyakit, minyak nilam dapat mengatasi peradangan internal dan kondisi seperti arthritis dan gout, sekaligus mengatasi peradangan eksternal dalam infeksi kulit atau iritasi.
  • Untuk manfaat kesehatan lainnya, minyak nilam berguna mencegah infeksi karena bersifat antiseptik yang berarti melindungi luka pada kulit. Di samping itu, minyak ini juga membantu sistem metabolisme tubuh, merangsang hormon libido atau gairah seks, merangsang kontraksi otot sehingga mencegah rambut rontok atau kulit kendur, serta mengurangi insomnia.
  • Menurut sebuah penelitian,[3] minyak nilam, juga daun babadotan, bunga kenanga, dan daun rosemary, memiliki daya repelan yang cukup baik selama tiga jam terhadap nyamuk Aedes aegypti. Namun, dari keempat bahan tersebut, bunga kenanga memiliki kemampuan lebih baik, daya repelan mencapai 97,6 persen.

Harga Minyak Nilam

Harga minyak nilam di Indonesia cenderung bergerak fluktuatif. Pada bulan Mei 2017 lalu, harga minyak nilam di Provinsi Sulawesi Tenggara berkisar Rp340.000 per kilogram. Sementara, di bulan Februari 2017, harga minyak nilam di daerah Purbalingga, Jawa Tengah dipatok mulai Rp450.000 per kilogram. Di situs jual online, ada juga minyak nilam asal Sulawesi Tenggara yang ditawarkan dengan harga Rp550.000 per kilogram.

Kemudian, pada tahun 2019, harga minyak nilam Provinsi Sulawesi Tenggara berkisar Rp500.000 per kilogram. Sementara, harga minyak nilam di Medan dipatok mulai Rp600.000 per kilogram. Kemudian, harga minyak nilam di Makassar sebesar Rp533 ribu per 1 kg. Ada juga minyak nilam asal Sulawesi Tenggara yang ditawarkan dengan harga Rp500.000 per kilogram.

Sementara itu, saat ini, harga minyak nilam di Indonesia berada di kisaran Rp600 ribu sampai Rp700 ribuan per kg. Di Aceh Barat Daya misalnya, minyak nilam ditawarkan dengan harga berkisar Rp660 ribuan per kg di tingkat petani dan Rp700 ribuan per kg di tingkat penampung. Tidak jauh berbeda, di Touna, Sulawesi Tengah, minyak nilam dijual dengan harga Rp620 ribuan per kg.

[1] Putch, A. 2004. Potensi dan Kebijakan Pengembangan Nilam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal Perkembangan Teknologi, Vol. 1(2).

[2] Chevallier, A. 2001. Encyclopedia of Medical Plants. Italy: GRB Editrice.

[3] Shinta. 2012. Potensi Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon cablin B.), Daun Babadotan (Ageratum conyzoides L.), Bunga Kenanga (Cananga odorata hook F & Thoms) dan Daun Rosemarry (Rosmarinus officinalis L) sebagai Repelan terhadap Nyamuk Aedes aegypti L. Media Litbang Kesehatan, Vol. 22(2): 61-69.

Pos terkait