Kelebihan, Kelemahan dan Update Harga Sapi Belgian Blue

Sejak beberapa tahun lalu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mengembangbiakkan sapi berjenis Belgian Blue. Sapi satu ini disebut-sebut termasuk jenis sapi unggul dengan harga jual yang tinggi. Namun, sapi ini juga tidak terlepas dari kelemahan, termasuk dikatakan sering terjadi kesulitan saat melahirkan sehingga diperlukan tindakan sectio caesarea.

Sapi Belgian Blue - (YouTube: Technological Giants and Machines (TGM))
Sapi Belgian Blue – (YouTube: Technological Giants and Machines (TGM))

Merupakan sapi yang berasal dari Belgia Tengah, Belgia, sapi Belgian Blue adalah hasil proses panjang kawin silang dan “selective breeding” selama hampir 200 tahun dari pengembangan hasil “cross breeding” sapi Durham Shorthorn dari Inggris dan Friesian Holstein dari Belanda.[1] Dilansir dari Wikipedia, sapi Belgian blue juga dikenal sebagai ras de la Moyenne et Haute Belgique. Beberapa nama alternatif untuk jenis ini termasuk Belgian Blue-White, Belgian White and Blue Pied, Belgian White Blue, Blue, dan Blue Belgian.

Bacaan Lainnya

Sapi Belgian Blue pertama kali digunakan sebagai sapi perah dan sapi potong. Jenis daging sapi modern dikembangkan pada tahun 1950 oleh Profesor Hanset, yang bekerja di pusat inseminasi buatan di Provinsi Liege. Mutasi gen karakteristik breed dipertahankan melalui linebreeding ke titik ketika kondisinya sesuai dengan properti tetap pada keturunan sapi Belgian Blue. Pada tahun 1978, sapi tersebut diperkenalkan ke Amerika Serikat oleh Nick Tutt, seorang peternak dari Kanada Tengah yang berimigrasi ke Texas Barat dan menunjukkan ternaknya ke universitas di wilayah tersebut.

Secara umum, sapi Belgian Blue memiliki mutasi alami pada gen myostatin yang mengode protein, myostatin (“myo” artinya dan “statin” artinya berhenti). Myostatin adalah protein yang menghambat perkembangan otot. Mutasi ini juga mengganggu penumpukan lemak, menghasilkan daging yang tanpa lemak. Gen myostatin yang terpotong tidak dapat berfungsi dalam kapasitas normalnya, yang mengakibatkan pertumbuhan otot tanpa lemak yang dipercepat. Pertumbuhan otot terutama disebabkan oleh perubahan fisiologis pada sel otot hewan (serat) dari hipertrofi menjadi mode pertumbuhan hiperplasia.

Jenis pertumbuhan khusus ini terlihat pada awal janin dari kandungan, yang menghasilkan anak sapi yang lahir dengan jumlah serat otot dua kali lebih banyak saat lahir daripada anak sapi tanpa mutasi gen myostatin. Selain itu, berat lahir anak sapi Belgian Blue berotot ganda yang baru lahir secara signifikan lebih besar daripada anak sapi normal.

Nilai dari Belgian Blue berotot ganda adalah karena karakteristik karkas yang unggul. Namun, dengan menurunnya kadar lemak, maka marbling daging menurun, yang berarti keempukan daging berkurang. Sebaliknya, kelembutan daging sapi Belgian Blue dianggap sama empuknya karena terdapat banyak serat otot yang lebih kecil.

Ciri Sapi Belgian Blue

Dilansir dari website Balai Inseminasi Buatan Lembang, sapi Belgian Blue adalah hewan berukuran besar dengan otot bulat pada bahu, punggung, pinggang, dan pantat yang menonjol. Bagian punggung belakang sapi ini berbentuk lurus, pantat miring, buntut ekor menonjol, dan punya kulit yang baik. Ia memiliki kaki yang kecil, tetapi kuat berjalan dengan mudah. Warnanya dapat berwarna putih, hitam atau kombinasi, warna merah bisa muncul dalam beberapa genotype, dengan temperamennya yang lebih tenang.

Berat pejantan dewasa berkisar antara 1.100  kg sampai 1.250 kg, tinggi sekitar 1,45 m hingga 1,50 m, sedangkan sapi Belgian Blue betina dapat mencapai berat 850 kg sampai 900 kg, dengan tinggi dapat melebihi 1,40 m. Belgian Blue tidak dilahirkan dengan otot yang ekstrem, tetapi mulai tumbuh otot pada usia 4 minggu hingga 6 minggu.

Seperti disinggung di atas, sapi Belgian Blue terkenal dengan ototnya yang luar biasa, yang biasa disebut “double muscling”. Persentase karkas sapi Belgian Blue diklaim mengalahkan semua jenis karkas bangsa sapi lainnya (hingga 80%). Ketika digunakan dalam program kawin silang dengan sapi perah atau pedaging bangsa lain, sapi Belgian Blue mampu menghasilkan karkas 5& hingga 7% lebih tinggi dibandingkan bangsa murninya.

Sapi Belgian Blue - (www.zarebasystems.com)
Sapi Belgian Blue – (www.zarebasystems.com)

Kelebihan Sapi Belgian Blue

  • Kemudahan untuk beranak.
  • Periode kehamilan pendek.
  • Mobilitas dan struktur tubuh yang baik.
  • Temperamen yang sangat baik.
  • Perkembangan otot yang tinggi.
  • Tingkat adaptasi yang tinggi.
  • Konformasi ukuran tubuh yang baik.
  • Feed efficiency yang tinggi untuk penggemukan.
  • Fasilitas untuk pedet berkembang biak.
  • Rata-rata usia beranak pertama 32 bulan dengan rata-rata lama kebuntingan 13 bulan.
  • Karkas sapi jenis ini sangat baik, yaitu persentase karkasnya tinggi (75% sampai 80%).
  • Kualitas daging lembut dan rendah kolesterol (± 45 mg per 100 gram),
  • Memiliki kandungan tinggi protein, vitamin B3, vitamin B12, dan zat besi.

Hingga saat ini, sapi Belgian Blue di Indonesia saat ini masih dalam tahap perkembangan, yang pertama kali dilakukan pada tahun 2018 lalu. Beberapa pedet atau anakan sapi yang baru lahir pada tahun 2020 (dinamakan Gatotkaca dan Srikandi) terus dikembangbiakkan agar tumbuh menjadi sapi dewasa yang sehat.

Pada tahun 2021 kemarin, sapi Belgian Blue mulai dikembangkan di Lamongan, dengan inseminasi diberikan pada sapi peranakan limousin. Menurut UPT Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Provinsi Jatim, untuk mendapatkan peranakan Belgian Blue murni dibutuhkan proses sekitar 4 hingga 5 tahun. Jika yang lahir betina, akan dipelihara serta dikawinkan lagi dengan sapi Belgian Blue dalam 3 sampai  4 kali proses.

Harga Sapi Belgian Blue

Karena masih dalam tahap pengembangan, belum diketahui secara pasti berapa harga sapi Belgian Blue jika nantinya dijual ke pasaran. Namun, melansir dari berbagai sumber, sapi Belgian Blue yang baru lahir dihargai Rp10 jutaan per ekor. Sementara itu, harga satu tetes sperma sapi tersebut mencapai angka Rp15 jutaan. Dengan asumsi empat kali suntikan sperma agar bisa berhasil, maka berarti membutuhkan biaya Rp60 jutaan.

Meski relatif mahal, kabarnya satu ekor sapi Belgian Blue yang baru lahir akan mempunyai berat 56 kg dan berpotensi untuk tumbuh hingga bobotnya mencapai 2 ton. Dengan modal yang bisa dibilang tidak untuk menghasilkan sapi tersebut, nantinya Kementan akan berupaya untuk memasarkan daging sapi ini dengan harga yang tidak jauh berbeda dari harga sapi lainnya.

Kelemahan Sapi Belgian Blue

Dikatakan termasuk jenis dengan kualitas unggul, ternyata sapi Belgian Blue juga tidak luput dari sejumlah kelemahan. Dilansir dari situs resmi Kementan, salah satu kelemahannya adalah sering terjadi kesulitan melahirkan dan memerlukan tindakan sectio caesarea (SC) pada anak TE, sehingga membutuhkan manajemen pemeliharaan dan pakan untuk mendukung metabolisme tubuhnya agar pertumbuhan otot dapat berkembang secara normal.

Selain masalah kendala pada pernapasan dan kelahiran, masalah pemeriksaan kebuntingan dengan manual juga menjadi kendala. Hanya saja, sejauh ini sudah diberikan mesin Ultrasonography (USG) yang dinilai berguna untuk melakukan cek kebuntingan sapi, karena selama ini masih dilakukan secara manual.

Tingkat penumpukan lemak yang lebih lambat juga menyebabkan penyembelihan tertunda dalam banyak kasus, yang berarti peningkatan biaya pemeliharaan pada hewan tersebut. Sapi Belgian Blue juga membutuhkan manajemen yang lebih terampil dan tidak tumbuh subur di lingkungan yang keras. Untuk alasan ini dan lainnya, efisiensi produksi breed secara keseluruhan masih belum jelas.

(Panca)

[1] Arfin, C. M. 2018. Kamus & Rumus Peternakan dan Hewan. Jakarta: Gita Pustaka, hlm 30.

Pos terkait