Bagi Anda, terutama ibu-ibu rumah tangga, pasti sudah tidak asing lagi dengan mentega. Ini adalah salah satu bahan dapur yang bisa digunakan untuk membuat berbagai kue atau menumis makanan. Meski sudah banyak merk mentega yang beredar di pasaran, sebagian wanita tetap memilih mentega kiloan. Pasalnya, harga mentega kiloan diklaim cenderung lebih murah.
Dilansir dari Wikipedia, mentega dikatakan sebagai produk susu, dibuat dengan mengaduk krim yang diperoleh dari susu. Diambil dari bahasa Portugis, manteiga, mentega ini adalah emulsi air-dalam-minyak, kebalikan dari krim. Mentega tetap padat pada saat didinginkan, tetapi meleleh secara konsisten pada suhu ruangan atau suhu kamar.
Masih menurut sumber yang sama, bahan dasar untuk membuat mentega adalah krim susu. Krim susu adalah lapisan paling atas dari susu yang terbentuk jika didiamkan selama beberapa hari di dalam kulkas. Krim ini dipisahkan dari lapisan bawah susu atau skim. Mentega dibuat dengan cara mengaduk (butter churning) krim susu menggunakan alat pengaduk mentega sampai berbentuk padat.
Krim susu nantinya terpisah menjadi bagian lemak yang padat dan bagian cair (air) setelah proses pengadukan (churning) dengan menggunakan alat yang bernama churn. Cairan yang terpisah dari mentega selama proses pengadukan itu dinamakan buttermilk (susu mentega). Mentega kemudian dipadatkan dan dicetak sesuai selera dengan menggunakan cetakan.
Mentega ini selanjutnya dapat pula diolah menjadi ghee atau minyak samin dengan cara memanaskan mentega dengan menggunakan nyala api kecil sampai terbentuk warna kuning emas. Cairan yang terbentuk dipisahkan dari pengotor yang berupa padatan. Minyak samin sendiri merupakan salah satu tradisi kawasan Asia Selatan (India dan sekitarnya).
Perbedaan Mentega dan Margarin
Dalam dunia kuliner, seperti dilansir Kompas, keberadaan mentega atau margarin tidak dimungkiri selalu lekat. Hal itu misalnya dalam pembuatan kue atau bahkan pengganti minyak goreng untuk menumis. Meski kerap digunakan dalam dunia memasak, kedua bahan tersebut memiliki perbedaan, yang sayangnya sering dianggap sama oleh kebanyakan orang.
Dikutip dari The Kitchn, cara mudah untuk membedakan mentega dengan margarin adalah melalui warnanya. Margarin memiliki warna kuning yang lebih pekat, sedangkan mentega memiliki warna kuning yang lebih pucat. Meski demikian, bagi sebagian orang, warna kuning pada kedua bahan ini memang cenderung sama.
Perbedaan lainnya antara mentega dengan margarin adalah aroma yang dikeluarkan. Jika dihirup, mentega cenderung mengeluarkan aroma harum yang lebih menyengat dibandingkan margarin. Jika sebuah adonan kue menggunakan mentega, maka wangi harum mentega akan keluar dari kue yang selesai dipanggang, sedangkan aroma dari margarin tidak begitu keluar.
Kandungan dua produk ini juga berbeda. Mentega, seperti dijelaskan di atas, terbuat dari susu atau krim. Proses pembuatannya adalah dengan cara memisahkan lemak susu dari buttermilk. Mentega yang paling sering kita gunakan adalah mentega yang terbuat dari susu sapi, meski ada juga mentega yang terbuat dari susu domba, susu kambing, atau susu kerbau.
Sementara itu, margarin adalah produk yang tidak terbuat dari susu, melainkan dari nabati. Awalnya, pada tahun 1800-an silam, margarin sebagai pengganti mentega dibuat dari lemak hewani. Namun kini, kebanyakan margarin dibuat dari bahan-bahan seperti minyak sayur, air, garam, dan emulsifier. Tetapi, beberapa produk margarin masih menggunakan susu sebagai salah satu bahan utamanya.
Karena terbuat dari lemak hewani, kandungan kolesterol dan lemak jenuh pada mentega cenderung lebih tinggi daripada margarin. Namun, untuk produk mentega oles, seperti dikutip Kumparan, memiliki kalori dan lemak yang lebih rendah. Mentega yang biasa dijual secara komersial di AS mengandung sekitar 80 persen lemak.
Sama seperti mentega, margarin oles juga mengandung lemak yang lebih rendah sekitar 10 hingga 90 persen. Tinggi rendahnya lemak pada margarin ini tergantung pada kandungan lemak yang berasal dari minyak sayur. Semakin rendah kandungan lemak pada margarin, maka semakin banyak kandungan air yang terdapat pada margarin yang bersangkutan. Dengan demikian, kandungan kolesterol dan minyak jenuh pada margarin jauh lebih rendah daripada mentega.
Bahan pembuat yang berbeda juga menyebabkan tekstur antara mentega dan margarine juga berbeda. Tekstur mentega cenderung lebih keras daripada margarin yang lembek. Margarin lebih cocok untuk dijadikan bahan membuat kue yang bertekstur lebih keras, seperti kukis, karena kandungan air yang cukup tinggi. Sementara, mentega dikatakan pas untuk semua olahan kue dan roti.
Menurut Pastry Alliance, perbedaan lain antara mentega dan margarin adalah pada tingkat ketahanan. Mentega dikatakan lebih mudah meleleh dibandingkan margarin. Pada suhu 30 derajat Celcius, mentega sudah meleleh, sedangkan margarin cenderung lebih bisa bertahan sampai suhu 35 derajat Celcius.
Di pasaran sendiri, tidak sulit menemukan produk mentega dan margarin. Pasalnya, sudah banyak perusahaan yang meluncurkan produk mentega atau margarin dengan berbagai merk. Beberapa brand yang cukup populer di Tanah Air antara lain Blue Band, Filma, Crisco, Palmia, Amanda, Malinda, Wooden Spoon, Spectrum, hingga Bake Master.
Namun, bagi mereka yang ingin lebih berhemat, mentega kiloan bisa menjadi alternatif menarik mendapatkan produk yang berkualitas. Pasalnya, harga mentega kiloan relatif lebih murah, meski hanya dikemas โseadanya’ (biasanya cuma dengan bungkus plastik). Berikut info perbandingan harga mentega kiloan yang berlaku antara tahun lalu dan saat ini di pasaran.
Harga Mentega Kiloan
Merk & Kemasan Mentega Kiloan | Harga Sebelumnya | Harga Sekarang |
Mentega Simas 1 kg | Rp17.000 | Rp22.000 |
Mentega Palmia 1 kg | โ | Rp24.000 |
Mentega Putih Amanda 1 kg | Rp21.000 | Rp28.000 |
Mentega Putih 1 kg | Rp28.000 | Rp28.000 |
Mentega Menara 1 kg | Rp28.950 | Rp31.500 |
Mentega Blue Band 1 kg | Rp31.000 | Rp37.000 |
Mentega Mother Choice 1 kg | โ | Rp53.000 |
Informasi harga mentega kiloan di atas telah kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs jual beli online. Berdasarkan tabel tersebut, harga mentega kiloan di pasaran saat ini cenderung naik. Meski begitu, harga produk tidak terikat karena dapat berubah sewaktu-waktu, tergantung kebijakan pihak penjual. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, Anda bisa datang langsung ke pasar tradisional atau swalayan terdekat di kota Anda.
[Update: Ditta]