
Obat untuk Tukak Lambung
- Antibiotik, digunakan untuk mengatasi tukak lambung akibat bakteri H. pylori. Amoxicillin,, metronidazole, dan clarithromycin adalah contoh antibiotik yang biasanya diresepkan oleh dokter. Pasien akan diperiksa kembali untuk melihat keberadaan bakteri H. pylori empat minggu setelah pengobatan dengan kombinasi antibiotik ini selesai.
- Penghambat pompa proton, digunakan untuk tukak lambung akibat obat anti-inflamasi non-steroid. Obat ini akan mengurangi kadar asam lambung dengan menghalangi kinerja sel-sel yang memproduksi asam lambung. Lansoprazole, omeprazole, dan pantoprazole adalah jenis penghambat pompa proton yang sering digunakan.
- Obat penghambat reseptor H2. Fungsi obat ini sama dengan penghambat pompa proton, yaitu menurunkan kadar asam lambung. Obat ini dapat mengatasi tukak lambung dan mempercepat kesembuhan.
- Antasida dan alginat. Antasida akan menetralkan asam lambung untuk waktu singkat, sedangkan alginat akan melindungi dinding lambung. Karena itu, kedua obat ini diberikan untuk mengurangi rasa nyeri secara cepat sebelum obat-obatan lainnya mulai bekerja. Kendati demikian, umumnya antasida tidak digunakan untuk mengatasi tukak lambung.
- Obat yang melindungi dinding lambung dan usus halus, seperti sukralfat dan misoprostol.

Indikasi Inpepsa
Inpepsa, dilansir dari berbagai sumber, adalah obat berbentuk sirup dengan kandungan sucralfate yang digunakan untuk pengobatan pada tukak lambung dan usus, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Meskipun obat ini membantu mengatasi masalah terkait naiknya asam lambung, namun Inpepsa tidak bekerja meredakan nyeri yang biasanya dialami ketika masalah lambung terjadi. Penggunaan Inpepsa untuk mengatasi tukak lambung tidak lain karena kandungan sucralfate di dalamnya. Ini adalah agen sitoprotektif, obat saluran pencernaan yang digunakan secara oral, terutama untuk mengobati ulkus duodenum aktif. Obat ini adalah suatu senyawa kompleks aluminium hidroksida dan sukrosa sulfat yang berfungsi sebagai antasida minimal. Sucralfate bekerja pada lingkungan asam, bereaksi dengan asam klorida dalam lambung untuk membentuk kompleks kental seperti pasta yang bertindak sebagai penyangga asam selama 6 sampai 8 jam.Dosis Inpepsa (Dewasa)
- Peptic ulcer (luka peptik), 1 gram (10 ml) empat kali sehari selama 4 sampai 8 minggu hingga 12 minggu jika dibutuhkan.
- Tukak profilaksis, 1 gam (10 ml) dua kali sehari secara oral pada perut kosong.
- Penyakit maag, 1 gram (10 ml) empat kali sehari secara oral pada perut kosong.
- GERD, 1 gram (10 ml) empat kali sehari secara oral pada perut kosong.
- Stomatitis, 1 gram (10 ml) sebagai suspensi empat kali sehari.
- Hyperphosphatemia gagal ginjal, 1 gram (10 ml) dua kali sehari secara oral pada perut kosong.

Efek Samping Inpepsa
Setiap obat tentu berpotensi menimbulkan efek samping, tidak terkecuali Inpepsa. Ketika mengonsumsi obat yang satu ini, efek samping yang mungkin muncul adalah mengantuk, gangguan pencernaan (mual, diare, sembelit), sakit kepala, sakit kepala berputar-putar atau vertigo, gangguan kulit seperti pruritus, dan reaksi alergi. Di samping itu, obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap sucralfate atau bahan lain yang terkandung di dalamnya. Keamanan obat ini untuk ibu hamil masuk dalam kategori B menurut FDA (Food and Drug Administration), yang artinya mungkin berisiko bagi perempuan mengandung. Sementara itu, penggunaan untuk ibu menyusui sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter.Harga Inpepsa
| Kemasan Inpepsa | Harga |
| Inpepsa 100 ml | Rp101.639 |
| Inpepsa 200 ml | Rp145.199 |
Kategori: Kesehatan
Tag: apotek, asam, dosis, gejala, lambung, nyeri, obat, sakit, tukak