Indonesia menawarkan beragam jenis buncis yang tersebar hampir di seluruh pelosok Nusantara. Meski bukan tanaman asli lokal, tetapi buncis menjadi sayuran yang digemari karena punya kandungan vitamin cukup lengkap. Anda dapat membeli buncis sesuai kebutuhan di pasar dengan harga mulai belasan hingga puluhan ribu rupiah per kg, tergantung tempat pembelian.
Buncis atau dikenal dengan nama Latin Phaseolus vulgaris L. diperkenalkan pertama kali di Meksiko Tengah dan Amerika Selatan. Penyebarluasan tanaman buncis dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad 16. Daerah pusat penyebaran dimulai di inggris pada 1594, yang kemudian menyebar ke negara-negara Eropa, Afrika, sampai ke Indonesia. Tumbuhan buncis juga dibudidayakan di Indonesia dalam dua jenis, yakni buncis dengan pohon tegak dan buncis dengan pohon melilit.
Pembudidayaan tanaman buncis di Indonesia telah meluas. Tahun 1961-1967, luas areal penanaman buncis di Indonesia sekitar 3.200 hektar, kemudian tahun 1969-1970 sudah mencapai 20.000 hektar, dan tahun 1991 meningkat menjadi 79.254 hektar dengan total produksi 168.829 ton. Daerah yang sejak lama menjadi sentra penanaman buncis yaitu Kotabatu (Bogor), Pangalengan (Pangalengan) dan Lembang (Bandung), dan Cipanas (Cianjur).
Bentuk Morfologi Buncis
- Jenis akar buncis di antaranya serabut dan tunggang.
- Batang buncis berbentuk bulat dengan diameter kecil hanya beberapa milimeter.
- Daun buncis berbentuk bulat lonjong dengan ujung runcing dan tepi daun rata.
- Bunga buncis berbentuk panjang dengan ukuran 1,3 cm dan lebar 0,4 cm.
- Biji buncis memiliki warna beragam tergantung jenis.
Tanaman buncis adalah salah satu tanaman yang tidak terlalu sulit untuk dibudidayakan di Indonesia, tetapi faktor iklim menjadi hal utama yang perlu diperhatikan guna meningkatkan hasil panen. Di Indonesia sendiri, sudah ada banyak jenis buncis yang telah dibudidayakan dan berikut beberapa di antaranya.
Jenis dan Ciri Buncis
- Buncis lokal Surakarta, buah polongnya berwarna hijau cerah dengan bentuk biji bulat, tetapi setelah tua akan berwarna hitam.
- Buncis lokal Bandung, ukuran buncis ini terbilang cukup panjang dengan warna hijau muda, tetapi setelah tua polong buncis akan berubah warna menjadi putih.
- Buncis kopak, polongnya berbentuk pipih, setelah tua, biji buncis akan berwarna putih.
- Buncis Hawaiian Wonder, berukuran lebih besar dibandingkan buncis lainnya dengan warna lebih muda, sedangkan warna biji keabu-abuan.
- Buncis Kasender, polong buncis ini berukuran panjang dan berbentuk lurus, setelah tua biji akan berwarna cokelat muda.
- Buncis Hawkesbury Wonder, berbentuk pipih dengan ukuran biji paling besar dibandingkan jenis lainnya.[1]
Buncis menjadi salah satu sumber vitamin A, C, dan B kompleks bagi tubuh. Selain vitamin, buncis juga memiliki kandungan mineral Fe, K, dan P, serta kaya akan kandungan protein. Serat dalam buncis juga bermanfaat untuk mencegah kanker usus, tekanan darah tinggi, dan konstipasi. Banyaknya manfaat mengonsumsi buncis, membuat permintaan sayuran ini cenderung tinggi di pasaran. Berikut informasi harga terbaru buncis lokal saat ini.
Harga Buncis Lokal
Jenis Buncis | Harga |
Buncis Conventional | Rp24.500 per kg |
Buncis Utuh Kualitas Super | Rp27.000 per kg |
Buncis Lokal | Rp29.800 per kg |
Buncis Baby | Rp31.700 per kg |
Baby buncis organik | Rp50.000 per kg |
Buncis (Kupas) kacang Putih | Rp87.500 per kg |
Buncis (Kupas) Kacang Merah | Rp105.000 per kg |
Informasi harga di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs jual beli online. Apabila dibandingkan penawaran sebelumnya, harga buncis saat ini terpantau mengalami kenaikan. Harga baby buncis misalnya, semula Rp26.300 per kg dan sekarang menjadi Rp31.700 per kg, sedangkan harga buncis (kupas) kacang merah naik dari Rp88 ribu menjadi Rp105 ribu per kg.
Anda dapat membeli buncis lanjaran atau kupas di pasar tradisional dengan harga lebih murah karena langsung dari petani. Selain itu, di supermarket juga tersedia buncis fresh dalam kemasan box dengan berat sekitar 100 gr. Saat ini, Anda juga dapat membeli sayuran secara online dengan harga bersaing.
Sebelum membeli, pastikan buncis Anda masih segar dan berkualitas. Untuk menentukan buncis tersebut masih segar, Anda dapat mengamati permukaan luar dan warnanya. Hindari memilih buncis dengan permukaan luar tampak bintik kuning kecokelatan karena menjadi tanda bahwa buncis buruk kualitasnya.
Kebiasaan lain yang perlu dihindari yakni memilih buncis dengan ukuran panjang. Pasalnya, buncis dengan ukuran yang terlalu panjang cenderung memiliki kulit dan biji yang tebal, sehingga lebih berserabut dan bertekstur keras. Perlu diingat, buncis berkualitas memiliki kulit yang halus, kencang, dan tidak kering. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan kembali buncis yang akan dibeli.
[Update: Panca]
[1] Aidah, Siti Nur. 2020. Ensiklopedi Buncis. Jakarta: KBM Indonesia, hlm. 9.