Harga Bibit Pohon Jati per Batang dan Paket

Dari sekian jenis kayu yang ada di Indonesia, yang paling populer adalah kayu jati. Pasalnya, kayu jati tahan lama, dapat digunakan untuk tujuan kayu pertukangan, memiliki penampakan yang baik, kembang susut sedikit, mudah dikerjakan, serta memiliki kemampuan menahan beban dengan baik.^[1] Tidak heran meski mahal, permintaan kayu ini tetap tinggi. Nah, apabila juga ingin berbisnis kayu jati dan kebetulan punya lahan cukup luas, Anda dapat membudidayakan kayu tersebut. Sebelumnya, Anda bisa membeli bibit pohonnya terlebih dahulu dengan harga yang ternyata sangat terjangkau.

Ciri Pohon Jati

Di dunia global, pohon jati lebih dikenal dengan nama teak. Kata tersebut berasal dari kata ‘thekku’ dalam bahasa Malayalam, bahasa di negara bagian Kerala yang berada di India Selatan. Sementara itu, nama ilmiahnya adalah Tectona grandis. Pohon ini termasuk dalam kingdom plantae dan famili Verbenaceae yang merupakan salah satu dari bagian ordo Verbenales.

Secara umum, pohon jati punya batang yang bulat dan lurus dan mampu mencapai ketinggian 40 meter. Pada daerah yang normal, ketinggian pohon jati berkisar 30 sampai 40 meter, dengan diameter batang sekitar 1,8 sampai 2,4 meter. Batang monopodial (hanya memiliki satu batang pokok) ini punya tipe pencabangan arah agak ke atas dengan batang bebas cabang 15 sampai 20 meter. Sementara itu, pada daerah kering dan berbatu, pohon jati cenderung punya cabang yang rendah, dengan ketinggian sekitar 15 sampai 20 meter dan diameter hanya 50 cm.^[2]

Untuk daunnya, tanaman jati mempunyai daun dengan tajuk tidak beraturan dan terpasang agak rendah di tegakan-tegakan yang kurang rapat. Jenis daun tanaman jati adalah tunggal dengan duduk daun berseling dan tersebar.^[3] Daunnya berbentuk bulat telur terbalik, berukuran besar (sekitar 60 sampai 70 cm x 80 sampai 100 cm), dan berhadapan dengan tangkai yang amat pohon.

Sementara itu, bunga tanaman jati berjenis majemuk, yang terdapat di dalam malai besar berukuran 40 cm x 40 cm atau lebih besar. Bunganya diisi beberapa ratus kuntum yang tersusun di dalam anak payung menggarpu. Pembungaan pertama dimulai pada tahun kedua sampai keempat pada pohon yang dikembangkan dengan pembibitan atau biji. Pembungaan biasanya terjadi tiap tahun pada awal musim penghujan, kisaran Oktober sampai Juni.

Kualitas Kayu Jati

Hasil utama dari pohon jati tentu saja kayunya. Kayu jati, baik yang lokal maupun yang dikembangkan Perhutani, termasuk kategori kayu kelas satu. Kayu jati lokal sendiri adalah kayu yang berasal dari pohon jati yang tumbuh dari hasil budidaya pada lahan masyarakat atau tumbuh secara alami di hutan liar yang terletak di luar kawasan hutan negara, kerap pula disebut kayu jati rakyat.

Seperti disampaikan di atas, kayu jati adalah salah satu primadona. Pasalnya, kayu jati merupakan kayu yang mempunyai kekuatan, keawetan, halus, dan keindahan yang baik. Kayu jati sangat tahan terhadap serangan rayap. Walau kuat, kayu jati ternyata cukup mudah dipotong dan dikerjakan sehingga disukai untuk dijadikan furniture, perabot, interior rumah, hiasan, kerajinan, hingga ukir-ukiran. Selain itu, kayu jati tidak mudah berubah oleh perubahan cuaca, membuatnya kerap digunakan sebagai bahan dek pelabuhan, bantalan rel, jembatan, kapal, dan rumah.

Dengan segala kelebihannya tersebut, kayu jati menjadi salah satu kayu komersial yang punya nilai ekonomis yang tinggi. Permintaan kayu jati terus meningkat, termasuk permintaan dalam bentuk olahan, seperti kayu lapis. Biasanya, kayu jati memang dijual dalam bentuk log atau gelondongan, tetapi ada juga yang sudah berbentuk potongan atau gergajian.

Nah, apabila Anda juga tertarik berbisnis kayu jati, tidak ada salahnya untuk membudidayakan tanaman tersebut. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkannya adalah dengan menanam bibitnya. Tidak sulit mendapatkan bibit tanaman jati karena sudah dijual bebas di pasaran, bahkan lewat sejumlah situs e-commerce. Lalu, berapa bibit pohon jati saat ini?