Update Harga Atap UPVC per Meter (Semua Merk)

Genteng tetap menjadi material yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia untuk atap rumah mereka. Namun, seiring waktu, keberadaan bahan ini mulai digeser bahan lain seperti galvalum, beton, bitumen, hingga UPVC. Nah, khusus jenis yang terakhir, model ini dikatakan memiliki keunggulan mampu menyerap panas dengan baik sehingga membuat ruangan di dalam hunian menjadi sejuk dan dingin. Sudah tersedia dalam berbagai warna dan , harga atap UPVC rata-rata ratusan ribu rupiah per meter.

UPVC (sumber: xingfaroof.com)
UPVC (sumber: xingfaroof.com)

Secara umum, struktur bangunan terdiri atas pondasi, dinding, kolom, lantai, dan kuda-kuda atap.[1] Struktur sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yakni sub struktur atau struktur bagian bawah berupa landasan utama berdirinya sebuah bangunan dan upper struktur atau struktur atas.[2] Nah, atap, bersama dengan kolom, balok pemikul, dan rangka, merupakan bagian dari struktur atas.

Bacaan Lainnya

Prinsip dasar atap sama dengan dinding, yakni konstruksi yang menjadi bangunan atau penutup bangunan, yang berguna menahan panas dan dingin dari lingkungan luar bangunan, khususnya untuk daerah tropis lembap.[3] Selain sebagai pelindung dari panas dan hujan, atap adalah bagian bangunan yang merupakan mahkota untuk menambah keindahan hunian.

Secara umum, konstruksi atap dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah rangka atap atau biasa disebut kuda-kuda, yakni bagian yang memberikan pada atap dan sekaligus berfungsi sebagai pendukung utama penutup atap. Konstruksi kuda-kuda ini dapat dibuat dari rangka kayu, beton, baja, atau baja ringan (galvalum).

Bagian kedua adalah penutup atap, yakni bagian yang menjadi pelindung bangunan dari kondisi lingkungan luar, seperti panas, cahaya langsung matahari, udara dingin, dan hujan.[4] Karena fungsinya untuk melindungi, bahan untuk penutup atap harus tidak mudah rusak oleh pengaruh panas, hujan, dan angin. Biasanya, material yang kerap dipakai adalah genteng, sirap, dan asbes gelombang.

Apa Itu UPVC?

Selain bahan-bahan tersebut, sekarang ada banyak alternatif lainnya sebagai atap rumah, salah satunya UPVC. Merupakan singkatan dari unplasticized polyvinyl chloride, ini adalah material turunan dari plastik yang mengalami proses tertentu sehingga sifat lentur atau plastiknya dihilangkan. Hasil akhir material tersebut menjadi keras dan kemudian aplikasikan untuk berbagai macam bidang industri, misalnya saja sebagai bahan bangunan untuk pintu dan jendela.

Menurut sebuah studi,[5] UPVC dan aluminium adalah material yang baik untuk kusen pada jendela rumah susun. Walaupun harganya memang relatif mahal, masa penggunaan kusen dengan material-material ini diklaim dapat mencapai usia ratusan tahun. Dengan pembuatan secara massal, penekanan harga kusen aluminium atau UPVC dapat menjadi argumentasi dipilihnya bahan-bahan tersebut.

Material UPVC memiliki keunggulan dibanding dengan bahan lainnya, dengan tingkat kekedapannya mampu meminimalkan suara bising dari luar sehingga membuat penghuni rumah merasa nyaman dan tenang di dalam ruangan. Produk ini pun diklaim tahan terhadap rayap, tahan terhadap segala cuaca, dan masih banyak lagi spesifikasi lainnya yang membuat masyarakat memilih produk berbahan UPVC.

Kelebihan UPVC

Atap UPVC terpasang (sumber: technoroof.in)
Atap UPVC terpasang (sumber: technoroof.in)
  • Ramah lingkungan. Proses pembuatan bahan UPVC diklaim sangat menghemat energi dibandingkan dengan bahan lain seperti aluminium dan kayu. Selain ini berarti emisi gas rumah hijau yang dilepaskan jauh lebih sedikit, tingkat konsumsi hutan juga diperlambat karena UPVC telah dikenal sebagai alternatif kayu.
  • Daur ulang. UPVC juga ramah lingkungan karena dapat sepenuhnya didaur ulang dan digunakan kembali untuk produksi profil UPVC.
  • Proteksi terhadap api. UPVC memiliki proteksi atau perlindungan terhadap api, bahan profil yang khusus dibuat untuk menghambat menjalarnya api.
  • Bebas perawatan. UPVC tidak memerlukan pengecatan, karena permukaan UPVC yang sangat halus dan tidak berpori, sehingga mudah untuk dibersihkan dan tidak perlu perawatan khusus.
  • Anti rayap. UPVC disebut-sebut tahan terhadap rayap dan tidak mengundang rayap. Tidak seperti bahan alternatif lainnya seperti kayu yang mudah dimakan rayap.
  • . Material UPVC telah dirancang untuk tahan terhadap angin kencang, bahkan diklaim tahan badai sekalipun untuk memastikan kinerja yang kuat.
  • Anti bocor. Bahan UPVC dirancang khusus dengan lubang air yang berfungsi mencegah kebocoran air ke sisi dalam rumah. Fungsi ini sangat cocok bagi Indonesia yang sering mengalami musim hujan.
  • Tahan terhadap cuaca. UPVC diklaim telah teruji untuk cuaca tropis yang ekstrem, dengan umur yang luar biasa menandingi umur bangunan Anda, serta tahan terhadap suhu panas dan UV.

Kelebihan Atap UPVC

Karena berbagai kelebihan tersebut, UPVC sekarang tidak hanya digunakan sebagai material untuk jendela dan pintu. Saat ini, sudah banyak produsen yang memakai bahan ini untuk pembuatan atap rumah. Berbeda dengan material PVC yang lentur dan fleksibel, maka UPVC memiliki karakter yang lebih kaku dan kokoh.

Salah satu kelebihan utama mengapa atap UPVC semakin dilirik konsumen adalah karena kemampuannya yang mampu meredam panas. UPVC dikatakan dapat mengurangi konduktivitas panas dan menyediakan insulasi suara yang mengurangi gema di dalam bangunan dan sewaktu hujan turun dengan lebat.[6]

Dikutip dari Bildeco, UPVC juga terbuat dari 50 persen chlorine (garam) sehingga tidak mudah terbakar atau menyebarkan api. Atap ini pun diklaim mampu menahan beban hingga setengah ton per meter persegi sehingga awet dan tahan lama. Tak hanya itu, atap UPVC disebutkan cocok dipakai untuk menghadapi perubahan cuaca, berkat desain di kedua sisinya yang sanggup menghadapi pemuaian dan penyusutan. Bahkan, bahan ini dikatakan tidak menghantarkan listrik sehingga tidak akan terbakar ketika terkena petir.

Saat ini, sudah banyak produsen yang merilis atap UPVC untuk pasaran dalam negeri. Beberapa merk yang cukup terkenal antara lain Alderon, Sunpanel, Ecoroof, dan Holodeck. Tersedia dalam berbagai tipe dan ukuran, harga atap UPVC rata-rata berada di angka ratusan ribu rupiah per meter dan bisa Anda beli di sejumlah toko bahan bangunan atau lewat situs jual beli online. Sebagai referensi, berikut kisaran harga material tersebut, yang mungkin dapat berubah sewaktu-waktu.

Harga Atap UPVC

Atap uPVC (sumber: archify)
Atap uPVC (sumber: archify)
Merk Atap UPVC Harga
Alderon RS Roma Single Layer Rp61.000 per meter
Alderon RS Greca Single Layer Rp65.000 per meter
Alderon RS Trimdeck Single Layer Rp82.000 per meter
Potta Roof Atap UPVC Rp85.000 per meter
Skydeck Atap UPVC Twinwall EFF 800 Rp151.200 per meter
Sunpanel Atap UPVC Twinwall 840 Rp152.000 per meter
Ecoroof Atap UPVC Doff 10 mm Rp170.000 per meter
Formax Roof Atap UPVC Doff Rp172.800 per meter
Holodeck Atap UPVC Doff 12 mm Rp178.540 per meter
Alderon Twinwall 830 Doff Rp198.000 per meter
Rooftop Atap UPVC Doff Rp210.000 per meter
Formax Roof Atap UPVC Translucent Rp212.000 per meter
Rooftop Atap UPVC Translucent Rp212.000 per meter
Alderon Twinwall 830 White Translucent Rp248.000 per meter
Dr. Shield Atap UPVC Translucent Rp280.000 per meter
Sunpanel Atap UPVC Rp142.000 per meter lari
Golden Horse Atap UPVC EFF 780 Rp145.000 per meter lari
Golden Horse Atap UPVC Translucent Rp145.000 per meter lari
Dr. Shield Atap UPVC Doff Rp217.500 per meter lari

Harga atap UPVC di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk brosur resmi perusahaan dan sejumlah toko bahan bangunan. Jika dibandingkan tahun lalu, harganya saat ini sebenarnya relatif stabil. Namun, ada juga yang mengalami penurunan, seperti Dr. Shield Atap UPVC Translucent yang awalnya dijual Rp295 ribu dan sekarang menjadi Rp280 ribuan per meter.

Walau punya sejumlah kelebihan, seperti produk-produk bangunan pada umumnya, atap UPVC juga tidak luput dari kelemahan. Beberapa kekurangan material ini antara lain harga yang relatif lebih mahal, termasuk dibandingkan dengan atap seng atau asbes. Selain itu, proses pemasangan atap UPVC pun tidak bisa dilakukan seperti pada material lainnya. Anda memerlukan sekrup khusus dan mengikuti aturan-aturan pemasangan yang terstruktur agar penggunaan atap lebih tahan lama.

[1] Frick, H. 1999. Ilmu Konstruksi Bangunan Jilid 1 dan 2. Yogyakarta: Kanisius.

[2] Rifai, Andi Jiba. 2010. Perkembangan Struktur dan Konstruksi Rumah Tradisional Suku Bajo di Pesisir Pantai Parigi Moutong. Jurnal Ruang Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Vol. 2(1): 31-38.

[3] Ibid.

[4] Ibid.

[5] Daryanto dan Firza Utama S. 2012. Jendela Hemat Energi pada Fasade Rumah Susun di Jakarta. ComTech, Vol. 3(1): 1-7.

[6] Meidiani, Srikirana, Susi Riwayati, Dessy Imriany. 2018. Analisis Perbandingan Perencanaan Fortal Frame Perletakan Jepit-Jepit dan Sendi-Sendi dengan Variasi Sudut Kemiringan Atap. Bentang: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil, Vol. 6(2): 151-161.

Pos terkait