Info Terbaru Pengertian, Elemen dan Contoh Biaya Tetap (Fixed Cost)

Istilah biaya seringkali ditemui dalam kehidupan sehari-hari, bukan saja ketika Anda sedang mempelajari sesuatu. Tetapi, istilah ini memang lebih sering dibahas di dalam dunia ekonomi dan bisnis.

Biaya dapat diibaratkan sebagai sesuatu yang Anda miliki, kemudian Anda serahkan untuk mendapatkan sesuatu lain yang sesuai dengan keinginan. Apabila Anda menengok ke zaman dahulu, di mana belum tercipta uang, untuk mendapatkan sesuatu dilakukan sistem barter. Sistem itu diakui dan dijalankan oleh semua orang. Apa yang mereka inginkan harus ditakar dengan apa yang mereka miliki.

Bacaan Lainnya
Biaya Tetap - (Photo: yourschantz)
Biaya Tetap – (Photo: yourschantz)

Sejak terciptanya uang, konsep tersebut tidak berubah, hanya saja alat yang digunakan berubah. Di zaman sekarang, seseorang harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli apa yang mereka inginkan. Sehingga, baik itu menukar barang dengan barang, ataupun menukar barang dengan uang, intinya adalah sesuatu yang Anda miliki harus diserahkan atau dikorbankan untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Oleh karena itu, biaya sering juga disebut dengan pengorbanan. Anda harus bersedia mengorbankan uang yang Anda miliki jika ingin memiliki, misalnya pakaian baru. Ada satu pendapat lagi yang menguatkan mengapa biaya disebut juga dengan pengorbanan.

Sebagai contoh, Anda mengeluarkan uang sebesar Rp 150.000 untuk membeli baju baru. Anda tidak mungkin menggunakan uang yang telah dikeluarkan untuk membeli barang lagi. Dengan kata lain, uang yang Anda keluarkan hanya untuk apa yang diterima, misalnya baju baru.

Uang yang Anda keluarkan untuk baju tersebut sudah menjadi milik penjual baju, dan uang tersebut sudah terlepas kepemilikan sepenuhnya dari Anda. Apakah mungkin Anda bisa memintanya kembali untuk membeli keperluan lain, tetapi baju yang Anda beli tidak dikembalikan? Tentu saja tidak.

Kegiatan tersebut terdapat unsur pengorbanan. Anda telah berkorban untuk mendapatkan baju baru tersebut dan sekaligus menghilangkan kemungkinan terpenuhinya keperluan lain, dengan uang yang sama yang telah Anda gunakan untuk membeli baju.

Menurut pendapat beberapa orang, misalnya Mulyadi, mengatakan biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Sementara, menurut Kuswadi, biaya adalah semua pengeluaran untuk mendapatkan barang atau jasa dari pihak ketiga, baik yang berkaitan dengan usaha pokok perusahaan maupun tidak. Biaya diukur dalam unit moneter dan digunakan untuk menghitung harga pokok produk yang diproduksi perusahaan.

Setelah mengetahui mengenai pengertian biaya, sekarang beralih ke penggolongan atau klasifikasi biaya. Penggolongan ini merupakan proses pengelompokan atas seluruh elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu, yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi biaya yang lebih berarti.

Informasi biaya tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk berbagai tujuan, dalam menggolongkan biaya harus disesuaikan dengan tujuan dari informasi biaya yang akan disajikan. Jika tujuan manajemen berbeda, maka penggolongan biaya akan berbeda pula.

Salah satu penggolongan biaya, yaitu berdasarkan perubahan aktivitas atau kegiatan volume. Berdasarkan hal tersebut, dapat ditemui 3 jenis biaya, biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost), dan biaya semi-variabel.

Khusus di sini akan dibahas mengenai biaya tetap (fixed cost). Jenis biaya ini dapat terdiri dari pengertian, penggolongan beserta elemen di dalamnya, dan juga beberapa contoh biaya tetap.

Dari pengertiannya, biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.

Biaya tetap per unit berbanding terbalik secara proporsional dengan perubahan volume kegiatan atau kapasitas. Semakin tingkat kegiatan, maka semakin rendah biaya tetap per unit. Hal sebaliknya juga berlaku, semakin rendah tingkat kegiatan, maka semakin tinggi biaya tetap per unit.

Dalam hubungannya dengan perilaku biaya, maka biaya tetap dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

Committed fixed cost. Biaya ini meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas atau kemampuan organisasi dalam menjalankan kegiatan produksi, pemasaran, dan administrasi.

Perilaku jenis biaya tersebut dapat diketahui jelas dengan cara mengamati biaya-biaya yang tetap dikeluarkan jika seandainya perusahaan tidak melaksanakan kegiatan sama sekali dan akan kembali ke kegiatan normal (misalnya selama pemogokan buruh atau saat kekurangan bahan yang memaksa perusahaan menutup sama sekali kegiatan operasionalnya).

Dalam hal tersebut, committed fixed cost berupa semua biaya yang tetap dikeluarkan, yang tidak dapat dikurangi untuk mempertahankan kemampuan perusahaan di dalam memenuhi tujuan jangka panjangnya. Contoh, biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, biaya sewa, dan biaya asuransi.

Discretionary fixed cost. Biaya ini timbul dari keputusan dan penyediaan anggaran secara berkala yang secara langsung mencerminkan kebijaksanaan manajemen. Discretionary fixed cost sering juga disebut managed atau programmed cost. Jenis biaya tersebut tidak memiliki hubungan tertentu dengan volume kegiatan. Contohnya biaya riset dan pengembangan, biaya iklan dan biaya pelatihan karyawan.

Suatu biaya dapat dikatakan sebagai biaya tetap, dapat diamati ketika tidak adanya perubahan walaupun ada perubahan dalam jumlah produksi. Contohnya, biaya sewa ruko (rumah toko) oleh sebuah rumah makan, dengan jumlah misal Rp 3.500.000 per bulan. Lokasi ruko ini berada cukup strategis. Seberapa banyak makanan dan minuman yang diproduksi untuk dikonsumsi pengunjung, maka biaya sewa ruko tersebut tidak berubah (tetap). Seandainya pun rumah makan tersebut tidak menyiapkan makanan dan minuman, maka tetap saja pihak rumah makan membayar biaya sewa dan jumlahnya tidak berubah.

Terdapat satu syarat dalam penilaian untuk menentukan tetap atau tidaknya suatu biaya, yaitu Anda harus menilainya berdasarkan jumlah total biaya, dan bukannya biaya per unit. Hal tersebut berbeda dengan biaya variabel yang secara total berubah dengan perubahan produksi, namun biaya per unitnya tetap. Untuk biaya tetap, kebalikan dari biaya variabel dalam jumlah total tidak berubah, namun jika dihitung per unit maka ada perubahan.

Biaya Sewa Tempat - (Sumber: point8daanmogot.wordpress.com)
Biaya Sewa Tempat – (Sumber: point8daanmogot.wordpress.com)

Dengan menggunakan kembali contoh rumah makan, dalam jumlah total biaya sewa per bulan adalah Rp 3.500.000. Kini, Anda ingin menentukan nilai biaya tetap per unit. Biaya tetap per unit adalah berapa biaya tetap yang harus ditanggung per 1 unit hasil produksi.

Misalkan, rumah makan menyiapkan 500 porsi setiap bulannya. Maka, biaya tetap yang harus ditanggung per 1 porsi makanan adalah Rp 7.500 (Rp 3.500.000/500 porsi). Jika rumah makan meningkatkan porsi per bulannya menjadi 750 porsi, maka biaya tetap yang harus ditanggung per 1 porsi makanan menjadi Rp 3.500.000/750= Rp 4.666,67, yang berarti menurun dibandingkan dengan 500 porsi.

Hal tersebut semakin memperjelas bahwa perubahan biaya tetap per unit seiring dengan perubahan jumlah produksi. Oleh karena itu, suatu biaya disebut biaya tetap jika total biaya tersebut tidak berubah dengan adanya perubahan produksi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *