Update Harga Suzuki Satria FU 150cc (Baru dan Bekas)

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan sepeda motor Satria FU 150 keluaran Suzuki. Satria FU 150, atau sebenarnya bernama resmi Satria F150, merupakan sepeda motor bebek hyper underbone asal Jepang yang memiliki desain stylish. Dipadukan dengan warna baru serta striping yang agresif, motor ini cukup digemari oleh pencinta otomotif di Indonesia, khususnya kawula muda. Jika harga produk barunya hampir Rp30 jutaan, maka produk second kendaraan ini dapat Anda beli dengan harga lebih terjangkau.

Seperti diketahui, sepeda motor masih tetap menjadi kendaraan favorit banyak orang di Indonesia di tengah gempuran mobil yang punya harga miring. Pasalnya, sepeda motor memiliki dimensi yang relatif lebih kecil dibandingkan mobil sehingga lebih mudah dipakai untuk menerjang kemacetan lalu lintas.^[1] Tidak cyma itu, harga sepeda motor pun jauh lebih terjangkau, mudah dalam perawatan, irit bahan bakar, dan lebih cepat mencapai tujuan.^[2]

Di Indonesia, sudah ada banyak model sepeda motor yang dirilis sejumlah pabrikan. Skuter matik memang menjadi idola sebagian besar konsumen. Meski demikian, tipe lainnya pun tidak kalah laris, termasuk model Satria F150 buatan Suzuki. Ini adalah salah satu motor idola konsumen muda karena tidak cuma punya desain oke, tetapi juga power yang dahsyat.

review dan Specs Satria F150

Sebelum merilis Satria FU 150, Suzuki terlebih dulu mengeluarkan model Suzuki RC 100, yang merupakan generasi kedua dari seri RC yang beredar di Indonesia. Seiring dengan regenerasi yang dilakukan Yamaha dengan merilis model Yamaha Alfa, Suzuki pun mengeluarkan produk yang satu ini. Sesuai namanya, motor tersebut menggendong mesin 2-stroke berkapasitas 99cc, dan mengawali era perang dingin antara moped buatan Suzuki dengan moped andalan Yamaha di sirkuit balap Ancol.

Pada tahun 1988, Suzuki kemudian memproduksi model Suzuki RC 100 Sprinter yang menjadi moped bertipe ayam jago pertama di Indonesia. Perbaikan suspensi depan sangat mendongkrak popularitas motor ini di dunia balap. Pada era tersebut, Suzuki RC 100 Sprinter mampu bersaing melawan Yamaha Alfa dan bisa dikatakan hasilnya seimbang.

Memasuki era milenium ketiga, pabrikan Negeri Sakura meluncurkan model Satria R 120, yang memiliki basis motor bebek, tetapi punya kekuatan sport bike. Tarikan dan suspensi Satria R 120 dapat dikatakan di atas rata-rata. Meski memiliki bodi layaknya motor bebek, kendaraan ini telah dilengkapi dengan berbagai fitur seperti motor sport, termasuk persneling sport dan kopling manual.

Kemudian, sekitar awal tahun 2005, Suzuki kembali “menghidupkan” model RC 100 Sprinter yang kini terangkum dalam model Satria F150. Model motor ini mirip dengan model RC 100 Sprinter, tetpi telah dibekali dengan mesin berkapasitas 150cc. Satria F150 juga biasa disebut sebagai Satria FU, dengan huruf “U” di sini dapat diartikan sebagai underbone.

Pada awalnya, Satria F150 memiliki spesifikasi yang hampir mirip dengan model Raider 150 yang dirilis di Thailand. Meski demikian, Satria F150 telah dibekali dengan material komponen disesuaikan dengan kadar bahan bakar di negara kita, serta punya tampilan pembeda, seperti model lampu depan dan lampu belakang, lampu sein, shroud pelindung blok silinder pada mesin, dan dashboard konsol pada speedometer.

Seiring dengan perkembangan teknologi sepeda motor yang semakin maju, Suzuki kemudian merilis varian terbaru dari Satria F150 yang kini telah mengusung mesin tipe 4-stroke dan juga teknologi injeksi. Diluncurkan pertama kali di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, generasi terbaru dari ayam jago andalan Suzuki ini membawa tagline “Berani Diadu” yang mewakili semangat baru yang dibawanya.

Secara tampilan, Suzuki Satria F150 injeksi masih membawa desain ayam jago yang kental, tetapi telah meninggalkan desain pendahulunya. Desain headlamp kini lebih lebar dengan menjejalkan teknologi lampu LED dengan sein yang dibuat menyatu bersama lampu utama. Sementara itu, bagian samping terlihat lebih proporsional dibandingkan versi karburator, sedangkan bagian belakang masih mempertahankan desain seperti generasi sebelumnya.

Untuk bagian dashboard, motor bebek sport ini sekarang sudah menerapkan speedometer full digital dengan panel instrumen terlengkap di kelasnya. Dengan lampu latar berwarna oranye yang ramah di mata, bingkai konsol meter Suzuki Satria F150 juga terasa simetris layaknya kokpit mobil dengan nuansa sporty yang begitu kuat. Konsol meter ini sendiri menampilkan penunjuk waktu, penunjuk kecepatan, tachometer, indikator posisi gear, indikator bensin, indikator RPM, twin trip, indikator temperatur pendingin, bahkan ada juga indikator interval oli.

Beralih ke bagian jantung pacu, pabrikan asal Jepang membekali motor ini dengan mesin tipe 4-stroke, liquid-cooled, DOHC, 4 katup, silinder tunggal, berkapasitas 147,3cc, fuel injection. Dengan modal tersebut, Satria F150 mampu meletupkan tenaga maksimal 13,6 kW pada putaran 10.000 rpm dan mencapai torsi puncak 13,8 Nm pada putaran 8.500 rpm.

Harga Satria FU 150

Ketika pertama kali dilemparkan ke pasaran dalam negeri, Suzuki melepas Satria FU 150 dengan harga Rp20 jutaan per unit. Saat ini, dilansir dari situs resmi Suzuki Indonesia, konsumen perlu merogoh kocek sekitar Rp29,99 jutaan untuk bisa mendapatkan sepeda motor tersebut. Harga ini tentunya dapat berubah sewaktu-waktu, tergantung kebijakan pabrikan.

Harga Satria FU 150 Second

Informasi harga Suzuki Satria FU 150 second di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah situs penjualan sepeda motor bekas dan berlaku untuk kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya. Perlu Anda catat bahwa harga Suzuki Satria FU 150 bekas tersebut tidak mengikat, dapat berubah sewaktu-waktu dan dapat berbeda di masing-masing daerah.

^[1] Dewi, Hilda Rosdiana dan Dwi Endah Kusrini. 2014. Peramalan Jumlah Kepemilikan Sepeda Motor dan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Data Panel. Jurnal Sains dan Seni POMITS, Vol. 3(2): 332-337.

^[2] Djunaidi, Zulkifli dan R. Arnur. 2015. Risiko Ergonomi Ketidaksesuaian Desain dan Ukuran Tempat Duduk Sepeda Motor terhadap Antropometri pada Mahasiswa. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Vol. 9(3): 243-248.