Update Kisaran Biaya Hidup Mahasiswa di Bandung dan Tips Menghemat Pengeluarannya

Bandung menjadi salah satu rujukan banyak lulusan SMA yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi. Pasalnya, Kota Kembang memang dijejali institusi yang berkualitas, seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Kristen Maranatha, dan lainnya. Namun, bagi mereka yang berniat kuliah di Bandung, selain memikirkan biaya studi, juga harus memperhitungkan biaya hidup selama tinggal di sana. 

Balai Kota Bandung (sumber: unpas.ac.id)
Balai Kota Bandung (sumber: unpas.ac.id)

Seperti yang kita ketahui, salah satu hal penting untuk menunjang karier seseorang adalah pendidikan. Pendidikan adalah sarana untuk menciptakan generasi muda menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, yang nantinya dapat bersaing dalam dunia pekerjaan dan akan bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.[1]

Bacaan Lainnya

Berkaitan dengan karier yang akan dipilih, akhirnya banyak yang melanjutkan pendidikan mereka hingga perguruan tinggi. Walau kampus di luar negeri bisa dikatakan lebih bonafide, tetap saja perguruan tinggi dalam negeri menjadi favorit banyak lulusan SMA. Selain masih satu negara, biasanya biaya kuliah di kampus dalam negeri lebih murah dibandingkan studi di luar negeri.

Alasan Kuliah di Bandung

Di Indonesia sendiri, sudah ada banyak kota yang menawarkan sejumlah perguruan tinggi berkualitas, salah satunya Bandung. Bandung, seperti diketahui, merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Ibu kota Provinsi Jawa Barat ini memiliki keunggulan, mulai dari sektor wisata, bisnis, kuliner, hingga pendidikan. Selain terkenal sebagai sentra fashion Indonesia, di Bandung juga terdapat banyak universitas atau perguruan tinggi yang berkualitas. Tak heran jika Kota Kembang menjadi destinasi kaum pendatang, utamanya bagi mereka yang ingin mengadu nasib ataupun melanjutkan kehidupan sebagai mahasiswa (kuliah).

Namun, sebelum memutuskan untuk tinggal sementara di sebuah daerah atau kota, ada sejumlah hal yang perlu dihitung dan dipertimbangkan, salah satunya biaya hidup. Hal ini sangat penting, terutama bagi Anda yang akan merantau dan tinggal terpisah dari orang tua (keluarga). Apa pun alasan kepindahan Anda ke sebuah kota tujuan, baik untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa, masalah biaya hidup menjadi sebuah pertimbangan wajib yang harus diperhitungkan dengan baik.

Pada dasarnya, beberapa kota di Indonesia memberikan banyak bagi pendatang, dengan jumlah biaya hidup yang dibutuhkan ternyata terjangkau bagi hampir semua kalangan. Sebut saja Yogyakarta atau , yang telah menjadi pilihan utama banyak pelajar, sebab biaya hidup di sana memang terbilang murah dan nyaman untuk kantong mahasiswa.

Sementara itu, jika melihat Kota Bandung dan Jakarta, sudah jelas kedua kota ini termasuk kota besar di Indonesia, sehingga wajar jika biaya hidup di sana juga terbilang cukup tinggi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) di Kota Bandung tahun 2012, biaya hidup di Kota Kembang bisa mencapai Rp5.630.382 dengan rata-rata anggota keluarga sebanyak 4 orang. Perolehan nominal biaya hidup tersebut termasuk dalam peringkat nomor 15 tertinggi dari 82 kota yang ada di Indonesia. Rata-rata kebutuhan paling besar bagi masyarakat Bandung digunakan untuk membeli makanan, tempat tinggal, air, listrik, gas, bahan bakar kendaraan, serta transportasi dan komunikasi.

Ilustrasi: aktivitas mahasiswi di kampus (sumber: cnn)
Ilustrasi: aktivitas mahasiswi di kampus (sumber: cnn)

Biaya Hidup Mahasiswa di Bandung

Komponen PengeluaranKisaran Biaya
Tempat Tinggal

 

 

 

Apartemen: Rp3.800.000 – Rp5.600.000per bulan
Kost Kamar Mandi Dalam: Rp1.491.500 per bulan
Kost Fasilitas Standar: Rp800.000 per bulan
Kost Kamar Kosong: Rp750.000 per bulan
Makan di Warung

 

Rp8.000 – Rp15.000 (lauk sayuran, tahu, tempe)
Rp20.000 – Rp36.000 (lauk daging, ayam )
JajananRp2.000 – Rp10.000
Air Mineral GalonRp18.500 – Rp20.000
Transportasi Angkutan Kota

 

 

Rp2.000 (jarak dekat)
Rp5.000 (jarak sedang)
Rp7.000 (jarak jauh)
Transportasi Bus DamriRp13.000
Transportasi OnlineRp8.000 – Rp10.000 per km
Biaya Belanja Bulanan (sabun mandi, shampoo, sabun cuci piring, dll)Rp200.000
Biaya Komunikasi dan InternetRp100.000 – Rp200.000

Informasi biaya di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk bocoran sejumlah mahasiswa yang pernah mengenyam pendidikan di Kota Bandung. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, biaya hidup di Bandung saat ini cenderung naik. Misalnya, biaya tempat tinggal di apartemen yang semula ditaksir berkisar Rp2 juta hingga Rp3 juta per bulan, kini menjadi Rp3,8 juta hingga Rp5,6 juta per bulan.

Namun, yang perlu dicatat bahwa biaya tersebut belum termasuk biaya yang perlu Anda keluarkan untuk membayar studi yang Anda tempuh. Biaya kuliah di Bandung sendiri sangat variatif, tergantung program studi yang Anda tempuh dan tempat universitas. DI Universitas Pasundan (UNPAS) misalnya, biaya studi sekarang mulai Rp10,25 juta hingga Rp20 jutaan hanya untuk DPP (Dana Penyelenggaraan Pendidikan), sedangkan Dana Pembangunan berkisar Rp6 juta hingga Rp8 juta.

Sudut Kota Bandung (sumber: GNFI)
Sudut Kota Bandung (sumber: GNFI)

Sementara itu, Universitas Kristen Maranatha mematok biaya masuk berkisar Rp33,64 juta untuk program studi D3 Bahasa Mandarin, sedangkan biaya total masuk jurusan S1 Teknik mulai Rp40 juta hingga Rp42 jutaan. Apabila Anda diterima masuk program studi Pendidikan Dokter atau Pendidikan Dokter Gigi, biaya total masuk yang harus disiapkan sebesar Rp226 juta hingga Rp307 jutaan.

Tips Menghemat Pengeluaran di Bandung

Bagi Anda yang merupakan seorang mahasiswa dan hendak kuliah di Bandung, sebenarnya ada banyak cara untuk menghemat pengeluaran bulanan selama hidup di sana. Cara berhemat selama di Bandung bisa dimulai dari pemilihan tempat tinggal sementara alias kost hingga biaya untuk makan, transportasi, dan keperluan pendidikan.

Jika Anda hendak atau kost, Anda bisa memilih lokasi kost atau persewaan yang tidak terlalu jauh dari kampus, meskipun dengan fasilitas yang standar. Hal ini bisa menghemat pengeluaran karena Anda tidak perlu untuk mengeluarkan untuk keperluan transportasi. Pilihan lainnya bisa juga mengontrak satu rumah bersama dengan teman-teman. Cara ini bisa lebih menekan biaya karena Anda bisa membayar kontrakan secara patungan.

Namun, apabila letak tempat tinggal sementara Anda agak jauh dari kampus, atau jika Anda hendak bepergian, Anda bisa memanfaatkan fasilitas angkutan kota, bus, ataupun ojek online. Angkutan kota atau biasa disebut ‘angkot’ merupakan transportasi umum yang paling mudah dijumpai di Bandung. Masing-masing angkot memiliki rute yang berbeda-beda sesuai dengan kode jurusan yang tertera.

Sementara itu, untuk urusan makan, Bandung sebagai pusat kuliner tak pernah kehabisan alternatif makanan untuk Anda konsumsi. Bandung memang terkenal akan banyaknya jajanan yang unik, murah, dan lezat. Selama menjadi mahasiswa, Anda bisa menyisihkan uang sekitar ribuan rupiah hingga puluhan ribu rupiah untuk menu makanan standar di warung.

Untuk menekan anggaran selama hidup sebagai mahasiswa di Bandung, Anda juga dapat mencoba menjadi wirausaha. Bisnis yang Anda jalankan pun tidak perlu bisnis yang besar. Mulailah dari bisnis yang hanya membutuhkan modal kecil seperti berjualan makanan yang dapat Anda pasarkan ke teman-teman kampus. Siapa tahu dari bisnis kecil ini akan ada kesempatan yang terbuka untuk menjalankan usaha yang lebih besar. Cara ini selain melatih jiwa wirausaha Anda, juga dapat dijadikan sarana memperoleh uang jajan tambahan.

Cobalah juga untuk memperluas lingkup pertemanan Anda dan aktif baik di kampus atau di lingkungan kost Anda. Dengan demikian, Anda memiliki kesempatan untuk diundang ke berbagai cara dan mendapatkan makan gratis yang dapat menghemat biaya makan Anda di hari-hari tertentu. Ke depannya, Anda juga akan lebih mudah mendapatkan informasi seperti tentang lowongan pekerjaan dari orang-orang sekitar.

[Update: Ditta]

[1] Sahala, Fetty Ilma dan Tamsil Muis. 2014. Survey of College Students Career Choice in Students of the Faculty of Engineering State University of Surabaya. Jurnal BK UNESA, Vol. 4(3): 667-674.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar