Dalam pekerjaan konstruksi bangunan, upah pekerja merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan terkait perhitungan rencana anggaran biaya, selain harga bahan material. Upah atau ongkos tukang bangunan biasanya dihitung per hari atau borongan, tergantung kesepakatan antara pengusaha (orang yang membuat bangunan) dengan para pekerja (biasanya diwakili oleh mandor atau kontraktor).
Sistem Pembayaran Ongkos Tukang
Upah merupakan suatu imbalan jasa yang harus diberikan oleh kontraktor kepada tenaga kerja sebagai balas jasa terhadap hasil kerja mereka.[1] Setiap tenaga kerja tentu saja ingin memperoleh upah sebesar-besarnya sebagai imbalan atas jasa yang mereka sumbangkan. Karena itu, penentuan upah atau sistem pembayaran upah yang memadai sangat penting.
Seperti disinggung di atas, sistem pembayaran upah dapat dibedakan menjadi dua macam. Pertama adalah upah menurut waktu, yakni upah yang diberikan kepada pekerja menurut kapasitas waktu pekerja dan pembayaran upah tersebut umumnya dilakukan berdasarkan lama kerja (harian, mingguan, atau bulanan).[2] Sementara itu, yang kedua adalah upah menurut kesatuan hasil, yakni upah yang diberikan kepada para pekerja berdasarkan kinerja, misalnya kerja borongan yang mengaitkan pengupahan dengan jumlah atau sebagian hasil yang dihasilkan oleh pekerja secara langsung.
Untuk upah pekerja per hari, angkanya bervariasi tergantung tingkat keahlian yang dimiliki serta lokasi pembangunan. Sementara, jam kerja yang berlaku untuk proyek konstruksi biasanya mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00 dengan waktu istirahat antara pukul 12.00 hingga 13.00. Jadi jika dihitung secara total, jam kerja tukang bangunan adalah 7 jam.
Jika mengerjakan bangunan tanpa menggunakan jasa kontraktor, biasanya besaran upah tergantung dari seberapa jauh hubungan perkenalan, kejujuran, tanggung jawab, dan beberapa perilaku lain. Sementara itu, jika proyek itu dikerjakan dengan jasa kontraktor, tarif upah pekerja biasanya lebih murah dibanding pekerja harian.
Kelebihan Ongkos Borongan
Selain membayar dengan upah harian, kini banyak pengembang yang memilih membayar upah pekerja bangunan secara borongan. Pada sistem borongan ini, setidaknya terdapat dua pola, yaitu borongan upah tenaga dan borongan secara keseluruhan. Perbedaannya, pada sistem borongan upah tenaga, Anda hanya membayar upah tukang saja, sedangkan material tetap Anda persiapkan secara mandiri. Hal ini berbeda dengan pola borongan keseluruhan, karena biaya atau upah tenaga dan bahan (material) diserahkan kepada tukang atau mandor.
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan sistem borongan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kerja tukang bisa lebih efisien. Untuk memakai sistem ini, ada baiknya Anda menyiapkan gambar kerja berikut spesifikasi pekerjaan yang direncanakan. Meski menyerahkan pekerjaan kepada tukang, Anda harus turut mengawasi hasil pekerjaannya. Hal ini mengingat tukang yang dibayar borongan biasanya ingin buru-buru selesai tanpa memperhatikan kualitas pekerjaannya.
Sementara itu, jika dilihat dari sisi harga atau biaya, biaya borongan pola upah cenderung lebih murah jika dibandingkan dengan sistem borongan utuh. Namun, besaran biaya kedua pola ini juga tergantung dari luasan bangunan yang akan dibangun. Nah, jika Anda sedang merencanakan membangun sebuah rumah atau gedung dengan menerapkan sistem borongan, berikut kami sampaikan informasi terbaru mengenai upah atau ongkos tukang bangunan dengan sistem borongan.
Harga Borongan Tukang Bangunan
Tahap Pekerjaan | Jenis Pekerjaan | Harga Borongan |
Pekerjaan Persiapan | Pembersihan Lahan | Rp15.000 per m2 |
Direksikit | Rp54.000 per m2 | |
Bouwplank | Rp33.000 per m | |
Pekerjaan Pemagaran | Rp34.000 per m | |
Pekerjaan Galian dan Fondasi | Galian Tanah Fondasi | Rp94.500 per m2 |
Pasang Batu Kali | Rp99.500 per m2 | |
Uruk Tanah Leveling Lantai | Rp66.000 per m2 | |
Lantai Kerja | Rp28.500 per m2 | |
Pekerjaan Beton Bertulang | Beton Sloof 20 x 40 | Rp78.000 per m |
Beton Bertulang Kolom Praktis | Rp48.000 per m (10 x 12) | |
Beton Bertulang Ring Balok | Rp54.000 per m (10 x 12) | |
Beton Balok Dak | Rp83.000 per m | |
Beton Plat Dak | Rp78.000 per m2 | |
Bekisting Kolom Praktis | Rp40.000 per m | |
Bekisting Ring Balok | Rp52.000 per m | |
Bekisting Balok Dak | Rp58.000 per m | |
Bekisting Tangga | Rp115.000 per m2 | |
Pasang Bekisting Plat Dak | Rp55.000 per m2 | |
Pembesian | Rp4.000 per kg | |
Pembesian Plat Dak | Rp20.000 per m2 | |
Pekerjaan Pasang Bata | Pasang Bata Merah | Rp91.000 per m2 |
Pasang Hebel 7/20 | Rp30.000 per m2 | |
Pasang Hebel 10/20 | Rp32.000 per m2 | |
Pasang Batako | Rp33.000 per m2 | |
Pasang Roster/Glassbox | Rp37.000 per m2 | |
Pekerjaan Plester & Aci | Rp66.000 per m2 | |
Sekonengan | Rp54.000 per m2 | |
Sudutan | Rp56.000 per m2 | |
Tali Air | Rp56.000 per m2 | |
Pekerjaan Kusen | Pasang Kusen Pintu | Rp175.000 per unit |
Pasang Kusen Pintu Panel | Rp195.000 per unit | |
Pasang Kusen Jendela | Rp98.000 per unit | |
Pasang Daun Jendela | Rp92.000 per unit | |
Jasa Melamin Pintu | Rp445.000 | |
Jasa Melamin Jendela | Rp270.000 | |
Pekerjaan Rangka Atap | Pasang Atap | Rp132.000 per m2 |
Kerpus | Rp97.000 per m | |
Listplank | Rp57.000 per m | |
Pekerjaan Pasang Talang | Rp68.000 per m | |
Pekerjaan Plafon | Pekerjaan Pasang Plafon Gypsum | Rp34.000 per m2 |
Pasang List Plafon Gypsum | Rp17.500 per m | |
Pekerjaan Keramik | Pasang Keramik 30 x 30 | Rp47.000 per m2 |
Pasang Keramik 40 x 40 | Rp50.000 per m2 | |
Pasang Keramik 60 x 60 | Rp55.000 per m2 | |
Pasang Keramik 80 x 80 | Rp58.000 per m2 | |
Pasang Keramik 100 x 100 | Rp66.000 per m2 | |
Pasang Keramik Lantai Kamar Mandi | Rp48.000 per m2 | |
Pasang Keramik Dinding | Rp58.000 per m2 | |
Pasang Keramik Plin | Rp31.300 per m | |
Pasang Keramik Tangga | Rp83.000 per anak tangga | |
Pekerjaan Listrik | Pasang Stop Kontak | Rp255.000 per titik |
Pasang Fitting Lampu & Saklar | Rp255.000 per titik | |
Pekerjaan Sanitasi | Pasang Closet Duduk | Rp348.000 per unit |
Pasang Closet Jongkok | Rp260.550 per unit | |
Pasang Wall Shower | Rp78.000 per unit | |
Pasang Wastafel | Rp236.230 per unit | |
Pasang Floor-drain | Rp38.000 per unit | |
Pasang Kran | Rp25.000 per unit | |
Pasang Bathtub | Rp1.380.000 per unit | |
Pasang Pipa Air Bersih | Rp28.500 per m | |
Pasang Bak Kontrol | Rp478.000 per unit | |
Pekerjaan Pengecatan | Cat Dinding | Rp25.000 per m |
Cat Kusen | Rp97.000 per m | |
Cat Daun Jendela | Rp900.00 | |
Cat Daun Pintu Panel | Rp1.650.000 per pintu | |
Cat List Jendela | Rp95.000 | |
Pekerjaan Bongkaran | Bongkaran Atap | Rp70.000 per m2 |
Bongkaran Dinding | Rp50.000 per m2 | |
Pembersihan Bongkaran | Rp50.000 per m2 |
Informasi ongkos borongan di atas sudah kami rangkum dari berbagai sumber. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, ada beberapa pekerjaan yang ongkosnya mengalami kenaikan. Ongkos mengecat dinding misalnya, semula dipatok Rp19.500 per meter dan sekarang naik menjadi Rp25.000 per meter. Sementara itu, ongkos pasang stop kontak naik dari Rp85 ribu per titik menjadi Rp255 ribu per titik, sudah termasuk material.
Selain per pekerjaan, ada beberapa kontraktor atau pemborong yang mematok ongkos tukang borongan berdasarkan bentuk bangunan rumah. Harga atau upah borongan untuk rumah menengah atau standar berkisar Rp3,5 juta sampai Rp4 ,5juta per m2, untuk rumah mewah berkisar Rp4,5 juta sampai Rp5,5 juta per m2, dan upah borongan untuk rumah lux mulai Rp6 jutaan per m2.
[1] Rustan, Rudy dan Teddy Gunawan. 2002. Pengukuran Produktivitas Pekerja sebagai Dasar Perhitungan Upah Kerja pada Anggaran Biaya (Tesis). Universitas Kristen Petra Surabaya.
[2] Kusnanto, Daniel, dkk. 2015. Studi tentang Harga Satuan Upah pada Proyek Konstruksi. Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, Vol. 4(2).