Mungkin, belum banyak orang yang tahu mengenai albumin dan manfaatnya. Ini adalah zat yang memegang peranan penting sebagai bagian dalam protein plasma darah yang berfungsi sebagai pengangkut nutrisi. Bahkan, albumin juga penting untuk menjaga tumbuh kembang janin dalam kandungan. Nah, ketika albumin dalam darah rendah, Anda akan membutuhkan pasokan dari luar agar albumin ke nilai normal. Untungnya, saat ini sudah tersedia beragam produk albumin meski harganya memang tidak bisa dikatakan murah.
Manfaat Albumin
Dilansir dari Alodokter.com, albumin dikatakan sebagai protein utama yang terdapat dalam darah manusia yang diproduksi oleh organ hati. Albumin berfungsi untuk mengatur tekanan dalam pembuluh darah dan menjaga agar cairan yang terdapat dalam pembuluh darah tidak bocor ke jaringan tubuh sekitarnya. Albumin juga memegang peranan penting sebagai bagian dalam protein plasma darah yang berfungsi sebagai pengangkut nutrisi.
Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia (3,4 hingga 4,7 g/dL) dan membentuk sekitar 60 persen protein plasma total. Sekitar 40 persen albumin terdapat dalam plasma, sedangkan 60 persen sisanya terdapat di ruang ekstrasel. Zat ini berperan dalam membantu mempertahankan tekanan osmotik koloid darah (75 hingga 80 persen tekanan osmotik plasma), sebagai protein transport dari beberapa macam substansi, seperti metal, bilirubin, enzim, hormon, dan obat-obatan.[1]
Saat albumin rendah dalam darah (hipoalbuminemia), pasien akan membutuhkan albumin dari luar untuk meningkatkan albumin ke nilai normal. Kondisi rendahnya kadar albumin dalam darah ini dapat disebabkan oleh gangguan organ ginjal dan hati, adanya proses peradangan, atau pada orang-orang yang menderita kekurangan gizi (malnutrisi).
Pada pasien gagal ginjal kronis misalnya, akan mengalami hipoalbumin sebagai komplikasi penyakit dan terapi nutrisinya.[2] Albumin dalam peredaran darah merupakan penentu utama tekanan osmotik plasma darah. Akibatnya, penurunan albumin dalam sirkulasi menyebabkan pergeseran cairan dalam ruang intravaskuler.[3]
Dalam kasus gagal ginjal kronik ini, keluarnya albumin melalui urine disebabkan peningkatan permeabilitas di tingkat glomerulus yang menyebabkan protein lolos ke dalam filtrat glomerulus. Kadar serum albumin yang rendah merupakan predictor penting dari morbiditas dan mortalitas.[4] Setiap penurunan 10g/L serum albumin, angka kematian dikatakan dapat meningkat sebesar 137 persen dan morbiditas meningkat 89 persen.
Tidak hanya itu, albumin ternyata juga menjadi nutrisi penting yang dibutuhkan setiap wanita yang sedang mengandung. Bagi ibu hamil, albumin memiliki tugas sangat penting untuk menjaga tumbuh kembang janin dalam kandungan karena kebutuhan protein untuk janin dapat terpenuhi dari protein yang dikonsumsi ibu. Jadi, jika kebutuhan albumin ibu hamil terpenuhi, bayi itu akan berkembang secara cepat selama sembilan bulan di dalam perut.
Menurut sebuah studi pada tahun 2013 lalu,[5] terdapat hubungan yang bermakna antara hipoalbuminemia dengan sepsis neonatorum. Penderita sepsis neonatorum dikatakan memiliki kadar albumin yang lebih rendah dibandingkan dengan penderita non-sepsis neonatorum. Sepsis neonatorum sendiri adalah infeksi bakteri pada aliran darah bayi selama bulan pertama kehidupan. Menurut perkiraan WHO, setiap hari, kira-kira 8.000 bayi yang baru lahir meninggal, dengan angka mortalitas neonatus (kematian dalam 28 hari pertama kehidupan) sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup.
Sumber Albumin
Ada banyak makanan yang dapat Anda konsumsi untuk menjaga atau meningkatkan kadar albumin di dalam tubuh. Sebagian besar dokter dan ahli gizi akan merekomendasikan untuk menyantap makanan dengan kandungan protein tinggi. Anda bisa mengonsumsi daging sapi, daging kambing atau domba rendah lemak, ayam, telur, hingga ikan, dan kacang-kacangan.
Nah, salah satu sumber makanan yang diklaim punya kandungan albumin cukup tinggi adalah ikan gabus. Ikan ini konon punya kandungan albumin paling tinggi dibandingkan jenis ikan lainnya karena memiliki kandungan protein (80,55 persen), albumin (33,07 persen), asam Amino yang lengkap, serta mikronutrien seperti zink, selenium, dan iron.
Sebuah riset menyimpulkan bahwa diet ikan gabus kepada orang tanpa penyakit ginjal atau pasien yang tidak mengalami edema, dapat berpengaruh terhadap peningkatan berat badan. Hal ini karena kandungan albumin yang terdapat pada ikan gabus yang dikonsumsi dapat memperlancar zat-zat makanan di dalam tubuh sehingga metabolisme berjalan lancar.[6]
Lalu, bagaimana jika kadar albumin dalam tubuh seseorang sudah terlanjur rendah? Infus albumin akan mengganti albumin yang kurang dalam darah dan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah sehingga cairan di luar pembuluh darah akan menuju ke dalam pembuluh darah. Selain mengatasi hipoalbuminemia, infus ini juga dapat digunakan sebagai terapi pada syok hipovolemik dan sebelum dilakukan transfusi tukar pada penyakit kuning bayi yang baru lahir.
Dosis Albumin
Kondisi | Dosis yang Disarankan |
Hipoalbuminemia | Dewasa: dosis diberikan maksimal 2 g/kg BB per hari, dengan kecepatan infus 5 ml per menit (untuk larutan 5%) atau 1-2 ml per menit (untuk larutan 20%). |
Penyakit kuning pada bayi baru lahir |
Bayi baru lahir: 1 g/kg BB yang diberikan sebelum transfusi tukar, dengan kecepatan infus 5 ml per menit (untuk larutan 5%) atau 1-2 ml per menit (untuk larutan 20%) |
Syok hipovolemik | Dewasa: 25 g, dengan kecepatan infus 5 ml per menit (untuk larutan 5%) atau 1-2 ml per menit (untuk larutan 20%). Respons pasien terhadap pemberian albumin akan dinilai kembali oleh dokter |
Anak-anak: maksimal 1 g/kg BB, dengan kecepatan infus 5 ml per menit (untuk larutan 5%) atau 1-2 ml per menit (untuk larutan 20%). Jumlah infus yang diberikan akan disesuaikan dengan respons pasien |
Harga Albumin
Merk Albumin | Harga |
Albuforce Capsule 100’s | Rp82.832 |
G-Bumin Cap 30’2 | Rp122.619 |
Albusmin Cap 30’s | Rp207.509 |
Vipalbumin Kapsul 30’s | Rp242.000 |
Albapure 20% 100 ml | Rp735.000 |
Human Albumin Biotest 20% | Rp900.000 |
Fimalbumin 20% 100 ml | Rp1.100.000 |
Plasbumin 5% 250 ml | Rp1.141.887 |
Plasbumin 25% 50 ml | Rp1.339.049 |
Human Albumin Grifols 25% 100 ml | Rp1.400.000 |
Albunorm 25% 100 ml | Rp1.400.000 |
Octalbin 25% 100 ml | Rp1.400.000 |
Albutein Vial 25% 100 ml | Rp1.471.360 |
Plasmanate 250 ml | Rp1.774.335 |
Human Albumin Behring 20% 100 ml | Rp1.914.750 |
Robumin 20% 100 ml | Rp1.996.500 |
Alburaas 20% 100 ml | Rp2.178.000 |
Albuminar 25% 100 ml | Rp2.361.525 |
Plasbumin 25% 100 ml | Rp2.678.097 |
Survanta Vial | Rp4.002.075 |
Harga infus kapsul dan infus albumin di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah apotek dan situs jual beli online. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harganya ada yang naik dan ada yang turun. Harga Survanta Vial misalnya, turun dari Rp5,58 juta menjadi Rp4 jutaan. Sebaliknya, harga Albuminar 25% 100 ml sedikit naik dari Rp2,34 juta menjadi Rp2,36 jutaan.
[1] Lee, J. S. 2012. Albumin for End-Stage Liver Disease. Chronic Kidney Disease (Edisi 6). Los Angeles: Henry Ford Health System, hlm. 43-44.
[2] Arinta, Tori Rihiantoro, Hardono. 2016. Peningkatan Kadar Albumin pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis. Jurnal Aisyah: Jurnal ilmu Kesehatan, Vol. 1(1).
[3] Sacher, Ronald A. 2017. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: EGC.
[4] Putri, Tiffany D., Arthur E. Mongan, Maya F. Memah. 2016. Gambaran Kadar Albumin Serum pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Stadium 5 Non Dialisis. Jurnal e-Biomedik, Vol. 4(1): 173.-177.
[5] Wowor, Ester Elisabeth, Johnny Rompis, Rocky Wilar. 2013. Hubungan Kadar Albumin Plasma dan Gula Darah dengan Sepsis Neonatorum. Jurnal e-Biomedik, Vol. 1(1): 225-231.
[6] Gilda, Geniza, Heru Muryawan. 2014. Pengaruh Suplementasi Kapsul Ekstrak Ikan Gabus terhadap Kadar Albumin dan Berat Badan pada Anak dengan Sindrom Nefrotik. Jurnal Kedokteran Diponegoro.