Update Harga Fanta 1,5 Liter dan Kemasan Lainnya

Minuman soda biasanya menjadi pilihan orang saat sedang haus dan lelah. Rasanya yang menyegarkan dan bikin ‘merinding’ bisa membuat mata langsung melek. Sensasinya juga bikin semangat seketika. Selain itu, minuman bersoda pun enak diminum dalam keadaan apa saja. Nah, berbicara tentang minuman soda, Anda tentu sudah tidak asing dengan Fanta varian 1,5 liter, yang harga jualnya lumayan terjangkau.

Ilustrasi: Beberapa Orang Teman Meminum Fanta (credit: businesswire)
Ilustrasi: Beberapa Orang Teman Meminum Fanta (credit: businesswire)

Minuman bersoda adalah minuman yang sebelumnya mengalami proses karbonasi. Sering dikenal sebagai minuman soda, soda pop, atau sebutan lainnya, minuman ini adalah minuman ringan yang kemudian menjadi salah satu minuman favorit masyarakat di dunia.

Bacaan Lainnya

Awalnya, pada sekitar tahun 1770, seorang ilmuwan asal Inggris bernama Joseph Priestley menemukan sebuah proses air yang didestilasi lalu dicampurkan dengan CO2. Temuan tersebut diperbaiki beberapa tahun selanjutnya oleh ilmuwan asal Inggris lainnya, John Mervin Nooth yang kemudian menjual alat pembuat soda tersebut.

CO2 bila terlarut sempurna di dalam air, akan memberi reaksi keluarnya buih pada cairan tersebut. Buih tersebut berasal dari CO2 yang berusaha lepas dari air. Proses melarutkan CO2 tersebut yang dikatakan sebagai proses karbonasi. Agar berhasil melarutkannya dengan sempurna, dibutuhkan tekanan yang cukup tinggi.

Karena mengandung gas CO2, minuman bersoda akan memberi sensasi menggigit saat diminum. Minuman ini tidak beralkohol sama sekali, namun kebanyakan kurang mengandung gizi yang cukup. Agar lebih berasa manis, minuman ini diberi gula dengan takaran yang cukup banyak.

Varian Kemasan Fanta

Fanta pertama kali diedarkan di Jerman dan sejak tahun 1960-an telah dipasarkan di seluruh dunia dengan konsumen terbesar remaja berusia 12-19 tahun. Meski diproduksi oleh Coca Cola Company, tetapi minuman soda dengan aneka rasa buah ini diperkenalkan pertama kali di Jerman. Penyebabnya adalah ketika perang dunia ke-2, Jerman yang merupakan lawan Amerika menjadi pasar paling sulit ditembus oleh Coca Cola.

Sebagai jalan keluar, Coca Cola Company di Jerman bernama Coca Cola GmbH mulai memikirkan cara lain agar produk mereka tetap terjual di Jerman, tanpa terkait dengan perang tersebut. Akhirnya, dimulailah proses pembuatan Coca Cola dengan bahan yang berada di Jerman, menjadikan cola yang jauh berbeda rasanya dengan Coca Cola.

Saat ingin memberi nama, Max Keith yang merupakan pimpinan Coca Cola GmbH, meminta timnya untuk memikirkan nama produk khusus di Jerman tersebut. Ia meminta anak buahnya untuk berimajinasi atau berfantasi memikirkan nama terbaik untuk produk tersebut.

Mendengar kata fantasi, atau dalam bahasa Jerman disebut fantasie, seorang anak buahnya bernama Joe Knipp justru berteriak ‘Fanta’. Nama itu yang kemudian dijadikan nama produk minuman dengan rasa yang berbeda dari Coca Cola, namun unik dan menjadi salah satu minuman populer di Jerman, kemudian ke seluruh dunia.

Di Indonesia, Fanta identik dengan rasa strawberry dan mulai dipasarkan sejak tahun 1973 oleh PT Coca-Cola Bottling Indonesia. Pada tahun yang sama dengan mulainya produksi minuman ringan Sprite. Atau dua tahun setelah didirikannya pabrik pembotolan Coca-Cola modern pertama di Indonesia pada tahun 1971. Slogan yang digunakan untuk iklan Fanta di Indonesia saat ini adalah ‘Demi Enaknya Fanta’, sebelumnya ‘Enaknya Fanta Bawa Seru Aja!’.

Khusus untuk pasar Tanah Air, terdapat beberapa varian rasa Fanta, yaitu strawberry, soda water, dan new Fanta orange. Kemasannya pun beragam, mulai kemasan botol plastik 250 ml, 390 ml, 1000 ml, & 1,5 liter, kemasan 250 ml & 330 ml, dan kemasan botol kaca (RGB) 200 ml & 295 ml. Berikut daftar harga minuman Fanta semua ukuran yang ada di pasaran.

Varian rasa Fanta (twitter: @BrandTalkKE)
Varian rasa Fanta (twitter: @BrandTalkKE)

Harga Fanta Kemasan 1,5 Liter dan Lainnya

Kemasan Fanta Harga
Fanta Soft Drink Strawberry 250 ml Rp3.500
Fanta Strawberry PET 250 ml Rp3.500
Fanta Soft Drink Strawberry 390 ml Rp5.400
Fanta Soft Drink Orange 390 ml Rp5.400
Fanta Strawberry Kaleng 330 ml Rp5.400
Fanta Orange Kaleng 330 ml Rp5.400
Fanta Soft Drink Strawberry 1500 ml Rp12.400
Fanta Soft Drink Orange 1,5 liter Rp12.400
Fanta Mini (1 karton isi 12 botol) Rp35.000

Daftar harga Fanta di atas kami rangkum dari berbagai sumber. Harga tersebut tidak terikat dan dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu, tergantung kebijakan toko yang Anda kunjungi. Sebagai , pada tahun 2020, harga Fanta mini 1 karton isi 12 botol adalah Rp45 ribu, turun menjadi Rp35 ribu di tahun 2021 dan 2022. Sampai tahun 2023 rupanya harga Fanta mini 1 karton masih relatif stabil.

Minuman bersoda memang sangat nikmat, apalagi jika diminum sehabis berolahraga, rasa nikmatnya seakan bertambah. Namun, kebiasaan minum bersoda terlalu sering sangatlah berbahaya. Minuman bersoda memiliki tingkat gula yang tinggi yang bisa memicu kerusakan pada organ penting Anda. Dilansir dari Mayoclinic.com, berikut bahaya yang harus diketahui akibat terlalu sering minum minuman bersoda.

Efek Samping Minuman Bersoda

  • Minuman bersoda mengandung 4 kali lipat gula buatan, kandungan gula ini sangat banyak yang bisa memicu kegemukan dan perut buncit di kemudian hari.
  • Minuman bersoda biasanya ditambah pewarna, pewarna inilah yang bisa memicu kerusakan ginjal jika Anda terus-terusan minum minuman bersoda.
  • Minuman bersoda memasok kalori tinggi yang bisa memicu penumpukan lemak, dan kolesterol ternyata bisa memicu penyakit mematikan seperti serangan jantung dan stroke.
  • Studi pada 2017 menemukan, orang yang minum soda setidaknya sekali dalam sehari berisiko dua kali menderita kerusakan otak lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak meminumnya.
  • Jumlah gula dalam soda sangat tinggi, dan gula tersebut biasanya gula buatan yang bisa memicu pertumbuhan bakteri yang sangat banyak di gigi. Jumlah bakteri yang banyak ini bisa memicu kerusakan gigi dengan cepat.

Selain efek samping di atas, gula yang sangat tinggi pada minuman soda juga bisa berpotensi tinggi merusak sistem hati Anda. Hal ini juga bisa memicu hati gagal dalam memproduksi hormon insulin yang berguna mengolah glukosa.

[Update: Dian]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *