Selain minyak bumi, salah satu sumber daya alam yang banyak dijadikan sumber energi adalah batubara. Batubara sendiri merupakan bahan bakar fosil yang terbentuk dari endapan organik, terutama sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Batubara terdiri dari unsur-unsur utama yang meliputi karbon, hidrogen, dan oksigen.
Selain digunakan sebagai bahan bakar, batubara juga banyak diberdayakan untuk membuat coke sebagai bahan pembuatan baja. Diketahui, tambang batubara tertua di dunia terletak di Tower Colliery, Inggris.
Di Indonesia sendiri, endapan batubara yang bernilai ekonomi terdapat di cekungan tersier yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan). Batubara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan kondisi terkini. Selain di Sumatera dan Kalimantan, potensi batubara di Indonesia juga terdapat di jawa barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi, meski relatif lebih kecil.
Di Indonesia, batubara merupakan bahan bakar utama selain solar yang telah umum digunakan pada banyak industri. Namun dari segi nilai ekonomis, batubara jauh lebih hemat dibandingkan solar. Jika solar berada di rentang Rp0,74 per kilokalori, maka harga batubara hanya Rp0,09 per kilokalori (berdasarkan harga solar industri Rp6.200 per liter).
Memiliki nilai ekonomis membuat permintaan batubara juga tinggi. Namun secara umum, harga batubara cenderung bergerak fluktuatif, terkadang naik dan terkadang turun.
Pada semester pertama tahun 2016, harga batubara berhasil melesat sebesar 25,16 persen. Kenaikan harga batubara itu didorong oleh pulihnya harga minyak dan komoditas yang turut memberikan sentimen positif. Selain itu, pengurangan produksi oleh produsen (terutama di Indonesia dan Kolombia) juga membuat harga batubara sepanjang semester pertama 2016 berhasil naik. Kondisi tersebut mendongkrak harga batu bara menyentuh level tertinggi pada 4 Juli 2016 lalu di 60,55 dolar AS per metrik ton.
Harga batubara acuan yang berlaku mulai 1 Juli 2016 hingga 31 Juli 2016 juga naik 1,19 dolar AS atau 2,3 persen ke level 53 dolar AS per metrik ton. Namun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, harga batubara Juli 2016 turun 6,16 dolar AS atau 10,4 persen.
Sementara sepanjang tahun 2016 ini, harga batubara diprediksi akan bergerak dalam rentang yang sempit. Rata-rata harga batubara di tahun 2016 ini adalah 55,00 dolar AS per metrik ton.
