Manfaat dan Update Biaya Rontgen Tulang Tangan

adalah sebuah metode pemeriksaan dalam dunia kedokteran dengan menggunakan sinar X untuk mengambil gambar bagian dalam dari seseorang. Umumnya, yang juga kerap disebut rontgen ini digunakan untuk memeriksa bagian tubuh dengan tujuan mendeteksi adanya gangguan. Pemeriksaan rontgen ini bisa dilakukan pada berbagai bagian tubuh, termasuk untuk melihat kondisi tulang . Biaya rontgen tulang tangan bervariasi, rata-rata berkisar ratusan ribu rupiah.

Ilustrasi: Prosedur Rontgen Tulang Tangan (credit: savannahnow)
Ilustrasi: Prosedur Rontgen Tulang Tangan (credit: savannahnow)

Apa Itu Rontgen?

Sinar-X ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun 1895. Penemuan sinar-X ini dipengaruhi oleh hasil percobaan sebelumnya dari J.J. Thomson mengenai tabung katoda dan Heinrich Hertz tentang foto listrik. Kedua percobaan tersebut mengamati gerak elektron yang keluar dari katoda menuju ke anoda yang berada dalam tabung yang hampa udara.

Bacaan Lainnya

Merupakan pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet, dengan panjang gelombang yang sangat pendek, pemanfaatan sinar-X di bidang kedokteran merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi ini telah cukup beragam, mulai dari radiasi untuk diagnostik sampai penggunaan radiasi untuk terapi.

Saat ini, alat-alat radiologi adalah alat diagnostik yang sangat diperlukan dalam perawatan medis, terutama dalam keadaan darurat, onkologi dan Departemen Pediatrik. Pencitraan radiologi memiliki manfaat untuk tindak lanjut pasien serta signifikansi diagnostik. Alat radiologi telah banyak membantu dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit. Jenis citra yang digunakan untuk diagnosis ini merupakan jenis citra khusus yang dihasilkan dari peralatan medis seperti X-ray, USG (Ultrasonography), CT (Computed Tomography) scanner, MRI (Magnetic Resonance Imaging), PET (Positron emission Tomography).[1]

Ilustrasi: Membaca Hasil Rontgen Tangan (credit: rwjbh.org)
Ilustrasi: Membaca Hasil Rontgen Tangan (credit: rwjbh.org)

Risiko & Manfaat Rontgen

Paparan radiasi pada tubuh dapat menimbulkan kerusakan pada tingkat molekuler, seluler, jaringan, maupun organ. Secara teori, dosis radiasi sangat rendah cukup untuk menimbulkan kerusakan. Pada saat yang bersamaan, tidak ada tingkat dosis radiasi yang berbahaya secara homogen. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada dosis yang relatif lebih tinggi, tidak semua orang mengalami tingkat kerusakan yang sama karena adanya perbedaan tingkat kemampuan dan ketepatan mekanisme perbaikan terhadap kerusakan yang timbul akibat radiasi.

Namun, ada pula kasus pada radiasi dosis rendah yang dapat menginduksi terjadinya perubahan pada tingkat molekuler dan seluler yang menyebabkan perubahan pada materi sel sehingga terbentuk sel baru yang sifatnya abnormal. Sel seperti ini berpotensi untuk mengarah pada pembentukan kanker dan/atau kerusakan genetik yang dapat diwariskan.

Di samping risiko yang dapat ditimbulkan dari pemeriksaan radiologi, tidak dapat dipungkiri bahwa pemeriksaan radiologi sangat membantu dokter dan pasien. Dokter awalnya menganalisis penyakit dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien. Prosedur ini cukup jika penyakit pasien dapat dikenali langsung dengan panca indra dokter. Namun, ada beberapa penyakit yang menyulitkan karena letaknya jauh di dalam tubuh, tidak tampak, dan tidak teraba (penyakit dalam). Hal tersebut dapat menimbulkan keraguan dalam pembuatan diagnosis sehingga diperlukan bantuan penunjang, antara lain adalah alat-alat radiologi.

Dengan adanya alat-alat radiologi, diagnosis penyakit pada pasien dapat dilakukan dengan lebih akurat. Hasil gambaran radiografi sangat membantu dalam mendiagnosis penyakit yang diderita oleh manusia sehingga dokter dapat memberikan pengobatan yang tepat, sehingga penyakit pasien dapat ditangani dengan cepat dan tepat.[2]

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, rontgen dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi tulang tangan setelah trauma atau mengalami cedera. Ada beberapa bagian yang dapat diperiksa, mulai dari telapak, jari, siku, hingga pergelangan tangan. Berikut kisaran biaya rontgen tulang tangan.

Ilustrasi: Rontgen Tulang Tangan (sumber: ams.com)
Ilustrasi: Rontgen Tulang Tangan (sumber: ams.com)

Biaya Rontgen Tulang Tangan

Jenis Rontgen Tulang TanganKisaran Harga
Rontgen pergelangan tangan wrist joint dextra (kanan)Rp252.000 – Rp320.000
Rontgen pergelangan tangan wrist joint sinistra (kiri)Rp252.000 – Rp320.000
Rontgen telapak & jari tangan manus kananRp308.000
Rontgen telapak & jari tangan manus kiriRp308.000
Rontgen Artic Cubiti (elbow/siku) kiriRp308.000
Rontgen Artic Cubiti (elbow/siku) kananRp308.000

Informasi biaya rontgen tulang tangan di atas dirangkum dari berbagai sumber, termasuk situs layanan kesehatan online. Sebagai perbandingan, tahun lalu, biaya rontgen pergelangan tangan kanan/kiri berkisar Rp249 ribu, rontgen telapak & jari tangan manus kanan/kiri berkisar Rp306 ribu, dan rontgen elbow/siku kanan/kiri berkisar Rp306 ribu.

Perlu Anda ketahui bahwa biaya rontgen tulang tangan tersebut dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Selain itu, biaya rontgen tulang tangan yang berlaku di setiap fasilitas kesehatan bisa saja berbeda-beda. Untuk mengetahui informasi tarif rontgen tulang tangan yang lebih jelas, Anda bisa menghubungi pihak fasilitas kesehatan yang bersangkutan.

Foto rontgen tulang tangan atau organ tubuh lainnya hanya berlangsung selama beberapa menit, kecuali untuk tindakan tertentu (seperti penggunaan zat kontras) yang bisa memakan waktu hingga 1 jam. Selama pemeriksaan, Anda tidak merasakan apapun, kecuali pada pengidap patah tulang yang akan merasa saat memindahkan posisi tubuh. Anda bisa pulang dan kembali beraktivitas setelah pemeriksaan dilakukan.

Untuk hasil pemeriksaan selanjutnya, akan dipelajari oleh dokter radiologi, tapi fotonya diberikan langsung setelah dicetak. Kecepatan hasil bervariasi, tapi dalam keadaan darurat, biasanya tersedia dalam hitung menit. Anda mungkin akan diminta untuk menunggu beberapa hari kemudian dan kembali lagi. Barulah dokter akan memberi tahu pengobatan atau pemeriksaan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

[Update: Ditta]

[1] Nugaraha, R. A. 2019. Sosialisasi Manfaat Pemeriksaan Radiologi sebagai Upaya Edukasi Dokter kepada Pasien Penyakit Dalam. https://doi.org/10.31227/osf.io/jt97a.

[2] Ibid.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *