Jika Anda berkecimpung dalam bidang mebel atau furniture, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah veneer. Veneer merupakan lembaran kayu yang biasanya memiliki tebal 0,24 mm hingga 0,6 mm yang diperoleh melalui pengupasan kayu jenis-jenis tertentu. Sementara, jika ketebalan di atas 0,6 mm, umumnya sudah disebut papan. Di pasaran, veneer kayu ini sudah hadir dalam berbagai jenis dan dijual dengan harga mulai puluhan ribu rupiah.

Dalam dunia pertukangan, termasuk pembuatan furniture atau mebel, kayu merupakan salah satu material dasar yang sangat populer dan sering digunakan. Pasalnya, kayu mempunyai sejumlah sifat yang tidak dapat ditiru bahan-bahan yang lain, termasuk mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi.[1]
Apa Itu Veneer Kayu?
Dalam aplikasinya, kayu dapat dibentuk menjadi sejumlah model, salah satunya veneer kayu. Dilansir dari Dekoruma, veneer kayu adalah lembaran kayu dengan ketebalan 0,24 mm hingga 3 mm yang diperoleh melalui pengupasan jenis kayu tertentu, seperti kayu jati, kayu sungkai, kayu mindi, atau kayu obak. Sumber yang lain menyebutkan, ketebalan veneer kayu bisa maksimal 0,6 mm.
Veneer yang dihasilkan dari pengupasan kayu bulat atau log menggunakan mesin kupas atau peeling machine, dapat disetel untuk menghasilkan ketebalan veneer sesuai tebal panel yang akan diproduksi.[2] Lembaran-lembaran veneer hasil kupasan ini akan membentuk kayu lapis yang disatukan dengan perekat dan menjalani proses pengempaan.
Selain digunakan sebagai bahan finishing pada kayu lapis dan blockboard, veneer sebenarnya merupakan bahan baku untuk pembuatan kedua produk itu sendiri. Dalam pembuatan kayu lapis misalnya, veneer ditempelkan menjadi satu dengan arah serat yang sejajar atau saling silang dalam jumlah yang ganjil. Kayu lapis berupa tripleks dan multipleks (lima lapis) dapat dibuat dari veneer berukuran 40 cm x 40 cm dengan tebal 1,5 mm, ditambah komposisi perekat berupa urea formaldehida, terigu, air, dan pengeras atau hardener.[3]
Proses pembuatan veneer dimulai dengan pemotongan kayu menjadi ukuran yang dikehendaki, pemberian perlakuan pendahuluan, pembersihan, pengirisan atau pengupasan menjadi veneer, dan pemotongan veneer menjadi lembaran yang dikehendaki untuk kemudian dikeringkan. Karena lebih tipis, banyak orang yang kemudian beranggapan bahwa veneer memiliki kualitas yang kurang bagus untuk furniture jika dibandingkan dengan kayu solid. Padahal, bahan veneer juga memiliki manfaat yang sebanding dengan pemakaian bahan kayu solid.
Kelebihan Veneer Kayu
- Furniture yang dibuat dengan veneer bisa sangat menarik karena terdiri dari beragam motif kayu, juga menjadi lebih ringan dan lebih murah.
- Harga veneer yang lebih terjangkau membuat furniture lebih ringan dan memungkinkan untuk penerapan gaya yang unik. Veneer bermanfaat bagi lingkungan dan dapat memberikan pilihan untuk menggunakan kayu langka seperti rosewood sebagai bagian dari desain.
- Menggunakan veneer juga dapat membantu mencegah masalah yang mungkin terjadi dengan kayu solid yang disebabkan tingkat kelembapan kayu berubah. Selain laminasi kayu veneer, pada umumnya orang lebih mengenal sebutan HPL (high pressure laminate).
- Veneer atau HPL sangat baik digunakan untuk furniture built-in karena mudah dibentuk dan fleksibel mengikuti lekukan furniture pada dinding.
Nah, setelah mengetahui beberapa manfaat penggunaan veneer untuk furniture, Anda pun bisa mulai mencoba memanfaatkan veneer ini untuk perabotan di rumah Anda. Harga veneer dapat dikatakan cukup terjangkau dan sudah bisa Anda beli di sejumlah toko material bangunan atau lewat situs jual beli online. Sebagai referensi, berikut kisaran harga veneer kayu di pasaran.
Harga Veneer Kayu
Tebal Veneer Kayu | Harga |
Maple 0,4 mm | Rp30.000 |
Mindi 0,6 mm | Rp31.000 |
Maple 0,6 mm | Rp40.000 |
Sonokeling 0,2 mm – 0,5 mm | Rp42.000 |
Maple Side Bird Eye 0,3 mm | Rp47.000 |
Mahoni 2 mm | Rp50.000 – Rp68.000 |
Walnut 0,5 mm | Rp54.000 |
Nyatoh 0,5 mm | Rp55.000 |
Mangga Super 0,7 mm | Rp72.000 |
Mahoni 3 mm | Rp80.000 |
Teak Jati Recon 0,7 mm | Rp100.000 |
White Oak 0,5 mm – 0,6 mm | Rp105.000 – Rp140.000 |
Eboni 0,6 mm | Rp192.000 |
Zebrano Recon 0,07 mm | Rp207.000 |
Nyatoh 0,6 mm | Rp210.000 per kg |
Sungkai 0,6 mm | Rp252.000 per kg |
Jati 0,6 mm | Rp275.000 per kg |
Harga veneer kayu di atas sudah kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah lapak jual beli online. Dibandingkan tahun sebelumnya, harganya rata-rata mengalami kenaikan. Veneer kayu jati 0,6 mm misalnya, awalnya dijual Rp260 ribu per kg dan sekarang menjadi Rp275 ribu per kg. Sementara itu, harga veneer kayu eboni 0,6 mm naik dari Rp100 ribu menjadi Rp192 ribuan.
(Panca)
[1] Anugraini, Arif Seswi, Rida Safuan Selian, Ramdiana. 2017. Kerajinan Kayu Gerupel dalam Konteks Masyarakat Gayo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah, Vol. II(1): 13-19.
[2] Novriyanti, Eka. 2006. Penelaahan faktor yang Dapat Mempengaruhi Penetapan Ukuran Sasaran Venir Kayu Lapis. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Vol. 24(5): 371-384.
[3] Iskandar, M. I., Suwandi Kliwon, Paribotro Sutigno. 1987. Sifat Venir dan Kayu Lapis 7 Jenis Kayu dari Maluku. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Vol. 4(2): 36-41.