Bagi para ibu yang tidak bisa memberikan ASI eksklusif untuk bayinya, entah karena air susunya tidak keluar atau masalah lain, tidak perlu khawatir. Pasalnya, mereka dapat memberikan susu formula untuk nutrisi buah hati. Di minimarket seperti Indomaret dan Alfamart sudah ada banyak merk susu formula yang dapat dipilih, mulai dari harga termurah hingga termahal.
Sebenarnya, untuk bayi yang baru lahir sampai usia mereka menginjak dua tahun, ASI atau air susu ibu tetap menjadi prioritas utama untuk pertumbuhan mereka. Pasalnya, ASI adalah makanan yang sesuai komposisi dan zat gizinya serta aman bagi sistem tubuh bayi yang masih imatur.[1] Namun, karena beberapa hal, seperti penyakit menular, tidak semua ibu mampu memberikan ASI eksklusif pada bayi mereka, sehingga mereka menggantinya dengan susu formula.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 39 tahun 2013, susu formula adalah semua susu yang secara khusus diformulasikan sebagai pengganti ASI untuk bayi hingga mereka berusia 6 bulan.[2] Sudah ada sejak abad ke-19, susu formula modern mulai hadir pada awal abad ke-20, yang menghasilkan lemak yang diklaim hampir mendekati ASI.
Umumnya, susu formula berasal dari susu sapi. Namun, ada pula susu yang terbuat dari bahan baku kedelai atau soya, yang terutama ditujukan untuk bayi yang memiliki intoleransi laktosa atau protein susu sapi. Karena dari tumbuhan, susu formula dari soya diklaim rendah lemak jenuh. Meski demikian, bahan kedelai yang dipakai untuk susu formula dikatakan sudah mengandung 35 persen protein, dengan susunan asam amino yang lengkap dan seimbang dibandingkan kacang-kacangan yang lain.[3]
Di pasaran sendiri, sudah ada banyak perusahaan yang meluncurkan susu formula dalam berbagai merk. Beberapa nama yang terkenal antara lain sgm, Bebelove, Morinaga, Frisian Flag, Lactogen, Nutribaby, S-26 Promil, hingga Enfamil. Harga yang ditawarkan bervariasi, biasanya tergantung kemasan. Nah, berikut informasi kisaran harga susu formula di pasaran dalam negeri.
Harga Susu Formula di Indomaret
Merk Susu Formula | Harga |
Bebelove 1 Susu Bubuk Infant Formula 200 gr | Rp36.600 |
Vidoran Susu Formula Lanjutan 6-12 My Baby 575 gr | Rp48.900 |
SGM Ananda Soya 2 Susu Formula Bayi 6 -12 Bulan 400 gr | Rp60.100 |
SGM Ananda 1 Formula Bayi Bubuk 0-6 Bulan 600 gr | Rp62.600 |
Morinaga Susu Formula Bayi BMT1 Soya 300 gr | Rp93.400 |
S-26 Promil Susu Formula Bayi Tahap 1 400 gr | Rp118.600 |
Enfagrow Susu Formula Pertumbuhan A+ T3 Dha&Ara Vanila 400 gr | Rp143.400 |
Morinaga BMT 1 Susu Formula Bayi P-HP 400 gr | Rp174.300 |
S-26 Promil Susu Formula Lanjutan 2 700 gr | Rp201.900 |
Enfamil Susu Bubuk Formula Bayi A+ Gentle Care 350 gr | Rp265.400 |
Enfagrow Susu Formula Pertumbuhan A+ T3 Dha&Ara Vanila 800 gr | Rp352.800 |
S-26 Promil Gold 6-12 Vanila 900 gr | Rp393.900 |
Enfagrow Susu Pertumbuhan A+Gentle Care 800 gr | Rp401.300 |
Harga susu Formula di atas telah kami rangkum dari website resmi Indomaret. Sebagai perbandingan, tahun lalu, susu formula merk Nutricia Nutribaby Royal 1 400 gr dijual dengan harga mulai Rp105.500, sedangkan S-26 Promil Lanjutan 2 400 gr ditawarkan seharga Rp106.500.
Harga Susu Formula di Alfamart
Merk Susu Formula | Harga |
SGM Ananda 1 150 gr | Rp15.900 |
SGM Ananda 2 150 gr | Rp15.900 |
Bebelac 3 200 gr | Rp35.900 |
Bebelove 1 200 gr | Rp37.200 |
Bebelove 2 200 gr | Rp37.200 |
SGM Ananda 2 400 gr | Rp43.500 |
Morinaga Chil Mil 2 200 gr | Rp49.900 |
Frisian Baby Primamil 360 gr | Rp51.600 |
SGM Ananda 2 600 gr | Rp61.900 |
Bebelove 1 400 gr | Rp75.200 |
Morinaga BMT 1 Gold 400 gr | Rp97.400 |
SGM Ananda 2 1 kg | Rp97.900 |
Nutrilon Royal 4 400 gr | Rp102.200 |
Lactogen 1 Happynutri 735 gr | Rp138.700 |
Bebelove 2 800 gr | Rp153.700 |
Selain di Indomaret dan Alfamart, Anda pun dapat memesan susu formula lebih praktis lewat toko online terpercaya. Namun, perlu Anda catat bahwa harga susu formula tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Amankah Susu Formula?
Lalu, apakah pemberian susu formula memang aman untuk si kecil? Menurut Amy Lynn Stockhausen, MD, seorang profesor pediatri umum dan kedokteran remaja di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Universitas Wisconsin, susu formula memang bisa diberikan sebagai pengganti ASI. Namun, ia menyarankan bahwa susu formula paling aman adalah yang diperkaya zat besi.
Yang perlu diingat, ketika anak telah berusia 1 tahun, maka tidak perlu lagi diberikan susu formula. Dilansir dari Channel News Asia, Meave Graham, seorang Child Nutritionist di Singapura, menuturkan bahwa kadar gula yang tinggi (di dalam susu formula) memberikan rasa manis yang membuat anak cepat merasa kenyang, sehingga mereka enggan untuk mengonsumsi makanan lain. Selain itu, susu formula juga tidak memberikan manfaat lain yang diberikan oleh makanan sehat seimbang.
Sejumlah penelitian telah menghubungkan konsumsi susu formula berlebih dengan peningkatan risiko obesitas pada bayi dan anak-anak. Kandungan energi dalam 100 ml susu formula rata-rata mencapai 77,6 kkal, lebih tinggi daripada ASI yang hanya 63,9 kkal per 100 ml.[4] Balita yang mempunyai riwayat asupan energi melebihi kebutuhan, memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami kegemukan melalui penumpukan jaringan adiposa.[5]
[Update: Ditta]
[1] Sjarif, D. R., dan Tanjung C. 2011. Susu Formula Bayi dan Aturan Terkait (dalam Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik). Jakarta: Badan penerbit IDAI, hlm. 98.
[2] Kementerian Kesehatan RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 39 Tahun 2013 tentang Susu Formula Bayi dan Produk Bayi Lainnya. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
[3] Agung, I Gusti Ayu Ari, dkk. 2016. Kedelai Lokal Bali, Bahan Baku Tempe Tinggi Nutrisi, Antioksidan dan Organoleptik serta Berkhasiat Obat. Agrimeta: Jurnal Pertanian Berbasis Keseimbangan Ekosistem, Vol. 6(120: 87-92.
[4] Utami, Citra Tristi dan Hartanti Sandi Wijayanti. 2017. Konsumsi Susu Formula sebagai Faktor Risiko Kegemukan pada Balita di Kota Semarang. Journal of Nutrition College, Vol. 6(1): 96-102.
[5] Ahmad, Qazi Iqbal. 2010. Childhood Obesity. Indian Journal of Endocrinology and Metabolism, Vol. 14(1): 19-25.