Tidak hanya rangka baja ringan yang semakin dilirik masyarakat untuk membuat atap rumah. Reng dengan bahan serupa juga semakin diminati lantaran diklaim tahan terhadap karat karena terbuat dari campuran bahan zinc, serta tidak akan dimakan rayap seperti halnya kayu. Di pasaran, material ini sudah dapat Anda temukan di toko bahan bangunan maupun situs jual beli online, dengan harga rata-rata puluhan ribu rupiah, tergantung ukuran.
Baja ringan kerap juga disebut galvalum. Dikutip dari berbagai sumber, ini adalah baja berkualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis, dengan kekuatan yang diklaim tidak kalah dengan baja konvensional.[1] Kata galvalum sendiri merupakan akronim dari galvanis dan aluminium. Atap galvalum merupakan metode yang diadaptasi dari Jepang dan semakin sering digunakan oleh banyak orang di Indonesia.
Material ini kerap dipilih lantaran memiliki banyak keunggulan, terutama dibandingkan dengan kayu. Sebagai bahan bangunan, kayu memang memiliki sejumlah kelemahan, antara lain kualitas material yang tidak merata, rawan lapuk yang disebabkan serangan rayap, mudah memuai atau menyusut karena perubahan cuaca, mudah terbakar, serta semakin langkanya sumber daya kayu di alam.[2]
Menurut sebuah studi,[3] secara umum, struktur material kayu sebagai rangka atap dikatakan lebih berat dibandingkan baja ringan untuk setiap bentang yang digunakan. Selain itu, untuk bentang yang lebih kecil, biaya yang dibutuhkan saat menggunakan baja ringan ternyata lebih murah daripada kayu. Meski demikian, untuk bentang yang lebih lebar, diperlukan penambahan material untuk mengantisipasi lentur yang menjadi salah satu kelemahan baja ringan.
Tidak cuma untuk rangka, sekarang juga sudah tersedia reng baja ringan. Reng sendiri adalah bagian dari rangka atap yang berfungsi sebagai penahan genteng. Reng galvalum dibuat dari baja yang berkualitas tinggi dan ringan, namun kekuatan baja tersebut tidak kalah dengan baja konvensional. Baja ringan yang digunakan telah dilapisi dengan alumunium zinc sehingga memiliki banyak keunggulan, di antaranya tahan karat, tahan api, tahap terhadap serangan rayap, punya bobot yang ringan, praktis dalam pemasangan, serta kuat.
Seperti disampaikan di atas, tidak sulit mendapatkan reng baja ringan jika Anda tertarik menggunakan material ini. Anda bisa memperolehnya di berbagai toko bahan bangunan. Bahkan, tidak sedikit yang menawarkan material tersebut di sejumlah situs jual beli online dalam negeri. Sebagai referensi, berikut kisaran harga reng baja ringan di pasaran.
Harga Reng Baja Ringan
| Ukuran Reng Baja Ringan | Harga |
| Reng Baja Ringan 0,35 mm | Rp33.000 per batang |
| Reng Baja Ringan 0,4 mm | Rp40.500 per batang |
| Reng Baja Ringan Master Truss MR 31 0,45 mm | Rp48.000 per batang |
| Reng Baja Ringan A Plus 0,45 mm | Rp52.000 per batang |
| Reng Baja Ringan Kencana Steel 0,75 mm | Rp54.600 per batang |
| Reng Baja Ringan Taso 0,45 mm | Rp60.000 per batang |
| Reng Baja Ringan 0,45 mm | Rp67.000 per batang |
| Reng Baja Ringan A Plus 0,65 mm | Rp95.000 per batang |
| Reng Baja Ringan Atlas C75 Anven Truss D | Rp115.000 per batang |
Harga reng baja ringan di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko material bangunan dan situs jual beli online. Perlu Anda catat bahwa harga reng galvalum tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sebagai perbandingan, tahun lalu, material ini dijual dengan harga Rp21 ribu hingga Rp75 ribu per batang, tergantung ukuran.
Meski dikatakan memiliki banyak kelebihan dan populer, Anda juga tidak boleh sembarangan ketika hendak mengaplikasikan baja ringan untuk atap hunian Anda. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pilih jenis rangka baja yang sesuai dengan fungsinya, apakah atap spandek, atap go green, atau atap polycarbonate solarlite. Selain itu, perhatikan pula kemiringan atap, dengan sudut ideal antara 30 derajat hingga 30 derajat. Lalu, pertimbangkan beban yang akan diterima rangka baja ringan serta lapisan anti karat (ada yang berupa galvanis; kombinasi zinc, aluminium, dan silikon; serta perpaduan zinc, aluminium, dan magnesium).
[Update: Panca]
[1] Pangaribuan, Mekar Ria. 2014. Baja Ringan Sebagai Pengganti Kayu dalam Pembuatan Rangka Atap Bangunan Rumah Masyarakat. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Ratu Samban Bengkulu, Vol. 2(4): 648-655.
[2] Ibid.
[3] Irianto. 2013. Komparasi Penggunaan Kayu dan Baja Ringan sebagai Konstruksi Rangka Atap. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi UNIYAP, Vol. 3(11): 45-51.
