Harga Burung Jalak Kebo Terbaru (Anakan, Jantan, Gacor, Mata Kuning, Blorok)

Bagi penggemar kicau, biasanya membutuhkan burung master untuk melatih burung kicau yang mereka pelihara agar bisa mengeluarkan suara yang merdu. Nah, salah satu burung yang dapat dijadikan masteran untuk keperluan tersebut adalah burung jalak kebo atau jalak kerbau. Di pasaran, satu ekor burung ini ditawarkan dengan harga berkisar ratusan ribu rupiah.

Jalak kebo (sumber: burungnya.com)
Jalak kebo (sumber: burungnya.com)

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan burung jenis jalak. Ini adalah burung pengicau yang berasal dari suku Sturnidae. Burung ini relatif mudah dijinakkan sehingga kerap dijadikan hewan peliharaan oleh banyak orang. Umumnya bersuara ribut, berceloteh dengan keras, serta terkadang meniru suara burung lain, tidak mengherankan jika kemudian jalak kerap dijadikan burung masteran untuk melatih kicau burung lainnya.

Bacaan Lainnya

Dari sekian jenis burung jalak yang beredar di Indonesia, salah satu yang sangat populer adalah jalak Bali. Ini adalah satwa khas Indonesia dengan penyebaran secara alam hanya terdapat di Taman Nasional Bali Barat.[1] Ia suka terbang secara rombongan, berpasangan sambil mencari . Jalak Bali biasanya membuat sarang di dalam lubang-lubang pohon pada ketinggian 2,5 meter sampai 7 meter dari tanah.[2]

Sayangnya, seiring dengan waktu, spesies jalak Bali kian terancam. Bahkan, jenis ini dikategorikan dalam IUCN sebagai satwa yang kritis. Selain itu, dalam CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), jalak Bali dimasukkan dalam Appendix 1. Padahal, jalak Bali termasuk satwa yang dilindungi berdasarkan UU No. 5 tahun 1990.[3]

Selain jalak Bali, jenis lainnya yang juga sudah populer adalah jalak putih. Jenis ini sulit dibedakan morfologinya antara jantan dan betina, dengan dominasi warna putih pada bulu tubuhnya. Sayap dan ekor jalak putih berwarna hitam, warna punggung dan penutup sayap adalah putih, sedangkan kulit tanpa bulu di sekitar mata berwarna kuning, dengan iris cokelat tua dan paruh kekuningan.[4]

Jalak Kebo

Di samping dua varian di atas, ada pula jalak kebo, atau kerap disebut kerak kerbau. Punya nama lain jalak hitam merujuk warna tubuhnya yang dominan hitam, jenis ini menyebar luas di kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, serta Indonesia bagian barat. Seperti jalak jenis lainnya, jalak kebo juga kerap dijadikan burung masteran untuk burung lain.

Secara umum, ukuran jalak kebo berkisar 25 cm, diselimuti bulu berwarna abu-abu tua (hampir hitam) atau ungu kehitaman pada kepala, sayap, dan ekor, kecuali bercak putih pada bulu primer (yang terlihat mencolok ketika dia terbang). Jambulnya pendek, mirip kerak jambul. Perbedaannya adalah ujung ekor jalak kebo memiliki warna putih yang lebih lebar, sedangkan warna paruh kuning.

Untuk membedakan antara yang jantan dan betina, bisa dilihat dari ukuran postur tubuhnya. Jalak kebo jantan umumnya memiliki postur tubuh yang lebih panjang dibandingkan betina, dengan tatapan mata yang lebih tajam. Varian jantan pun memiliki warna hitam yang sangat tegas pada bagian kepala dan sayap, serta kepala yang terlihat lebih besar dan menyerupai kotak. Namun, untuk suara yang dihasilkan, betina juga bisa berkicau sebagaimana pejantan.

Kicauan jalak kebo berbunyi parau dengan nada berkeriut “ciriktetowi”, juga berbagai siulan dan nada berderik “criuk, criuk” yang khas, terutama saat sedang terbang. Terkadang, burung ini meniru kicauan burung lain. Karena kicauannya yang bagus inilah, jalak hitam banyak dicari, dan jalak kebo termasuk hewan yang rajin berkicau dengan variasi yang harmonis. Bahkan, spesies bermata dan kaki putih dikatakan punya mental sangat berani.

Jalak kebo (sumber: grumsa.com)
Jalak kebo (sumber: grumsa.com)

Tips Memelihara Jalak Kebo

  • Awali hari dengan melakukan proses pengembunan sekaligus angin-anginan pada jalak kebo Anda. Waktu yang baik adalah pukul setengah tujuh pagi dan lakukan sekitar 30 menit sampai 1 jam saja. Proses ini bisa membantu dalam menyegarkan pikiran burung dan baik untuk kesehatan burung karena di habitat aslinya, semua burung cenderung suka mencari angin saat mereka bangun, bahkan pada waktu Subuh.
  • Jika sudah diembunkan, prosedur selanjutnya yang wajib dilakukan adalah memandikan. Metode bagaimana Anda dalam memandikannya tergantung Anda. Bisa dengan cara disemprot, dibasuh, dialiri air, dan lainnya. Yang perlu diingat, jangan langsung disiram air sampai basah kuyup karena bisa mengagetkan burung, apalagi airnya adalah air bersuhu rendah. Proses mandi membantu dalam membersihkan kotoran tubuh dan bulu-bulu hitamnya.
  • Sebelum dimandikan, pastikan untuk memberi makan jalak kebo Anda. Untuk makanannya sendiri, adalah pur sebagai menu wajib di pagi hari. Anda juga bisa menambahkan menu tambahan lain, seperti jangkrik, ulat hongkong, belalang, dan lainnya. Buah-buahan atau sayuran juga bisa berperan penting dalam menunjang kebutuhan vitaminnya. Biji-bijian, multivitamin, dan mineral pun sangat diperlukan. Untuk makanan pembuka, cobalah untuk memberikannya buah-buahan segar, seperti pepaya atau pisang.
  • Jika sudah dimandikan, selanjutnya jemur jalak kebo Anda. Penjemuran lakukan sewajarnya saja, yakni selama 2-3 jam. Misalnya penjemuran dimulai dari pukul 8 pagi sampai 10 atau 11 siang.
  • Jangan lupa untuk melakukan pembersihan kandang secara menyeluruh. Perhatikan kotoran yang masih menempel di kandangnya. Kotoran berjamur bisa sangat tidak menyehatkan bagi burung karena akan membawa banyak bakteri dan virus. Tidak hanya kandang, Anda juga wajib membersihkan keramba mandi, tempat makanan atau capuk, tempat minum, dan lainnya. Pembersihan kandang bisa dilakukan setiap hari jika diperlukan.
  • Jika sudah melalui tahap makan, mandi, penjemuran, dan pembersihan kandang, maka selanjutnya menangin-anginkan si jalak kebo. Biarkan dia berkicau sesukanya, baik itu di teras rumah, samping rumah, belakang, dan lainnya. Namun sebelum itu, ada baiknya untuk memberikan EF berupa jangkrik sebanyak 2 ekor atau EF lain yang setara kandungannya dengan 2 ekor jangkrik.
  • Jika diperlukan, Anda boleh memandikan jalak kebo pada sore hari jika dirasa burung dan sangkarnya terlihat kotor. Sebelum atau sesudah dimandikan, berikan makanan EF berupa jangkrik sebanyak 3 ekor saja. Kemudian, bersihkan sangkar hingga bersih, termasuk keramba mandi dan lainnya. Setelah itu, isi air dengan air baru untuk diminum oleh si burung.
  • Jika sudah dimandikan di sore hari, angin-anginkan sekitar 30 menit sampai 1 jam saja. Selain membantu kesehatan bulu, proses ini juga membantu mengeringkan bulu dan membuat burung lebih segar setelah beraktivitas seharian.
  • Pemasteran dilakukan saat burung sedang istirahat. Cobalah untuk melakukan pemasteran mulai dari jam 6 sore atau setelah Isya sampai menjelang pagi hari. Metode yang dianjurkan adalah MP3 karena mudah dikontrol dan bisa dilakukan kapan saja.

 

Burung Jalak Kebo - www.jalaksuren.net
Burung Jalak Kebo – www.jalaksuren.net

Harga Jalak Kebo

Jenis Jalak Kebo Harga per Ekor
Jalak Kebo Anakan Rp225.000
Jalak Kebo Jantan Dewasa Rp307.000
Jalak Kebo Lolohan Mata Putih Rp320.000
Jalak Kebo Mata Putih Gacor Rp350.000
Jalak Kebo Gacor Rp450.000 – Rp600.000
Jalak Kebo Blorok Rp5.000.000

Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harga burung jalak kebo di pasaran saat ini cenderung naik. Misalnya, jalak kebo lolohan mata putih yang semula dipatok mulai harga Rp200 ribu hingga Rp300 ribu, sekarang menjadi Rp320 ribu per ekor. Begitu pula harga jalak kebo jantan dewasa yang naik dari kisaran Rp155 ribu hingga Rp200 ribu, sekarang menjadi Rp307 ribu per ekor. Untuk info lebih lanjut, tak ada salahnya mengunjungi pasar burung terdekat di rumah Anda.

[Update: Ditta]

[1] Alikodra, Hadi S. 1987. Masalah Pelestarian Jalak Bali. Media Konservasi, Vol. 1(4): 21-28.

[2] Ibid.

[3] Riany, Citra Fitrie dan Aunurohim. 2013. Populasi Jarak Bali (Leucopsar rothschildi, Stresemann 1912) Hasil Pelepasliaran di Desa Ped dan Tembeling Pulau Nusa Penida, Bali. Jurnal Sains dan Seni POMITS, Vol. 2(2): 186-190.

[4] Maulana, Bangkit, dkk. 2015. Identifikasi Inbreeding pada Jalak Putih (Sturnus Melanopterus Daudin 1880) di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga, Jawa Barat. Media Konservasi, Vol. 20(1): 21-26

Pos terkait