Apakah gigi Anda ada yang berlubang? Jika iya, sebaiknya jangan dibiarkan karena dapat memicu rasa sakit dan ngilu pada gigi Anda. Gigi berlubang sendiri dapat diatasi dengan penanganan yang tepat, sesuai dengan tingkat keparahan. Bisa dilakukan puskesmas hingga dokter gigi, biaya perawatan gigi berlubang sangat bervariasi, tergantung jenis perawatan yang dilakukan.
Penyebab Gigi Berlubang
Gigi dapat dikatakan sebagai salah satu bagian tubuh yang paling vital dan penting serta memiliki peran yang cukup besar dalam sistem pencernaan tubuh manusia. Gigi juga berpengaruh pada jaringan saraf manusia. Ketika gigi bermasalah, maka anggota saraf tubuh yang lain dapat ikut terganggu sehingga menimbulkan sakit di bagian seperti kepala.[1]
Ada banyak masalah terkait kesehatan gigi, dan salah satu yang menjadi persoalan serius di Indonesia adalah gigi berlubang. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa hampir 80 persen penduduk negara ini mengalami karies gigi.[2] Dari sebuah survei, terungkap hanya 38 persen siswa yang menjaga pola makan yang baik, 37 persen mendatangi dokter gigi setiap enam bulan sekali, dan 60 persen memiliki karies gigi.
Karies gigi dan penyakit periodontal umumnya disebabkan kebersihan mulut yang buruk, sehingga terjadi akumulasi plak yang mengandung berbagai macam bakteri. Plak yang tidak dibersihkan akan menjadi tempat berkumpulnya mikroorganisme. Nah, mikroorganisme ini akan mengeluarkan zat yang bersifat asam, mampu menghancurkan jaringan keras gigi atau email hingga menyebabkan peradangan.[3]
Jenis Perawatan Gigi Berlubang
Dilansir dari Alodokter.com, gigi berlubang memang seringkali tidak menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit atau ngilu itu umumnya baru muncul ketika lubang pada gigi semakin membesar, memengaruhi saraf, atau menyebabkan gigi patah. Sakit gigi berlubang juga bisa terjadi usai mengonsumsi makanan atau minuman yang dingin atau panas. Nah, ketika sakit muncul, rasanya akan luar biasa dan dapat mengganggu aktivitas harian penderita.
Untuk mengatasi rasa sakit pada gigi berlubang, masih menurut referensi yang sama, ada sejumlah cara yang biasanya dilakukan oleh dokter. Pasien bisa diberikan fluoride jika lubang pada gigi masih dalam taraf permulaan alias sangat kecil. Caranya dengan menggosok fluoride berjenis cair (obat kumur), busa, gel, atau pernis ke gigi selama beberapa menit. Kini, hampir seluruh pasta gigi telah mengandung fluoride, sehingga penanganan ini semakin praktis.
Apabila gigi berlubang telah melampaui pembusukan tahap awal, biasanya dokter akan menawarkan tambal gigi pada pasien. Caranya, gigi harus dibor terlebih dahulu untuk membuang bagian yang telah rusak. Setelah itu, gigi akan ditambal menggunakan sejumlah zat seperti perak, emas, resin komposit, atau por. Metode lainnya adalah membuatkan crown gigi untuk menggantikan crown alami gigi. Ini sering dipilih untuk kerusakan gigi yang lebih parah atau gigi yang rapuh. Crown buatan ini dapat terbuat dari emas, porselen, resin, porselen logam lebur, atau bahan lainnya.
Sementara, jika pembusukan sudah mencapai bagian dalam gigi (pulpa) atau saraf yang sudah mati, bisa dilakukan perawatan saluran akar gigi. Perawatan ini dilakukan dengan membuang jaringan saraf, jaringan pembuluh darah, dan setiap daerah yang busuk pada. Setelah bersih, dokter gigi dapat melakukan tambalan atau memberikan crown, sehingga gigi tidak perlu dicabut.
Opsi terakhir adalah cabut gigi, yang dilakukan apabila pembusukan di gigi sudah sangat parah, hingga tidak dapat dipulihkan dan harus dibuang. Gigi yang dicabut akan meninggalkan ruang atau celah yang memungkinkan gigi lainnya bergeser. Karena itu, jika memungkinkan, disarankan untuk membuat bridge atau rangkaian gigi palsu untuk menggantikan gigi yang dicabut.
Untuk merawat gigi berlubang ini, pasien memang akan dikenakan sejumlah biaya. Besaran biaya bervariasi, tergantung tingkat keparahan serta metode yang dilakukan. Umumnya, biaya perawatan gigi di puskesmas cenderung lebih murah dibandingkan di dokter gigi. Berikut kisaran biaya perawatan gigi berlubang berdasarkan masalahnya.
Biaya Perawatan Gigi Berlubang
Jenis Perawatan Gigi Berlubang | Kisaran Biaya |
Fluoride Treatment | RS Intan Permata Tangerang : Rp150.000 |
Smile Up Dental Clinic Jakarta : Rp250.000 | |
Klinik Dear Dentist Bekasi : Rp250.000 | |
RS Gigi dan Mulut YARSI : Rp290.000 | |
RS MedikaDramaga Bogor : Rp180.000 | |
Siloam Hospital Kebon Jeruk : Rp330.000 | |
Siloam Hospital Yogyakarta : Rp407.000 | |
Siloam Hospital TB Simatupang : Rp535.000 | |
Mayapada Hospital Jaksel : Rp745.000 | |
RSGM Maranatha Bandung : Rp195.000 | |
RS Taman Harapan Baru : Rp110.000 | |
Tambal Gigi | Puskesmas Bareng Malang : Rp15.000 – Rp70.000 |
Puskesmas Bantul : Rp18.400 – Rp72.500 | |
RS Permata Bekasi : Rp182.000 | |
RSAL Dr. Ramelan Surabaya : Rp200.000 | |
RS Awal Bros Tangerang : Rp210.000 | |
RS Tebet : Rp363.000 | |
RS Immanuel Bandung : Rp109.100 | |
Klinik Advent Jakarta : Rp150.000 | |
RS HerminaPekanbaru : Rp391.000 | |
Perawatan Saluran Akar Gigi | Airis Dental Clinic Jaksel : Rp1.425.000 |
Tidi Dental Clinic Tebet : Rp1.615.000 | |
Dentistique Clinic Jaktim : Rp1.650.000 | |
Klinik Pondok Gigi Cilandak : Rp2.250.000 | |
Royal Smile Dental Clinic Jaksel : Rp2.500.000 | |
Bina Sehat Dental Clinic Semarang : Rp75.000 | |
Cabut Gigi Susu | Rp225.000 – Rp250.000 per gigi |
Cabut Gigi Dewasa | Rp275.000 – Rp550.000 per gigi |
Cabut Gigi Geraham Belakang | Rp2.000.000 – Rp3.000.000 per gigi |
Jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu, biaya perawatan gigi berlubang pada 2021dan 2022 masih relatif stabil. Namun, untuk odontektomi atau cabut gigi geraham sekarang biayanya naik dari tahun 2020 lalu yang masih berkisar antara Rp700 ribu sampai Rp1,2 juta per gigi, kemudian pada 2021 naik jadi Rp1 juta – Rp4 juta per gigi.
Biaya perawatan gigi berlubang bisa sangat bervariasi antara dokter/klinik yang satu dengan dokter yang lain. Untuk informasi yang lebih jelas, bisa Anda tanyakan pada bagian pendaftaran atau administrasi klinik yang Anda tuju. Untuk menekan biaya, Anda juga bisa memeriksakan kondisi gigi Anda pada puskesmas terdekat di daerah tempat tinggal Anda.
[Update: Dian]
[1]Tandoyo, Rosalina, Maria Nala Damajanti, Jacky Cahyadi. 2014. Perancangan Media Komunikasi Visual tentang Bahaya Bakteri pada Gigi Bagi Anak Usia 4-6 Tahun. Jurnal Desain Komunikasi Visual Adiwarna Universitas Kristen Petra, Vol. 1(4).
[2]Mansyur, Sitti Hajrah dan Sri Hartati. 2014. Prototipe Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Karies pada Gigi Menggunakan Fuzzy Inference System dengan Metode Tsukamoto. Berkala MIPA, Vol. 24(1): 89-100.
[3]Notohartojo, Indirawati T. dan LannywatiGhani. 2010. Status Kesehatan Gigi dan Mulut Ditinjau dari Faktor Individu Pengunjung Puskesmas DKI Jakarta tahun 2007. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 38(2): 52-66.