Anda pasti pernah, setidaknya sekali, merasakan keseleo, encok, pegal linu, atau nyeri pada otot. Nah, salah satu obat yang diklaim dapat membantu mengatasi berbagai masalah tersebut adalah Transpulmin. Di pasaran sendiri, obat ini umumnya tersedia dalam bentuk balsam (balsem), meski ada juga berupa sirup (untuk batuk), dengan harga yang berkisar puluhan ribu rupiah.
Seperti dikutip dari Alodokter.com, nyeri sendi dan nyeri otot merupakan masalah yang sering dialami banyak orang ketika beraktivitas. Berdiri terlalu lama, melompat, mengangkat beban berat, olahraga berlebihan, dan cedera merupakan beberapa penyebab nyeri sendi dan nyeri otot. Kondisi medis tertentu seperti osteoarthritis, asam urat, atau rheumatoid arthritis juga bisa menyebabkan terjadinya nyeri pada sendi dan otot.
Di Indonesia sendiri, masih menurut sumber yang sama, orang umumnya menggunakan balsem panas untuk mengatasi nyeri pada sendi dan otot. Mereka meyakini bahwa semakin panas balsem yang digunakan, maka akan semakin efektif dan cepat mengusir nyeri pada sendi. Balsem panas atau kompres air panas memang memberikan efek hangat dan terasa enak ketika dioleskan di daerah nyeri.
Namun, sebenarnya cara-cara tersebut ternyata hanya mengurangi dan memberikan rasa nyaman seketika, tetapi tidak mengatasi peradangan yang menimbulkan nyeri pada sendi dan otot Anda. Dikutip dari Hellosehat.com, sebuah studi yang diterbitkan oleh Cochrane Database of Systematic Reviews menemukan bahwa krim atau balsem yang mengandung obat penghilang rasa sakit salisilat (yang menimbulkan efek panas) tidak benar-benar dapat meredakan rasa nyeri pada sendi atau otot.
Penelitian tersebut menunjukkan hanya 1 dari 6 pasien dengan nyeri otot kronis yang bisa mendapatkan manfaat dari pemakaian krim atau balsem panas. Namun, 1 dari 3 pasien yang menggunakan gel penghilang rasa sakit yang mengandung obat anti-peradangan non-steroid, seperti ibuprofen atau diklofenak, bisa lebih merasakan manfaatnya.
Ini artinya, pemakaian gel penghilang rasa sakit yang mengandung ibuprofen atau diklofenak lebih efektif mengobati nyeri otot dibandingkan balsem panas pada banyak orang. Obat yang mengandung diklofenak memiliki efek anti-peradangan, sehingga bisa menargetkan langsung ke sumber penyebab nyeri otot. Obat ini pun memiliki daya serap tinggi, sehingga lebih cepat mengatasi nyeri.
Sebaliknya, balsem panas bekerja dengan menghasilkan efek iritasi yang membuat penderita nyeri merasa hangat saat memakainya. Sensasi panas pada kulit, kemerahan pada kulit, dan aroma kuat yang dimilikinya dapat mengalihkan perhatian penderita dari nyeri otot yang mereka rasakan. Beginilah cara kerja dari balsem panas tersebut. Obat ini tidak benar-benar bisa mengobati rasa nyeri sampai ke sumber masalahnya. Jadi, masih ada kemungkinan nyeri otot bisa menyerang mereka lagi.
Di samping itu, obat seperti parasetamol diklaim lebih efektif untuk meredakan nyeri sendi ringan tanpa pembengkakan. Tak hanya nyeri sendi, parasetamol juga digunakan untuk mengobati rasa sakit ringan dan sedang seperti sakit kepala, kram menstruasi, sakit gigi, sakit punggung, osteoarthritis, bahkan untuk meredakan demam.
Indikasi Transpulmin
Meski demikian, seperti disampaikan di atas, masih banyak masyarakat Indonesia yang percaya bahwa balsem efektif untuk meredakan nyeri sendi dan nyeri otot, termasuk keseleo. Karena itu, tidak mengherankan jika kemudian banyak produsen yang meluncurkan balsem, salah satunya Transpulmin, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Dikutip dari berbagai sumber, Transpulmin ini merupakan balsem yang diklaim dapat membantu meredakan keseleo, encok, pegal linu, dan nyeri otot serta nyeri sendi. Selain itu, balsem ini juga dikatakan dapat digunakan untuk meredakan rasa pusing, mabuk di perjalanan, gatal karena gigitan nyamuk, serta masuk angin. Tidak berhenti di situ, obat ini pun disebutkan ampuh untuk membantu meredakan pilek dan flu, serta untuk menghangatkan badan yang dingin.
Menurut Hellosehat.com, transpulmin memang merupakan obat yang digunakan untuk membantu mengatasi obat produktif, batuk tidak produktif, kataral (peradangan selaput lendir dengan pengeluaran getah radang), dan pengaruh peradangan pada saluran pernapasan. Meski demikian, pemakaian obat ini harus sesuai dengan petunjuk yang tertera dalam kemasan atau konsultasi dengan dokter.
Jika Anda ingin membeli obat ini, tidak sulit untuk mendapatkannya. Anda bisa langsung meluncur ke toko obat atau apotek terdekat di kota Anda, karena obat ini sudah dijual bebas. Selain itu, banyak juga pedagang yang menawarkan Transpulmin melalui berbagai situs jual beli online. Nah, berikut kami sampaikan informasi terbaru harga Transpulmin di pasaran.
Harga Transpulmin
| Varian Transpulmin | Harga |
| Transpulmin BB Balsam 10 gr | Rp52.000 – Rp58.463 |
| Transpulmin BB Balsam 20 gr | Rp88.506 |
| Transpulmin Kids Balsam 10 gr | Rp57.579 |
| Transpulmin Kids Balsam 20 gr | Rp81.485 |
| Transpulmin CR 10 gr | Rp58.054 |
| Transpulmin CR 20 gr | Rp82.800 |
Harga obat Transpulmin di atas kami rangkum dari salah satu apotek online. Jika dibandingkan penawaran sebelumnya, harganya ada yang naik dan ada yang turun. Transpulmin BB Balsam 20 gr misalnya, awalnya dijual Rp69 ribu dan sekarang naik menjadi Rp88 ribuan. Sebaliknya, harga Transpulmin CR 20 gr yang semula Rp88 ribu, turun menjadi Rp82 ribu. Perlu Anda catat bahwa harga di masing-masing toko obat bisa saja berbeda.
Efek Samping Transpulmin
Setiap obat pasti menimbulkan efek samping. Efek samping ini tentu berbeda pada masing-masing pasien. Nah, untuk Transpulmin, efek samping yang umum terjadi adalah mengantuk, pusing, insomnia, gelisah, pandangan kabur, mual, muntah, iritasi, gatal-gatal, hingga kulit kemerahan. Jika efek samping tersebut tidak mereda, sebaiknya Anda menghentikan penggunaan Transpulmin dan langsung berkonsultasi dengan dokter pribadi.
(Panca)
